You can play the video above and imagine it or play the song Marry Your Daughter by Brian McKnight.
—
Sifra Maree Victoria
Hari pernikahanku tiba. Tapi aku masih berbaring di ranjang karena aku malas untuk bangun. Aku ingin sekali melarikan diri sekarang juga selagi aku memiliki waktu.
Tapi sepertinya hal itu tidak mungkin.
Banyak sekali penjaga yang telah menjaga istana ini di setiap sudutnya. Aku merasa hidup di penjara karena apa yang kulakukan atau ke mana pun aku ingin pergi, mereka pasti mengikutiku.
“Porcupine.”
Mataku seketika terbuka. Aku mengenali suara ini.
Ketika kubuka mataku, aku menemukan Brigitte sedang berdiri di dekat pintu. Aku pun segera bangun dan berhambur memeluknya. “BRI! I MISS YOU SO MUCH!”
“I miss you, too, Porcupine.”
Aku mencibir. “Sudah lama kau tidak memanggilku seperti itu. Anyway, kau datang juga kemari. Um, tapi kau baik-baik saja? Tidak ada yang tahu bahwa kau sedang . . .”
Brigitte menggelengkan kepalanya. “Tidak ada. Pakaianku sudah sangat tertutup dan mampu menyembunyikan baby bump nya.” Ujarnya. “Aku meminta izin pada Ibu untuk datang kemari karena aku tidak ingin melewatkan pernikahan adikku.”
Aku menghela nafas. “Sebenarnya aku masih tidak ingin menikah. Bri, bagaimana jika kita melarikan diri saja? Aku akan ikut denganmu ke tempat kau diasingkan. Biarkan saja pernikahannya batal.”
“Ide bagus. But no. So, let’s get you dressed now.”
Menyebalkan.
Aku mendecak. Brigitte memaksaku untuk membersihkan tubuhku sementara dia yang akan mengambilkan gaun pengantin untukku.
Setelah aku selesai membersihkan diri, Brigitte mulai merapihkan penampilanku. Dia menyisir rambutku terlebih dahulu sembari bertanya, “apa Ibu akan datang ke sini untuk membantumu bersiap-siap?”
“Tidak.”
“Zara?”
“Dia benci padaku, tentu saja dia tidak akan membantuku. Lagipula, aku memiliki banyak asisten di sini yang akan melakukan pekerjaan mereka. Aku tidak butuh Ibu atau pun Zara, tapi aku senang kau ada di sini, Bri.”
“Aku tahu Zara kesal. Tapi dia tidak bisa terus bersikap seperti ini. Pangeran Jungkook telah menetapkan keputusannya. Bahkan kau juga tidak bisa berbuat apa pun,”
Aku mengangguk. “Yeah, but still—aku merasa bahwa diriku adalah pengkhianat. Aku menghancurkan mimpi Zara.”
“Well, there is nothing more you can say. We all know what happened, if she wants to be a baby about it, then so be it.”
“Ya. Terima kasih, Bri, sudah mendukungku.”
“Anything for my baby sister.”
Lalu, pintu ruanganku diketuk. Brigitte membukakannya. Ternyata mereka adalah makeup artists dan hairdresses yang akan membantu merias wajahku di hari pernikahan ini.
Selama tiga puluh menit, mereka sibuk dengan pekerjaan mereka untuk membuatku menjadi cantik dan terlihat anggun. Makeup nya tidak berlebihan, namun aku masih terlihat spektakuler.
Aku benar-benar merasa bahwa diriku adalah Lady Diana Spencer sekarang pada masanya.
Ketika semua sudah selesai, aku bertanya pada Brigitte. “How do I look?”
KAMU SEDANG MEMBACA
HARD TO GET PRINCESS
FanfictionBelum pernah kutemui seumur hidupku ada seorang wanita yang menolak untuk kunikahi. Well, itu merupakan kali pertama. Entah dia bodoh atau dia memang benar-benar tidak menyukaiku sehingga dia menolak untuk kunikahi. Tapi aku tidak akan menyerah. Aku...