part 7

25 7 5
                                        

Halo gayss.
Kita jumpa lagi di "me not himself"
Disini aku udah siapin lagu.
Biar nanti pas baca bisa dapat itunya.
Emm apasih biar Meresap gitu.

Dan jangan lupa vote and coment.
.
.
.
.
.
.
.
Setelah merasa puas dengan tangisnya. Ana kembali duduk seperti biasa. Dan tidak lupa dia mengucapkan terimakasih pasa daniel.

"Makasi yah kak dah mau dengerin curahan ana"

"Ok. Sama sama. Kalau lo butuh orang tempat numpahin Amarah lo. Lo gak usah segan segan ngomong sama gue. Gua bisa jadi tempat cerita lo"

"Makasi kak"

"Nih hapus air mata lo yang masih susah. Sekalian tuh ingus lo. Dah sma kok masih ingusan. Hahahahahah" ucap dani sambil memberikan sebuah sapu tangan

"Ihhh.. Kak dani"

"Dah sore. Gua anterin yuk"

"Ehh.. Gak usah kak. Gue bisa sendiri kok. Lagian rumah ana dekat kok."

"Okedeh. Gua pamit"

"Hati hati kak. Bye"

Ana memilih pulang jalan kaki.
Ia ingin merasakan udara sore ini yang membuat fikiran nya lebih tenang.
15 menit diperjalanan ana sampai di rumah.
Dia membuka pintu dan mengucap salam. Tapi ana tidak menemukan keluarganya. Justru ia di kagetkan oleh seorang wanita paruh baya yang menyapanya.

"Hai non"

"Ehhh... Kamu siapa?"

"Maaf buat enon kaget. Kenalin nama saya Inah. Non bisa panggil bi Inah."

"Iya bi. Tapi saya baru liat bibi kali ini."

"Iya non. Saya dari kampung, saya di kabarin sama bu fristi tadi buat jadi art disini"

"Ohhh gitu.Nama saya kirana bi. Pangil ana aja"

"Iya non ana"

"Oh iya bi. Mama sama papa kemana?"

"Tadi mereka keluar non. Sepertinya mau makan malam di luar"

"Oh gitu yaudah ana ke kamar dlu bi"

"Iya non. Kalau butuh sesuatu panggil bibi aja ya non"

"Baik bi"

Anapun menaiki tangga kamarnya.
Setelah sampai di kamar ana pun mandi dan mengganti pakaian nya.
Ia keluar menggunakan baju tidur.

Didalam kamar, ana memiliki satu alat musik piano. Ana sangat ahli dalam memainkannya. Kemudian ana mendekati alat musik tersebut dan me main kan nya.

kata demi kata keluar dari mulut ana yang di iringi oleh pianonya.

Kubuka album biru
Penuh debu dan usang
Kupandangi semua gambar diri
Kecil bersih belum ternoda

Pikirku pun melayang
Dahulu penuh kasih
Teringat semua cerita orang
Tentang riwayatku

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Nada-nada yang indah
Selalu terurai darinya
Tangisan nakal dari bibirku
Takkan jadi deritanya

Tangan halus dan suci
Telah mengangkat tubuh ini
Jiwa raga dan seluruh hidup
Rela dia berikan

Kata mereka diriku selalu dimanja
Kata mereka diriku selalu ditimang

Oh, bunda ada dan tiada
Dirimu 'kan selalu ada di dalam hatiku

Ana menyanyikan lagu tersebut dengan penuh penghayatan.
Dengan air mata yang menetes dan suara yang mulai mengecil.
Dihentikan nya lagu itu dan beranjak ke Tempat tidur nya. Disana ana merebahkan tubuh nya dan menutup matanya.
Dan tanpa sadarnya ia mulai terlelap.

Di sebuah lapangan basket di belakang rumah daniel, Dia sedang memainkan permainan nya dan mencoba memasukkan bola ke ring nya.
Kemudian ia mendengar suara kaki yang menuju ke arah nya.
Siapa lagi kalau bukan teman teman kamvret nya.

Mereka yang ingin mengejutkan daniel justru daniel yang mengangetkan mereka. Mereka melonjak karna bola yang tiba tiba daniel lemparkan pada mereka.

"Ngapain sih lo lo pada datang sore sore gini. Gadak kerjaan lo"

"Selo lah bos. Orang kita rindu sama lo.
Yaaa hahahahahahaha"

"Ihh.. najis"

"Tumben lo ikut bro" ucap dani pada doni sambil merangkulnya

"Ehhh... Si anjir gak usah rangkul rangkul bauk lo"

"Hehehhehe iyadah"

"Ehh dan kemaren gua liat erika labrak anak kelas 10,gua denger sih karna dia dekat sama lo"

"Buset serius lo? Siapa?"

"Kalau gak salah nama nya kirana"

"Maksut lo ana?"

"Nahhh... Itu tuh"

"Kurang ajar ya tu cewek. Dah tau gue gak suka sama dia. Trus trus"

"Ya gue bilang aja sama ana buat kuat ngadepin erika"

"Sialan tu cewek. Tunggu ya gua bakal kasih pelajaran. Beraninya nyakitin ana"

"Eitsss...tumben lo care sama cewek. Ehem ada sesuatu ni kayak nya"

"Hahahahah. Bisa aja lo"

"Lo suka sama ana?"

"sejauh ini sih gue nyaman sama dia"

"Uhuk uhukk... Gays ada yang lagi jatuh cinta nih"

Teman teman dani pun Datang mengerumuni mereka berdua.

"Eh serius"

"Dani jatuh cinta"

"Saha orangnya"

.
.
.

Emmm.
Segitu dlu yak.
Author banyak pr ni
Nanti di lanjut.

See you

Me Not HimselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang