part 4

42 9 0
                                        

Hay gaysss kembali lagi dengan saya.
Yak di cerita kita kali ini kita akan membahas.......
Etsss biar tau baca dong....
Jangan lupa mencet bintang nya😇
.

Se sampai nya mereka di depan gerbang sekolah dengan keadaan tertutup, dani memanggil pak mamat atau pak satpam untuk membukakan gerbang.
Mereka melihat aktivitas para siswa baru di hari pertamanya dan yang seharusnya juga ana ada disana.

Dengan cepat pak mamat membukakan pintu. Jangan heran kenapa pak mamat mau membukakan gerbang,itu karna Daniel adalah anak dari pemilik sekolah. Tapi ia tak ingin menunjukkan hal itu kepada orang banyak.

"Tumben lama den dani" ucap pak mamat.

"Biasa pak ada masalah sedikit" ucap dani

Kemudian mereka masuk dan semua siswa baru serta anggota osis lain nya melihat mereka berdua.

Dengan cepat salah satu anggota osis yang bernama Erika ya dia wanita yang sudah sejak lama menyukai dani dan sudah sangat sering di tolak Oleh dani menghampiri nya.

"Dani lo dari mana aja sih? Kita tuh dah lama nungguin lo. Karna lo yang paling penting dalam kegiatan ini." ucap erika.

"Brisik lo. Lagian kan ni kegiatan gue liat tadi lancar lancar aja, gak usah caper deh. lagian gua tuh tadi ada sedikit kecelakaan makanya gua lama". ucap dani.

"hah!! Kecelakaan?, trus lo ada yang luka atau ada yang parah?" ucap erika sambil melihat sisi tubuh daniel.

"Ih ... Apaan sih lo. Lebay tau gak. Yang kecelakaan tuh dia" ucap dani sambil menunjuk ana".

"Maaa...maaf ka. Gara gara aku semua jadi kacau" ucap ana sambil tertunduk.

"Kamu gak usah minta maaf dia aja yang caper sok peduli. Yok kita masuk" ucap dani sembari menarik ana.

Melihat itu erika pun merasa risih dengan kehadiran ana.

"Awas lo gadis kampung" ucap erika.

Setelah mereka masuk dani pun mempersilahkan ana bergabung dengan siswa/i lain nya.

"Etdahhh...datang lama,pas balek bawak cecan. Dapat dari mana lo?  Ucap adelio Kristiano atau sering di panggil lio.

"Dihh apaan sih lo. Gua tadi gak sengaja nabrak dia di jalan,kebetulan juga kita satu sekolah makanya barengan"kata Dani.

"Selowww bosss" ucap lio.

Kegiatan demi kegiatan pun berlalu.
Mulai dari PBB,iyelyel,dan pemilihan jurusan.
Tepat pukul 12.00 semua kegiatan selesai.
Semua siswa/i pun berhamburan pulang setelah mendengar bel sekolah.

Saat ana sedang menunggu angkutan umum, dani datang menghampiri ana dengan motor nya.

"Anaa,lagi nunggu angkot ya?" ucap dani

"Iya,kak"

"Pulang bareng yok...Aku antar kamu ke rumah"

"Gak usah ka. Tuh angkot nya dah datang"ucap ana sambil menunjuk angkutan umum.

"yaudah... Kamu hati hati"

"iii iya ka aku dluan yah kak. Syalom" ucap ana tersipu malu.

Sesampainya di rumah ana membuka pintu sambil memberi salam. Ia melihat keadaan rumah yang sepi.
Ia melihat meja makan yang tidak tersedia makanan. Tanpa mengganti seragam ia memasak dan mempersiapkan semua dengan sempurna.

Kemudian ia beranjak ke kamar nya untuk mandi dan berganti pakaian...
Setelah siap ia hendak turun untuk makan siang. Rasanya seharian MOS di sekolah sangat menguras tenaga.
Ketika ia turun, ia melihat papa,mama serta ara sedang makan.
Berapa tersayat nya hati ana melihat mereka yang makan tanpa mengajak ana yang sudah mempersiapkan kan semua nya.

Tapi ia menghiraukan nya.
Ana kemudian mendekat dan duduk.
Tidak ada satupun yang menanyakan bagai mana aktifitasnya hari ini di sekolah.
Ana mengambil piring dan nasi yang tersisa sedikit tanpa lauk sedikit pun.
Ia memakan nya dengan sangat terpukul. Kemudian ana bersuara

"Ma.. Tadi ana kecelakaan"

"Mama tau"

"Tapi aku gak papa kok ma. Mama gak usah khawatir"ucap ana

"Memang saya tidak khawatir,sudah kamu cepat rapikan ini semua" ucap fristi.

"Sayang kamu istirahat ya... Besok kamu harus sekolah kan?"ucap fristi pada ara.

"Ok mam. ArA ke kamar dulu ucap ara"

Ana yang melihat itu pun sangat terpukul.

"Jika mama bisa sayang sama ara, apa bedanya dengan ku. Jika ara putri mama aku mama anggap apa? Jika mama khawatir dengan ara,apa tidak bisa mama khawatir satu kali saja dengan ana?" batin ana sambil meneteskan airmata kemudian merapikan meja makan tadi.

Malam harinya
Ana melihat mereka sedang menonton tv di ruangan nya. Ana ingin masuk dan bergabung. Tapi dia mengurung kan niatnya dan keluar dari sana dan pergi ke teras kamar nya.

Disana ia menatap bintang yang berdampingan dengan bulan.

"Andai aku bisa seperti bulan dan bintang dengan keluarga ku..
Maka aku akan sangat sangat bersyukur dengan hidup ku kepada Tuhan.
Tapi semua terbalik bahkan sangat terbalik. Disini aku terlahir hanya seperti layaknya pembantu.
Aku memiliki orang tua dan saudara,tapi rasanya aku seperti hidup sebatang kara". Ucap nya lirih dan tanpa sadar air mata nya menetes. Kemudian ia bangkit dan merebahkan tubuh nya di kasur..

Di satu sisi...
Dani yang sedang merebahkan dirinya du kasur kembali memikirkan perkataan ana saat dia kecelakaan.
Percakapan yang di ucap kan ana sebelum pingsan dengan tanggapan ibu nya saat ia memberi tahu kan keadaan ana yang tidak di tanggapi oleh ibunya.

Bahkan dani pun ikut pusing memikirkan kejadian itu..

"Huft... Bisa ninggal gua kalo ibu gua jawab seperti itu saat gua kecelakaan.
Apa mungkin ana anak broken home?"Ucap dani pada dirinya sendiri dan kemudian memilih untuk tidur.
.
.
.
.
.

Hay hay hayy.
Gimana gays..
Ceritanya garing ya??😓😓😓

Iya nih author masih kurang pandai
Makanya kasih semangat ya reader ku.
Biar author semakin semangat dan jangan lupa vote.

Babay


Me Not HimselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang