[source: https://unsplash.com/photos/dxe6QlGBvg8]
Pecahan Kelima Belas
Forgotten Constellation
Warning! 6k words. angst. Chara Death.
Kabut tebal di hutan yang mengelilingi Desa Kou sebagian besar sudah hilang. Hanya tersisa kabut tipis pembawa embun yang menggigilkan udara pagi. Angin masih enggan keluar dari balik kuncup gandum dan ruas-ruas batangnya. Bukan ke ladang gandum atau menimba air dari sumur, ditemani burung-burung yang bernyanyi, para warga justru berdatangan dan memenuhi halaman rumah Patrick Finkler yang tidak seberapa luas.
Ayah Finkler baru selesai mencuci tangan selepas sarapan saat mendengar pintu rumahnya diketuk. Ayah Finkler sempat menatap keluarga dan tamu-tamunya di meja makan sebentar, sebelum akhirnya memutuskan untuk membuka pintu. Ia tahu, tidak semua warga datang untuk menyetujui keputusannya.
Pintu kayu dengan ukiran enam kotak persegi di bagian depan itu berderit saat ditarik ke belakang, menambah pola melengkung halus di lantai keramik karena gesekan. Ayah Finkler menarik ujung baju kainnya yang sedikit kusut, lalu keluar dari pintu, menghadapi beberapa warga yang sudah menunggu.
"Lihat! Gandum kita terserang angin hingga tumbang setelah iblis itu mati." Seorang warga menunjuk ladang gandum di sebelah utara. Tatapannya dipenuhi emosi, raut mukanya menegang, nadanya meninggi. "Mana anak-anak itu? Mereka ke sini untuk membebaskan kita dari kutukan atau justru mengutuk kita? Gandum kita 80 persen gagal panen karena angin semalam."
Mendengar keributan, Off dan empat temannya menyudahi sarapan, lalu menyusul ayah Finkler ke teras rumah.
"Tidak hanya gandum," satu warga lain menyahut, "hewan ternak juga diserang penyakit. Pagi ini hampir setengah ternak warga ditemukan lemas dan terancam mati. Kita bisa kehabisan bahan pangan."
Off menautkan alis, menatap teman-temannya bergantian.
"Tapi kami sudah membunuh dua iblis itu." Off melirik gelisah, menerka hal-hal yang menjadi kemungkinan utama. "Satu iblis halusinasi, satu iblis pengendali monyet. Harusnya dua iblis itu tidak berhubungan dengan gandum atau ternak."
"Kalau kalian tidak bisa mengatasi masalah ini, lebih baik kami mengabdi pada iblis lagi."
"Betul." Riuh warga terdengar.
Lima siswa Swain Academy itu menatap tidak percaya. Bagaimana mereka bisa mengatakan hal seperti itu dengan begitu mudah.
"Kalian—"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sore of The Hiraeth [OffGun]
Fantasia[ONGOING] 2025, gerbang dimensi manusia-iblis terbuka. Iblis turun ke bumi dan menghancurkan peradaban teknologi. Tidak ada yang bisa mengalahkan iblis kecuali sihir api. Manusia meninggalkan teknologi dan mulai mempelajari sihir. Swain Academy tahu...