42. Masa Lalu

826 144 70
                                    

Happy 10k Votes 🎉🎉🎊🎊

Huhuhu, Hayati terharu🤧

Makasih banget, kalian udah setia membaca Ff abal-abal ini.

Gak nyangka iseng-iseng bikin ff ini, tapi aku malah jatuh cinta banget sama karakter Aera. Gak tau kenapa. Gemes gitu.

Pokoknya sayank kalian banyak-banyak💕💕💕

Happy reading, Manteman!

.

.

.


Pelayan baru saja meletakan segelas lemon tea, serta secangkir matcha latte di meja no.4 yang ditempati Aera, dan Jeon Wonwoo. Iya, Jeon sang Kakak Ipar, bukan Suami mesumnya. Mereka sengaja bertemu di cafe tersebut lantaran kesibukan Aera, bukanlah. Karena ini ada sangkut pautnya Jeon Kelinci Mesum Jungkook. Nama pemberian Aera memang panjang, ya?

Menurut Aera akan lebih leluasa kalau mengobrol di luar. Jadi, sepulang sekolah ia langsung mampir ke cafe tersebut. Sengaja izin tidak masuk latihan dance club, ia rasa belum bisa bergerak selincah biasanya. Dengan dalih kurang enak badan, Aera bisa terbebas.

Jemarinya mengetuk-ngetuk meja, sedang mempertimbangkan apakah ia benar-benar harus mempertanyakan ke Wonwoo atau tidak. Sesekali ia memutar-mutar sedotanya. Membuat pria di depannya menatap bingung.

"Mau sampai kapan kau diam?" lontar Wonwoo kemudian menyeruput Matcha lattenya. Akhir-akhir ini ia lebih tertarik minuman bewarna hijau tersebut dibandingkan espresso.

Cengiran Aera tercipta begitu sempurna, membuatnya nampak seperti bocah play group, masih polos. Sebelum memulai obrolan serius Aera berdoa agar Tuhan memberikan petunjuk lewat Wonwoo sebagai perantaranya. "Emm ... Oppa, boleh aku tanya?"

"Mau tanya apa?"

"Itu ... Kelinci-maksudku Jungkook Oppa kenapa terlihat menghindarimu?" Tampak Wonwoo sedikit kaget atas pertanyaan Aera. Selama ini tak pernah bertanya demikian, Wonwoo kira Aera tak sadar kerenggangannya, dengan sang Adik.

Sebagai orang dewasa yang mulai membenahi diri, Wonwoo berujar, "Kalau kau mau tahu, kau bisa tanya langsung ke Suamimu."

"Mana mungkin Kelinci kampret itu mau cerita," timpal Aera.

"Kau sudah pernah bertanya?"

"Hehehe, belum sih." Jawaban tersebut menggelitik Wonwoo. Adik Iparnya memang ajaib, begitulah pikirnya. Tangannya mengacak rambut Aera, gemas sekali kalau Aera dalam mode Anak-anak. "Oppa, jangan merusak rambutku!"

Tak hanya itu, Wonwoo juga mencubit pipi Aera. Menariknya seperti benda elastis. Akibatnya Aera memukuli tangan yang dari tadi menjahilinya. "Baiklah akan kuceritakan secara garis besarnya supaya kau paham."

"Tak apa yang penting Oppa harus benar-benar bercerita. Aku sangat penasaran."

"Dulu Jungkook sangat dekat denganku, ia selalu ikut kemana pun aku pergi. Sampai-sampai kadang aku merasa risih." Kilasan masa kecil keduanya berseliweran, mau tak mau kedua sudut bibirnya tertarik ke atas, membentuk garis lengkung sempurna. Sungguh itu adalah masa-masa indah yang tak mungkin terlupakan. "Aku sangat suka bermain sepak bola dengan Teman komplek, Jungkook pun terpaksa ikut karena memang tak ada Anak laki-laki yang seumuran dengannya di komplek kami."

Married With Jeon (MWJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang