25. Dance together

3.5K 256 44
                                    


Dance.

Yah, itulah hobby seorang Go Aera, ralat maksudku Jeon Aera. Kalau ia sedang latihan dance, semua orang dapat melihat gadis itu menjadi sosok yang berbeda dari biasanya. Lebih seksi(?), ambisius, tenang tapi juga terlihat serius dan fokus. Ia terbiasa mengungkapkan segala emosinya lewat gerakan tubuh.

Aku serius. Kalau sedang sedih, ia cukup mengeplay lagu melow maka tubuhnya akan meliuk-liuk melakukan gerakan secara otomatis mengikuti alunan musik. Oh, itu seperti sebuah sihir, ketika ia berhasil menyelesaikan gerakan terakhirnya. Hatinya akan terasa lebih tenang, pikirannya lebih santai. Seolah segala emosinya menguap bersama buliran keringat yang menetes.

Itulah alasan Aera ikut klub dance. Karena baginya dance adalah Moodbosternya.

Ngomong-ngmong, Aera dan Park Nari baru saja memasuki ruang klub dance. Yap, mereka akan latihan. Sudah banyak anggota klub yang datang, bisa dibilang kedua yeoja itu termasuk yang terakhir. Namun tak ada yang kaget, mereka 'kan selalu begitu. Mungkin hanya satu orang yang akan mengomeli mereka.

"Go Aera, dan Park Nari! Tidak bisakah kalian datang lebih awal seperti anggota lain?" tegur Jimin, si Leader klub dance.

Aera memutar bola matanya malas. Sembari mengambil tempat favoritenya dan Nari, bagian paling belakang. Biar aman saat mengobrol. "Yang penting kami 'kan tidak terlambat, Sunbae," jawab Aera.

"Tetap saja, anggota yang lain sudah masuk, dan kalian selalu terakhir masuk. Aku bahkan datang sepuluh menit sebelum latihan dimulai. Kalian memangnya tidak bisa, ya masuk lebih awal seperti yang lain?"

"Bukankah peraturan klub ini dimulai tepat pukul tiga sore? Aku dan Aera 'kan masuk satu menit sebelum dimulai. Berarti kami tidak melanggar aturan klub dance 'kan?" timpal Nari.

Gadis itu memang selalu ahli dalam berdebat, apalagi dengan Jimin. Itu sudah menjadi kegiatan wajibnya. ia selalu punya 1001 kalimat yang bisa membuat Jimin mengerang jengkel. Sungguh Jimin tak 'kan menang melawan perkataan seorang Park Nari.

Lagi-lagi Jimin merasa diremehkan oleh dua anggota yang paling bandel, dan susah diatur itu. Ia hanya selalu berharap Tuhan memberinya kesabaran yang lebih agar tetap tenang menghadapi dua gadis itu.

"Hufft, sudahlah tak usah dibahas lagi. Lebih baik kita melakukan pemanasan, itu berguna untuk merengangkan otot-otot kita, juga agar kita terhidar dari cidera," ujar Jimin.

Semua anggota pun melakukan pemanasan yang dipimpin Jimin dan Eunbi.

***

Setelah selesai pemanasan, para anggota klub dance bisa duduk karena Jimin akan memberikan wejangan-wejangannya sebelum latihan inti dimulai. Sesi ini termasuk yang paling membuat Aera dan Nari bosan. Karena Jimin akan bicara panjang kali lebar lali tinggi kali alas, entah itu rumus apa.

"Oh, ya. Aku tak melihat Lee Wojun. Kemana dia?" heran Jimin karena salah satu anggotanya tidak hadir.

"Wojun bolos, Sunbae. Tadi saat jam pelajaran pertama dia masuk, tapi saat bel istiraha6 dia kabur lewat pintu gerbang bagian belakang," jawab teman sekales Wojun.

Jimin menghela napas. "Padahal dia termasuk lima orang yang paling menonjol di klub ini. Skillnya sangat bagus, dia juga sekali jadi team inti setiap klub kita mengikuti kompetisi."

Lee Wojun merupakan salah satu anggota kesayangan Jimin, karena pria kelas 2E itu sangat mudah belajar. Wojun juga bisa menguasai teknik-teknik yang rumit, karena pria itu juga menjadi member yang sama di sanggar Jimin latihan. Sanggar itu berisi para anggota klub dance dari sekolah yang berbeda-beda.

Married With Jeon (MWJ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang