"Dia ngapain lo sampai dahi lo berdarah gini?" Taehyung menangkup pipi Jisoo, menatap lamat mata Jisoo.
"Nggapapa, luka kecil doang" Jisoo tersenyum memegang kedua tangan Taehyung yang tengah menangkup pipinya.
"Gue nanya dia ngapain lo bukan nanya lo gapapa apa engga"
"Udah ah ini luka gue belum kering mending lo siapin apa gitu kek. Tisu doang daritadi ngga steril lukanya" Fyi, lukanya daritadi cuma ditahan pakai tisu biar ga bercucuran.
Taehyung menghela nafas lalu menurunkan tangannya. "Tempat obat obatan dimana?"
"Kamar gue. Naik aja lantai 2 ada tulisan Jisoo di pintunya trus di dinding ada kek lemari nempel gitu cari aja"
Taehyung mengangguk menuruti.
Sekitar 3 menitan akhirnya dia turun dan kembali duduk disebelah Jisoo.
Jisoo baru aja mau ngambil kapasnya, tapi tangannya di tepis duluan sama Taehyung.
"Diem aja bisa? Gue yang obatin, jangan bandel"
"Ck"
Taehyung menuangkan alkohol diatas kapas lalu mulai mengusap luka Jisoo.
Sakit banget sebenarnya, tapi Jisoo rasa sakitnya masih bisa ditahan. Jisoo hanya diam sembari menahan sakitnya, sesekali tidak sengaja berdesis.
"Sakit?"
"Ngga kok" Jisoo menutup matanya.
Taehyung sesekali meniup dahi tersebut. Lalu setelah itu dia menjauhkan dirinya dan mulai menuangkan obat merah ke kapas.
"Jisoo? Sama siapa? Ah kamu.."
"Ah, Taehyung tante"
"Oh! Taehyung apakabar? Kok bisa disini? Udah lama ga ketemu ya. Jisoo.. itu dahi kenapa nak?"
"Iya Tante, Taehyung lagi dapat job disini, eh kebetulan ketemu Jisoo. Ah itu kepala Jisoo-"
"Itu tadi ketemu orang gila trus ngelempar Jisoo pakai batu" Ucapnya menyela Taehyung.
"Kok bisa?"
"Ngga tau"
"Yaudah, mama masuk dulu. Taehyung, tolong obatin yang bener ya"
Setelah mama Jisoo benar-benar sampai di kamarnya, Taehyung melanjutkan pergerakannya pada dahi Jisoo.
"Sakit nggak"
"Nggak"
"Kalau sakit bilang ya"
Jisoo ngangguk.
Perempuan ini sedikit terpaku dengan wajah Taehyung yang sangat dekat pada mukanya. Tepat di atasnya.
Taehyung sedikit menurunkan tinggi kepalanya hingga hidungnya dan hidung Jisoo bersentuhan.
Jisoo reflek ngerubah arah pandangannya.
"Sorry"
"Siniin lagi mukanya, plaster belum kepake"
"Gue pakai sendiri aja"
"Ngga, sini"
Jisoo pasrah. Taehyung ini tau ngga sih kalau posisi begitu ngga bagus buat kesehatan jantung dan paru-paru.
Taehyung menyentuh dan menyelesaikan penempelan plaster tersebut.
Akhirnya mereka balik ke posisi yang menenangkan.
"Makasih" Ucap Jisoo.
Taehyung tersenyum. "Maaf ya buat lo luka luka gini. Tuh cewek emang ganas sumpah. Semua cewek yang deket sama gue selalu dia usik, muak gue.
"Gila ya dia?"
"Iya kali"
Jisoo terkekeh.
Taehyung ketawa juga.
"Pantes lo gapunya cewe"
"Kalau itu beda lagi. Lo kira gue gabisa gitu ngelindungin cewek gue dari dia?"
"Ya, nih buktinya gue aja luka"
"Ye lo kan bukan cewe gue"
"Ck, maksud gue tuh kalau ada cewe yang di deket lo pasti di ganasin dia. Lo nolongin? Ni aja lo ga nolongin tadi" Jisoo memutar bola matanya.
"Ya kan gue gatau dia ada disitu"
"Iya sama aja nanti kalau lo punya cewe lo juga gatau dia kan ada dimana mana"
"Iya juga si. Tapi kan gue protect banget kalau punya pacar"
"Hah serah lo deh"
"Ga percaya lo?"
Jisoo diem.
"Coba deh jadi pacar gue"
"Idih, ngibul lo?" Ucap Jisoo dengan muka tak santai.
Taehyung terkekeh.
"Udah lo pergi sana"
"Loh? Ngusir?"
"Ya.
Gue ga mood, sana balik""Dih, udah di traktir juga tadi malah ngusir"
"Dih? Ada yang nyuruh lo traktir gue? Nih nih lo ambil duit gue sekara-"
Taehyung mendaratkan jari telunjuknya di depan bibir Jisoo.
"Stt bercanda elah lo mah""Ya dibilang juga gue lagi ga mood"
"Yaudah gue disini aja biar mood lo balik"
"Ngga, sana pergi"
"Ngga mau"
"Ih sumpah gue kalau ga mood bisa makan orang loh"
"Keknya lo perlu banyak banyak les ngelawak deh"
"Apasi"
Taehyung melingkarkan tangannya di leher Jisoo, dan membawa perempuan itu menyandar pada dadanya. "Kenapa bisa ga mood, hm?"
Jisoo mendorongnya.
"Taehyung lepas lo bau tanah anjir""Tega lo. Padahal dulu sering meluk meluk"
"Ya beda lah" Jisoo menatapnya sinis.
"Sekarang kalau diliat mama gue bisa dikawinin sama dia langsung""Yaudah sini mumpung gue jomblo"
"Ck, gue nggak mood bercanda. Pulang sana"
"Yaudah sekarang serius" Taehyung merubah raut wajahnya menjadi serius.
"Lo kenapa ga mood? Gara-gara di templokin pakai high heels?" Taehyung cemberut. "Kalau iya maaf. Jangan ngejauhin gue gara gara takut sama dia ya?"
"Hm. Tapi asli, kesel banget sama orang kek begitu. Dikira ngga bahaya kali ngelemparin orang pake begituan"
"Iya gue juga gedeg sama dia. Nanti kalau Jisoo gue kenapa napa kan ga lucu!"
"Dih? Jisoo gue? Anjrit lo siapa?"
Taehyung cuma haha hehe.
"Hyung, lo beneran ga mau balik?"
"Napa si daritadi ngusir"
"Ngga gitu. Gue lagi ga mood sumpah"
"Coba sini cerita sama gue biar moodnya balik"
Jisoo menggeleng. "Nggapapa, cuma butuh waktu sendiri doang buat ngebalikin mood. Lo pulang aja, udah mau malam juga"
Taehyung langsung ngangguk pas dengar nada Jisoo yang melemah.
"Kepalanya udah ngga sakit kan?""Iya"
"Beneran nggapapa nih gue tinggal?"
"Iya Taehyuuuung"
"Yaudah gue balik"
Jisoo ngangguk.
"Kalau ada apa apa bisa hubungin gue"
➖➖
KAMU SEDANG MEMBACA
Sequoia, back? [KJS-KTH]
FanfictionSemoga kepahitan ini akan kembali menjadi manis. Sequel of sequoia. [End] ©linbeeee, 2020