(43) King Of The Road

1.9K 191 12
                                    


Mark duduk di balkon kamar nya, dia baru saja selesai packing barang barang nya mempersiapkan semuanya esok hari dia akan benar benar pergi dan tidak akan kembali

Berat sebenarnya meninggalkan tanah kelahiran nya sendiri, namun apa boleh buat ego nya terlalu besar, mungkin dengan cara dia pergi jauh semuanya tidak akan terasa, mark tidak bisa bertahan disini, kenangan kenangan bersama hyung nya terlalu menyakitkan, apalagi saat ini dia mempunyai pikiran bahwa hyung satu satunya itu sudah tidak memperdulikan nya dan itu yang membuat mark gencar untuk meninggalkan Seoul

Mark menghidupkan ponselnya yang sedari tadi sengaja di matikan. Terlihat banyak notifikasi yang masuk 10 panggilan tak terjawab dari Jeno, dan 42 panggilan tak terjawab dari Yeri serta 110 pesan yang belum dia baca dari gadis itu

Mark tersenyum getir, semoga gadis itu mendapatkan orang yang baik kelak dan orang yang sungguh sungguh bisa membuatnya terus merekahkan senyum, sampai saat ini mark masih ragu apakah dia harus memberitahu yeri bahwa dia akan pergi? Atau tidak memberi tahu sampai keberangkatan nya? Tapi apakah dia terlalu jahat jika meninggalkan gadis itu tanpa mengucapkan 'Good bye' namun jika di pikir pikir, mark tidak tau apakah yeri memiliki perasaan yang sama sepertinya atau tidak? Bisa saja yeri hanya menganggap mark sebagai teman biasa yang hanya datang sesaat, atau mengaggap mark sebagai orang yang kebetulan bertemu dengan nya lalu saling bercerita satu sama lain dan mungkin menganggapnya sebagai orang yang tidak terlalu penting?

Disisi lain

"Yer kalo makan jangan ngelamun" tegur Wendy

Kesembilan gadis itu sedang melaksanakan makan malam. Yeri tidak menghiraukan ucapan wendy

"Kim Yerim!" Irene berucap dengan nada sedikit tinggi membuat Yeri tersentak

"Ne. Gwaenchana?" Ucap yeri spontan membuat mereka berdelapan mengerutkan dahi

"Kenapa ada masalah?" Tanya Irene

"Aniya" Yeri kembali memakan makanan nya

"Ada yang gak beres nih. Ngaku lo yer" Kata Joy

"Perasaan gue gak enak kak" Ucap yeri mengaku

"Gak enak gimana? Lo sakit?" Kata irene

"Bukan itu..." cicit yeri

"Terus kenapa?" Kata Lisa yang berada di samping yeri

"Kenapa ya?... pokok nya susah gak bisa di jelasin kak" Ucap yeri

"Coba jelasin aja apa yang lo rasain" Ucap Wendy

Yeri diam dia tidak tau cara mendeskripsikan apa yang dia rasakan saat ini

"Mark?" Ucap Lisa, feeling nya terkadang selalu tepat

Yeri diam dia melirik kalung yang terpasang di lehernya kemarin

"Bentar deh... sejak kapan lo pakai kalung? Terus itu kalung dari siapa? Perasaan gue gak pernah beliin lo kalung" Ujar Irene

"Dari mark" Ucap yeri pelan

"Dia ngasih itu dengan tujuan apa?" Tanya irene

"Mark bilang dia pengin yerim pake kalung ini, supaya yerim terus bahagia, katanya lambang infinity ini melambangkan tak terbatas yang artinya gak akan pernah habis, mark bilang dia pengin kebahagiaan yerim gak akan pernah hilang dimanapun dan kapan pun yerim harus terus bahagia" Yeri sedikit meneteskan air matanya entah mengapa rasanya sesak saat ini, padahal tidak ada faktor apa pun yang menyakiti hati nya

"Aaaa sosweet..." Ucap Rose

"Kok nangis? Harus nya Yeri bahagia dong karna ada orang yang mengharapkan yeri terus bahagia" Ucap Wendy

TOGETHER FOREVER (B L A C K V E L V E T)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang