Jeon Jungkook
Aku duduk di balkon dengan ditemani segelas wine dan laptop. Meski kami sedang berbulan madu, tapi aku tetap harus menyelesaikan pekerjaanku.
Bagaimana pun juga, aku akan menjadi penerus kerajaan. Aku harus mengetahui perkembangan yang terjadi pada masyarakatku dan semuanya.
Saat aku sedang menyesap wine nya, aku menangkap sesuatu yang membuatku terkejut.
Sifra sedang berjalan ke arah pantai dengan memakai bikini berwarna biru terang. Oh astaga. Dia hanya pakai bikini. Dia gila, ya? Aku tidak bisa menahan ini. Dia seksi.
Sifra tidak pernah mau kusentuh. Entah alasannya apa. Aku juga tidak pernah lagi mencoba menyentuhnya. Terakhir kali itu saat malam di mana kami pada akhirnya sudah resmi menikah.
Itu pun aku hanya mencium bibir dan lehernya serta meremas payudaranya. Aku tidak pernah melihat tubuhnya secara langsung, tapi sekarang pemandangan itu ada di hadapanku.
Dadanya besar, bokongnya juga. Rambutnya terurai dengan angin menerpa wajahnya, memberikan kesan seksi.
Jujur, aku belum pernah melihat wanita secantik dia. Kuakui bahwa wanita di Keluarga Windsor itu cantik semua. Mulai dari Brigitte hingga Zara Anne.
Namun tidak ada yang bisa mengalahkan kecantikan Sifra di mataku. Bagiku, dia sempurna. Hanya saja, dia terlalu keras kepala.
Aku pernah melakukan seks dengan wanita-wanita. Tidak banyak, tapi aku cukup berpengalaman.
Semua wanita tidak pernah menolakku, tapi Sifra berbeda. Dia tidak ingin bersamaku. Dia menolak pernikahannya, dia tidak ingin kusentuh, dia juga tidak menyukaiku. Aku tidak mengerti apa alasannya, padahal kami tidak pernah bertemu sebelumnya.
Mungkin karena dia memang belum siap untuk menikah, tapi aku memaksanya.
Aku tidak menyadari bahwa aku terlalu fokus memperhatikan Sifra dan membuat wine nya tumpah ke celanaku.
Aku mendecak. “Shit.” Ditambah lagi penisku sudah bergerak naik sekarang.
Sifra, kenapa kau suka sekali menyiksaku seperti ini?
Aku terus memperhatikannya yang kini sudah selesai bermain dengan air. Tubuhnya dan rambutnya basah. Dia semakin terlihat seksi dan aku juga semakin gila.
Ketika dia melihatku, dia hanya tersenyum tipis, lalu dia masuk ke dalam villa dan menghilang dari pandanganku.
Goddammit. I’m so hard!
-
Sifra Maree Victoria
Kami hanya bisa menghabiskan waktu selama tiga hari saja di sini. Jungkook memiliki banyak pekerjaan yang tidak bisa ditunda lagi. Jadi, kami harus kembali ke Callon setelah tiga hari.
Aku tidak bisa tidur sama sekali.
Jungkook juga demikian. Dia menatap langit-langit kamar. Tidak bicara apa pun dia.
Lalu, tiba-tiba dia bertanya. “Kau sudah tidur?”
“Belum.”
Dia mengubah posisinya menjadi menghadap padaku. “Kau memikirkan apa?”
“Tidak memikirkan apa pun.”
“Um, Sifra, jika seandainya kau tidak menikah denganku, maka apa yang akan kau lakukan sekarang?”
Aku menghela nafas. “I don’t know. Enjoying life.”
“You are not enjoying it now?”
“Bukan seperti itu. Tapi aku merasa ada perubahan besar yang terjadi pada diriku setelah menikah denganmu. Aku memiliki manners yang buruk, tidak berperilaku baik, tidak sopan juga. Namun, semua itu harus berubah setelah kita menikah. Karena aku tidak bisa terus menerus bersikap seperti itu. Apa pun yang kulakukan, semua ada konsekuensinya. Jadi, bisa dikatakan aku sedikit tidak menikmati hidup sekarang.”
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD TO GET PRINCESS
FanfictionBelum pernah kutemui seumur hidupku ada seorang wanita yang menolak untuk kunikahi. Well, itu merupakan kali pertama. Entah dia bodoh atau dia memang benar-benar tidak menyukaiku sehingga dia menolak untuk kunikahi. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku...