8

111 47 209
                                    

" ... Ingatlah bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya. Tapi, ketika cinta itu mati, kamu tidak perlu mati bersamanya"

-Kahlil Gibran-

🌻🌻🌻

Setiap orang akan mengalami hal yang melelahkan setiap harinya. Bahkan itu berlaku untuk mereka yang memang lelah karena bekerja atau lelah tiada pekerjaan satupun, definisi lelah mungkin jenuh akan sebuah kegiatan tersebut.

Tinara Afifah

Seorang perempuan yang memiliki profesi menjadi guru sekolah menengah pertama. Di mana saat itu siswa sedang berada di masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa remaja, di masa ini siswa mulai mengalami yang namanya pubertas. Jangan di lupakan bahwa dimasa ini, remaja seusia SMP kebanyakan akan mulai membuat masalah karena saat itu mereka sedang tahap dalam pencarian jati diri.

Sebagai guru sekaligus orang tua kedua bagi para siswa-siswanya. Sudah sepantasnya Tina --panggilan akrabnya memberikan arahan serta masukan jika seorang anak didiknya melakukan kesalahan. Tina merupakan Guru Bahasa inggris sekaligus Guru BK. Memang tidak efektif dalam mengenban dua amanat sekaligus, tapi memang kebetulan di sekolah tempat Tina mengajar bukanlah sekolah besar kebetulan sekolah tersebut lagi kekurangan Guru.

Guru adalah cita-citanya sedari kecil tapi terkadang ia juga sering mengeluh atas apa yang terjadi terhadap dirinya yang disebabkan kelakuan para siswanya. Tina mengeluh bukan karena ada siswa yang dianggap bodoh kesulitan dalam menerima penjelasan materi pelajaran. Karena bagi Tina tidak ada siswa yang bodoh yang ada hanya setiap siswa membutuhkan waktu yang berbeda untuk memahami suatu hal atau butuh cara lain bukan dengan cara biasa yang diterapkan di sekolah-sekolah (*biasanya di sekolah-sekolah kebanyakan mode pembelajaran dengan cara ceramah, sedangkan siswa ada juga yang merasa kesulitan memahami pelajaran dengan berdiam diri. seperti teknik kinestetik contohnya pembelajaran matematika jadi gurunya mengajar dengan balok-balok kramik pada kelas dan siswa akan melompok untung melakukan perhitungan). Tapi yang terjadi adalah ia harus siap menjadi musuh sebagian siswa bandel karena setiap siswa yang melakukan kesalahan akan berhadapan dengan kebagian kesiswaan atau guru BK.

Tina sempat bersemanfat untuk menjadi seorang guru tapi kenyataan di lapangan berbeda dengan teori di ajarkan. Sebab Tina juga termasuk guru baru jadi belum terlalu bisa menerapkan teorinya, masih dalam tahap belajar.

"Ya Allah, sabarkanlah hambamu ini." Batin Tina.

Begitulah gerutu Tina saat melihat ban motornya telah dikempeskan. Tina memang mengendarai motor sebagai transportasi untuk mengajar karena lebih efektif dan efisien tentunya alasan utamanya karena tidak mempunyai mobil. Tina tahu pasti siapa dalang dibalik sepeda motornya yang kempes secara mendadak yang tidak lain adalah seorang siswa yang selalu mengibarkan bendera perang dengannya, ia sudah tahu karena sudah sering dikerjai oleh si pelaku.

Terkadang ia juga berfikiran positif bahwa siswanya itu memanglah sedang masa bandel-bandelnya, bisa juga karena si siswa sedang memiliki masalah dengan keluarganya hingga menjadi bandel sebagai bentuk pemberontakan atau pelampiasan dari masalahnya. Menurut Tina, setiap perbuatan yang dilakukan pasti ada motif yang melatarbelakangi, tidak mungkin melakukan tanpa ada sebab. Bahkan asap ada karena api tercipta.

Sekarang ia tidak bisa pulang tepat waktu dengan kondisi seperti ini. Rumahnya cukup jauh memakan waktu tiga puluh menit itu tidak termasuk macet apalagi sekarang sepeda motornya sedang kempes hal itu mungkin akan membuat Tina tiba di rumah berjam-jam perjalanan.

Sekolah tempat Tina mengajar memang belum ada satpamnya, parahnya di sekolah tinggal Tina sendiri karena semua orang sudah pada pulang. Dengan rasa marah, capek, dan kesal yang menyatuh untuk mendorong sepeda motornya yang tentunya beratnya akan bertambah saat kempes.

Saat baru beberapa langkah keluar gerbang sekolah, Tina diklakson oleh sebuah mobil yang membuat ia sedikit terlonjak.

"Astaghfirullahal'azim," sontaknya. Sambil melihat ke arah belakang posisi mobil yang meng-klasonnya, ia melihat sebuah mobil yang tidak asing serta seseorang yang sangat dikenalnya turun lalu menghampiri Tina.

"Kamu ngapain dorong sepeda motor sendirian, panas-panasan pula," ucap seorang pria yang keluar dari mobil.

"Lagi capek ngendarainnya sesekali bolehlah di ajak jalan barengkan," ketus Tina.

"Lucu banget deh tunangan aku," gelak pria tersebut yang tidak lain adalah Rengga--tunangan Tina.

"Dikerjain siswamu lagi?" Lanjutnya, yang hanya dijawab dengan anggukan lesuh oleh Tina.

"Sebelumnya maaf ya. Mau ngakak dulu nih, liat kamu dorong motor kek nggak tenaga gitu ditambah ekspresi kesal itu. Oiya, sekarang ayo masuk mobil abang nggak mau kalau tunangan abang harus belang kek zebra. Apa kata orang nanti prince charming and the zebra? Nanti tinggal suruh montir yang jemput," Tawa Rengga pecah dengan lelucon yang dibuatnya, sementara Tina sudah kesel level akhir.

"Serah dah serah. Emang nggak apa-apa, nanti dicuri gimana? Siapa yang tanggung jawab kreditannya belum lunas loh," jawab Tina.

"Insya Allah, nggak apa-apa Ara-ku sayang," bujuk Rengga, --Ara merupakan panggilan sayang Rengga kepada Tina yang diberikan setelah mereka tunangan dua minggu lalu.

Dengan berat hati Tina meninggalkan sepeda motornya tentunya dengan perasaan yang was-was. Tapi ia juga tidak kuat berpanas-panasan apalagi jarak untuk kebengkel cukup jauh, ditambah sekarang ia sedang berpuasa sunnah senin-kamis. Dan akhirnya Tina pulang dengan tunangannya.

Tina memang belum sepenuhnya mencintai pria yang berada di sampingnya. Karena sebenarnya hubungan mereka adalah sebuah perjodohan, tapi hal itu tidak diketahui Tina yang mengetahui hanya kedua orang tuanya dan tunangannya beserta keluarganya. Saat itu, Mama Rengga dan Ibu Tina yang ternyata bertemenan ingin menjodohkan anak mereka kebetulan saat itu sedang di rumah Rengga jadi langsung dibicarain ke orangnya langsung. Siapa sangka ternyata Rengga dan Tina sudah saling mengenal karena Rengga adalah kakak tingkatnya di organisasi kampus yang Tina ikuti.

Sebenarnya Rengga tadi kebetulan lewat dari survey lokasi untuk proyek pembangun tempatnya bekerja. Ia berinisiatif memilih jalan mutar demi lewat sekolahan tempat Tina mengajar.

🌻🌻🌻

Tbc
~salam, Pakhi


TINTAM (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang