5. A Fallen Flower [TayNew]

777 121 23
                                    


[Source: https://wallpapercave

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Source: https://wallpapercave.com/front-anime-school-wallpapers]


Pecahan Kelima

A Fallen Flower



Sejak beberapa saat yang lalu, Gun masih betah mendongak, memperhatikan bentang biru dengan awan putih yang menggumpal menjadi beberapa titik dan menyebar layaknya hiasan gantung di cakrawala. Gun tidak yakin pada apa yang lebih ia inginkan, mengikat diri dalam sebuah lingkar pertemanan atau tetap berdiri di luar lingkaran orang-orang yang mengaku bersahabat. Awan-awan kecil yang ia tatap seperti dirinya sendiri, turut menggantung di bawah bentang biru, namun tidak berbaur dengan yang lain. Gun tahu, sore akan datang menjemput, lalu menggelapkan awan putih sendirian itu.

"Gun."

Gun menoleh ke kanan, mendapati Off yang sudah berdiri di sampingnya.

"Kenapa belum masuk?"

Off melirik gerbang sekolah di depan mereka. Sebuah jalan memanjang dengan dua tiang kubus berwarna putih di sisi kanan dan kiri sebagai pembuka. Dua penutup lampu, yang terbuat dari kaca mengkilap berwarna biru dengan bentuk seperti kobaran api yang tersemat di atas tiang, memantulkan cahaya matahari pagi. Di ujung jalan, bangunan kokoh 6 lantai berdiri megah, menyambut siswa siswi pilihan dari penjuru wilayah Crissia.

"Gerbangnya masih terlihat sama saja."

Off dan Gun memutar tubuh seperempat lingkaran ke belakang, mendapati Singto, Krist, dan Tay yang baru saja datang.

"Memangnya ada yang diubah?" Tay mempertanyakan ucapan Singto.

"Ku dengar kemarin sekolah memperketat pelindung sekolah. Lalu di gerbang dipasang semacam alat pendeteksi iblis. Jadi ..." Singto melirik tajam ke arah teman-temannya satu persatu. "... kalau salah satu di antara kalian ada yang iblis ..." Singto tersenyum miring, mengunci tatapan pada mata mungil Gun. "... kalian akan langsung terdeteksi."

Tay berjalan melewati Off dan Gun, mendekat ke gerbang.

"Apa benar? Tapi gerbangnya terlihat biasa saja."

Tay melangkah masuk sambil menggumam. Saat tubuhnya tepat berada di antara dua tiang kubus, sekelebat cahaya biru berpendar.

"Wow." Tay berbalik dan menatap teman-temannya. "Apa aku iblis?"

Krist memutar bola mata. "Cahaya biru itu tanda kekuatan api yang kamu kuasai. Kalau iblis yang keluar warna hitam."

"Wooww." Tay semakin kagum.

Off berjalan melewati gerbang. Sekelebat cahaya biru berpendar. Disusul Singto dan Krist. Dua cahaya biru berpendar bersamaan.

Mereka berempat berhenti dan berbalik menatap Gun yang masih berdiri saja.

Sore of The Hiraeth [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang