part 9

31 6 2
                                    

            Harta dan kekayaan
           Tidak menjamin kebahagiaan
            Tapi kasih sayang dan perhatian
            Bukan hanya menjamin tapi
            Sudah menjadi jaminan 
             Kebahagiaan.

                 Tere_Ambarita

Halo halo gays
Huaa dah lama gak update
Maklum ya author lagi banyak bat kerjaan.

Jadi jangan bosan yah readers ku.
Jangan lupa like and coment

Happy reading
Typo bertebaran

Setelah dani menemui erika, ia merasa lapar
Dan memutuskan untuk makan di pinggiran jalan,tempat yang tidak terlalu jauh dari kediaman ana. Walaupun daniel anak orang kaya, dia tak memiliki selera yang terlalu tinggi. Dia bahkan sangat terlihat seperti orang biasa dan sangat sederhana.

"Mang baksonya satu kek biasa"

"Assiyap den. Tungguin ya".

"Ok mang"

Sambil menunggu daniel membuka buka akun instagram nya. Entah Kenapa ia pergi ke akun ig nya ana. Sambil menggulir ia melihat lihat foto ana. Tanpa sadarnya daniel tersenyum melihat postingan postingan ana.

"ini den baksonya dah jadi"

"Ok mang.. Tq ya "

"Sama sama den"

🍁🍁🍁
Pukul 22.30
Ana terbangun dari tidur nya. Ia merasa lapar dan terganggu akibat perutnya yang selalu berbunyi sejak tadi.

"Ihh ni perut brisik amat. Yakali malam malam gini gua masak. Kalau bangunin bi Inah kasian kan dah malam. Pasti bi Inah capek. Keluar aja kali ya. Kan dekat rumah ada bakso favorit gua. Keluar ahk tohh orang orang dah pada molor"

Dengan sangat hati hati ana menuruni anak tangga da membuka pintu dan berhasil keluar rumah. Hanya waktu 3 menit ana sudah sampai di tempat.

"kang baksonya satu. Kek biasa ya pedes"

"siap neng"

Saat ana duduk tepat di depan dani. Mata mereka berdua bertemudan saling bertatapan.

"ehemm... Ada yang cinta pandangan pertama" ucap tukang bakso kala melihat mereka.

Mereka berdua terkejut dan saling salah tingkah.

"Ehh... Kang ujang kagetin aja deh"

"Habis tatapan nya dalem amat"

"Mang mang... Kerja sana" ucap daniel.

"Lo suka makan disini juga"

"Iyah ka... Ini tempat makan aku biasa.
Tuh rumah aku juga dekat"

"Pantesan aja. Tapi gua sering ke sini kok lo gak ada"

"Biasanya sih ka nongki nya gak semalam ini"

"Ohhh... Pulang nya barengan ya?"

"Ehhh... Gak usah kak tuh rumah aku dekat"

"Gadak penolakan. Yok" Ucap daniel sambil menarik tangan ana

Ana kemudian menurut dan naik ke motor dani. Hanya butuh 1 menit ana sudah sampai di rumah nya .

"Besar juga rumah lo"

Me Not HimselfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang