3.

140 75 297
                                    

"Pertemuan demi pertemuan, baik yang kita rencanakan maupun takdir yang rencanakan semua telah menjadi bagian dari kisah aku dan kamu. Kisah kita"
.
.
.
.
"Our story about life and love"

🌻🌻

Terkadang ketidaksengajaan membuat hal yang biasa menjadi lebih indah. Semacam bertemu harta karun saat sedang mencari cacing buat mancing.

Ketidaksengajaan akan membuatmu banyak bertemu hal baru, mulai dari nostalgia masa lalu ataupun sedikit bocoran tentang masa depan. Tanpa kamu tahu semua sudah menjadi rencana terjadwal takdir.

Rei masih melihat-lihat gedung ruko yang akan di sewa dan dijadikan tempatnya untuk melanjutkan karier-nya dalam dunia designer.

Setelah puas melihat keadaan ruko. Rei memutuskan untuk mengambil gedung tersebut, Rei juga sudah mengabarkan teman-temannya yang akan diajak untuk membantunya dalam merintis toko kecilnya.

"Kayaknya semingguan lagi baru kita bisa resmi buka deh. Soalnya kita harus cat ulang, ini warnanya aja udah kusam dan pudar. Kenyamanan pelanggan harus diutamakan" ujar Rei kepada rekan-rekannya.

"Gue udah gak sabar mau cepat kerja. Sejak dipecat satu tahun yang lalu. Gue lebih banyak berhibernasi dan menghalukan suami masa depan yang ada dikorea, kalo gue kerjakan LDR kami ga terlalu kerasa gitu kangennya" jawab Jian- teman se-SMA Rei, yang merupakan kpopers dan tukang rebahan, prinsipnya "ya kali cewek duluan yang lamar kerjaan, kerjaan dong yang lamar aku" jadi sudah tahukan alasan Jian berhibernasi selama satu tahun.

"Gila Gua gak nyangka, kita sohiban dari orok. Pas gede gua jadi bawahan loh. Sumpah gua gak nyangka takdir gua akan kek gini. Tapi jujur gua seneng, atasan gua itu lo Rei" tukas Eza.

"Ini kapan mau diberesin, jadi hari ini cuma khusus liat-liat doang. Gak kerja?" Tutur Ifra- anak yang rajin dan tidak banyak bicara.

"Pertama, gua memang atasan kalian, tapi anggap aja kita rekan kerja jangan kayak atasan dan bawahan beneran. Ngomong formal dan sok baik gitu, apa adanya ajalah. Kedua, kita emang gak kerja hari ini, kita harus beli bahan dulu baru bisa kerja. Nah lu, Za. Temenin gua beli bahan-bahan buat nih ruko," Ujar Rei.

"Jadi kami gak ikut gitu?" Balas Jian.

"Gak perlu. Eza gua bawak soalnya gua butuh kang angkat-angkat barang. Kalo kalian yang ikut gua gak tegaan nyuruh cewek angkat-angkat barang," bujuk Rei.

"Oo yaudah. Kalo gitu gua pulang dulu," sahut Ifra.

"KamReito kamu ya, katanya rekan tapi ujung-ujung babu juga" tukas Eza.

"Ehh kok kata kampret + Rei, kayak ada unsur jejepangan gitu gak sih. KamReito" jawab Jian.

"Berhubung gua masih waras. Jadi gua ngalah aja dah. Terserah kalian mau ngomongin gua apa, toh yang kalian lakukan transper pahala kalian ke gua" sanggah Rei.

"Itu berlaku kalo kami bicarain lo dibelakang. Nah kalo kami sekarangkan bicarain lo didepan, jadi gak berlaku transperan-transperan pahala," ujar Eza dengan gaya songongnya.

"Kalian sama-sama gak waras. Bye" ucap Ifra. Dan semuanya pada cengo melihat Ifra bicara.

"Bukannya dia udah pulang?" Tanya Eza.

"Ho'oh"

"Semoga aja dia bukan hantu gentayangan ya. Mudah-mudahan dia masih idup, ehh bentar. Kayaknya besok kita perlu cek nadinya deh" ide Jian yang diangguki kedua pria dihadapannya.

🌻🌻🌻

Dua bulan berlalu sejak usaha jahit Rei dibuka ...

Usaha yang dijalankan Rei, sedikit namun pasti selalu mengalami kenaikan. Berkat usaha Rei dan rekan-rekannya-- Rei lebih suka mengatakan rekan dari bawahan, menurutnya mereka itu kerjasama karena saling membutuhkan.

"Tama's Tailor" adalah nama tokonya. Banyak pelanggan datang memang karena kualitas jahitan Rei yang tidak diragukan lagi, di samping kualitasnya bagus juga harganya yang relatif murah. Tapi, tidak jarang yang datang wanita ganjen yang datang cuma modus permak ini itu hanya untuk dekati owner-nya. Rei tidak mempermasalahkan dan berusaha untuk bersikap profesional dan tahu batasan.

Sebagian lagi pelanggan Rei datang atas rekomendasi Talia- bos tempat Rei kerja dulu. Pelanggan yang datang adalah mereka yang suka akan hasil kerja Rei, Talia juga tidak segan merekomendasikan kepada pelanggannya untuk membantu Rei.

"Alhamdulilah ya. Usaha kita makin hari makin rame," ujar Rei.

"Iya gua juga seneng, tapi pinggang gua yang gak seneng sering sakit kalo banyak pelanggan yang minta dilayani," ujar Jian.

"Maklum faktor U" jawab Eza.

"Asalamualaikum" sebuah salam datang dari arah pintu dengan yang menandakan ada pelanggan atau orang yang datang.

"Biar gua aja" tukas Rei.

"Walaikum .... "

Deg

🌻🌻🌻
.
.
.
"Dasar couo tukang ngegantung. Salam pun digantung, dosa tau"
.
.
.

Tbc
Salam, Pakhi🐼

TINTAM (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang