1. Special Class

1.1K 184 53
                                    


[source: https://unsplash

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[sourcehttps://unsplash.com/photos/khjwIW9HH5s]


Pecahan Pertama

Special Class 3rd Year





Benci, marah, dan putus asa.

Tubuh Off kecil yang 3 tahun telah tumbuh semenjak kepergian kakeknya kini terbaring tak berdaya di atas rerumputan. Uang yang susah payah ia kumpulkan 3 tahun terakhir telah dirampas begitu saja. Off hanya berdecak kesal karena tak bisa berbuat apa-apa. Tubuh kecil Off tergeletak bersimbah darah di tengah gerombolan 5 bandit berbadan kekar dan membawa senjata tajam di tangan mereka. Off kecil menahan air mata. Tangan kecilnya memukul tanah dengan lemah karena kesal melihat 5 bandit itu masih mengelilinginya dengan penuh tawa. Kaki maupun tangan Off sudah tidak berdaya, bergerak sejengkal pun ia tidak bisa.

"Bagaimana kalau kita jual saja anak ini?"

Suara serak sombong dari salah satu bandit bertubuh paling pendek membuat semilir benci di dada Off semakin kuat.

"Lihatlah tubuh kerempengnya! Dia tidak akan laku."

"Tunggu!" Salah satu bandit menarik rambut Off hingga kepalanya mendongak paksa. "Bukankah dia cukup menarik untuk anak usianya?

"Tapi keadaannya cukup buruk. Tangannya kasar. Tubuhnya penuh luka. Dia bukan kualitas bagus."

"Bandit sialan!" Rintih Off agak keras, membuat tawa para bandit mengudara.

"Dan mulutnya terlalu pahit." Ucap mereka di sela tawa yang masih menggema.

"Kalau begitu, kita apakan anak ini?"

"Bunuh saja."

4 bandit terdiam seketika. 1 bandit berbadan paling besar baru saja memberi titah, membuat keempatnya senyap terkesiap.

"Tapi bos, kalau dijual kita bisa—"

"Bunuh."

Gelombang suara yang bergema mengandung aliran benci tak kasat mata, mengalunkan hawa dingin membeku pada telinga yang mendengarnya, termasuk telinga Off.

"Lihat sorot matanya! Anak itu suatu saat akan menjadi orang besar. Saat itu, kita bahkan sudah tidak punya hak untuk menatap kecuali dengan menunduk. Dia bisa sesuka hati membalaskan dendamnya pada kita. Jadi bunuh saja."

4 anak buah bandit diam sesaat dan saling menatap, mencerna ucapan bos mereka yang disegani karena memiliki kekuatan melihat masa depan, kekuatan langka yang hampir mustahil benar adanya.

"...baiklah." Ucap mereka tanpa menentang.

4 bandit mulai bergerak. 2 orang memegang lengan Off kasar dan mengangkatnya setengah berlutut. 1 bandit menarik rambut Off ke belakang, memberi akses lebar pada leher putih yang terbuka. 1 bandit terakhir memegang pisau panjang dan meletakkannya di depan leher Off, siap menebas dalam satu kali sayat. Sedangkan bos bandit terlihat tak peduli. Ia menyalakan rokok dan mulai menghisapnya.

Sore of The Hiraeth [OffGun]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang