BAGIAN EMPATBELAS

283 69 16
                                    

CANTIK - BAGIAN EMPATBELAS : PERKARA DEADPOOL 1/2

(tydac ada quotes yah, ayah pidinya istirahat dulu)





"Aku tau aku nggak berhak ikut campur, tapi, Dani udah cukup keterlaluan,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku tau aku nggak berhak ikut campur, tapi, Dani udah cukup keterlaluan,"

Semilir angin malam berembus melewati bumi pasundan yang telah gelap ditinggal sang surya waktu lelaki jangkung itu mengetuk pintu rumah di ujung perempatan jalan, dan memaksa satu-satunya anak gadis di sana untuk bicara.

"Aku nggak apa-apa," ucap anak gadis itu waktu mereka berdua telah duduk di dua bangku yang bersebelahan di teras rumah.

Lelaki itu mengangguk. "Aku rasa kamu udah banyak belajar dari hubungan kamu sama Dani,"

"Iya," Riu menghela napas dalam-dalam. "Tapi aku masih perlu kejelasan, kalau memang A Dani udah capek sama aku,"

"Dani cuma lagi butuh istirahat,"

Riu mengangguk, tidak menanggapi ucapan Raga.

"Sebenernya, aku ragu mau kasih ini ke kamu. Tapi aku khawatir, Dani nggak akan sempat ngasih ini nantinya,"

Hati Riu mencelos waktu mendengar ucapan Raga, yang seakan-akan mengisyaratkan, mereka tidak akan sempat bertemu lagi sebelum akhirnya benar-benar kandas.

Raga menaruh sebuah kotak beludru berwarna merah di meja yang berada di tengah-tengah mereka.

"Dani beli ini pakai uangnya sendiri. Dia kerja sampingan sambil kuliah,"

Lagi-lagi, Riu merasa bodoh. Ia sama sekali tidak tahu apa-apa tentang kehidupan Dani di Jakarta. Termasuk tentang kuliahnya, atau kegiatan yang lainnya. Kalau bertemu atau bertelepon, yang sibuk bercerita cuma Riu. Dani cukup jadi pendengar yang baik.

"Apa ini... buat aku?" Riu meraih kotak tersebut, melihat isinya dengan hati-hati. Kemudian matanya memanas waktu dilihatnya sebuah cincin perak yang terlihat sederhana namun begitu cantik, terselip di tengah-tengahnya.

"Jelas itu buat kamu,"

"Bukan buat bunda kalian?"

Raga menggeleng. "Ukurannya pasti bakal pas sama jari kamu,"

"Tapi... buat apa?"

"Entah, Dani cuma bilang, dia mau kasih kamu sesuatu yang lebih ada harganya,"

Riu cuma diam. Sebab sekali saja ia berbicara, ia yakin pertahanannya akan runtuh begitu saja.

 Sebab sekali saja ia berbicara, ia yakin pertahanannya akan runtuh begitu saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CANTIK (Hyunsuk x Ryujin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang