Kamar dengan nuasa cerah, terang dan hangat, itulah kamar dari Namikaze Naruto ini, Naruto sedang duduk di meja belajarnya sambil menatap kertas yang diberikan Obito padanya,
"Amegakure?" Naruto lalu meraih laptopnya dan langsung mencari informasi tentang Amegakure,
"Ternyata memang tempat itu memang sangat berbahaya, kalau aku tidak berhati-hati,...mungkin nyawaku akan melayang" Naruto menatap ke arah ponselnya, ada pesan dari Sasuke,
Sasu-nii
Bagaimana? Apa kau mau ke Amegakure besok?Me
Aku tadi bertemu dengan Obi-nii, dia memberiku alamat yang lebih mudah kita kunjungiSasu-nii
Dimana?Me
Mansion Akatsuki, besok mereka akan ada disana, jadi kita lebih mudah daripada harus ke AmegakureSasu-nii
Hn, cepat tidur, selamat malamMe
Selamat malam juga, Sasu-niiNaruto mengembuskan nafasnya, lama sekali sejak semua berkumpul bersama, itu salahnya yang kehilangan kendali, bahkan karena itu Sasuke harus tinggal dengan para Uchiha,
"Aku rindu waktu itu, andai kalau waktu bisa di ulang" mata blue sapphire itu terpejam, semoga malam ini dia mendapat mimpi indah.
"AAAAA, AKU TELAAT!!" Suara cempreng itu berteriak keras di pagi hari ini,
"Sekalian kau bangun jam 8!" Naruto menoleh menatap Menma yang sedang kelabakan itu,
"Aku berangkat dulu tou-san, ka-san" Naruto beranjak dari tepat duduknya dan langsung menuju ke pintu depan, Sasuke sepertinya juga sudah menunggu,
"Dia mungkin ramah dengan kita, tapi tetap saja kita tidak bisa benar-benar memasuki kehidupannya" sedih Kushina,
"Biarkan dulu Kushina, mungkin memang sulit bagi Naruto" Minato mencoba menenangkan Kushina,
"Naruto sangat pintar, mandiri, kuat, dia hampir tidak memiliki celah di semua bidang sekolah" Menma mengambil sebuah roti isi dan langsung memakannya,
"Tentu saja dia pintar, dia diajar langsung oleh tiga orang itu" Minato menyesap kopinya,
"Baiklah, aku berangkat dulu, ka-san tou-san" Menma langsung meraih tasnya dan bergegas ke sekolah.
~÷ו••×÷~
Terlihat pemuda dengan rambut raven dengan bentuk pantat ayam itu sedang menyenderkan kepalanya di kursi mobil sambil memejamkan matanya,
Tok tok tok
"Sasu-nii" pemuda itu, Sasuke membuka mobilnya, dilihatnya sang adik sedang tersenyum dari balik jendela mobilnya,
"Masuklah!" Naruto langsung masuk dan duduk disamping kursi pengemudi,
"Tumben sekali tidak diantar?"
"Kakek tua itu sedang berbaik hati!" Sasuke langsung menjalankan mobilnya dan melaju ke jalan raya,
"Jadi, Obito menemuimu kemarin?"
"Ya"
"Terakhir kali aku melihatnya adalah dua tahun lalu, aku bertemu dengannya di Amerika, tapi begitu melihatku dia langsung kabur"
"Begitu, ya" Naruto bertopang dagu, dia terlihat sedang berpikir serius,
"Sasu-nii, ayo bolos dan langsung ke mansion Akatsuki"
Ckiiit DUAK!!
"SASU-NII, JANGAN NGEREM DADAKAN!! KEPALAKU SAKIT TAUU!!" Teriak kesal Naruto,
"Salah sendiri kau tidak mengunakan sabuk pengaman, dan lagi kenapa harus bolos segala! Tetap sekolah!" Sasuke segera melajukan mobilnya lagi menuju ke sekolah,
"Sasu-nii baka!" Gumam Naruto sambil mengelus-elus kepalanya yang terbentur kaca depan mobil.
~÷ו••×÷~
Naruto menatap jenuh guru yang sedang menerangkan pelajaran didepan kelas, Sasuke sendiri terlihat tidak berminat juga dengan pelajarannya,
"Huuuuh, lama sekali waktu pulangnya" Naruto membaringkan kepalanya di atas meja, lebih baik dia tidur saja, jika gurunya menunjuk untuk mengerjakan soal didepan kelas, dia sudah tahu semua jawabannya,
"Bodoh" gumam Sasuke yang melihat keluar jendela kelas, onyx Sasuke melirik pada Sakura yang sedang fokus mengerjakan tugas yang diberikan oleh gurunya,
'cantik' Sasuke memejamkan matanya dan tersenyum tipis, dia ingin kencan dengan Sakura sepulang sekolah, tapi Naruto lebih penting dari apapun,
"Hey Naru, aku ingin pergi dengan Sakura nanti, bagaimana kalau dia ikut juga?" Naruto langsung bangun dan duduk tegak,
"Apa kau sudah mulai suka dengan Saki-nee? Syukurlah! Aku akan mengajak Hime-chan juga!" Naruto langsung tersenyum lebar dan dengan cepat mengetik pesan untuk Hinata.
~×÷•••÷×~
"Ne Saki-nee, mau ikut dengan kami nanti? Hime-chan juga" Naruto tersenyum ke arah dua perempuan itu, mereka bersama Sasuke juga sedang ada di kantin sekarang dan menjadi pusat perhatian,
"Kemana memangnya?" Sahut Sakura sambil memakan es krim yang baru dipesannya,
"Ke mansion Akatsuki, Hime-chan juga" Naruto menatap Hinata yang bersemu,
"I..iya, tapi Neji-niisan nanti bagaimana?" Naruto menendang Sasuke pergi dan menarik Hinata duduk disampingnya, dengan perasaan kesal Sasuke berdiri dan duduk disamping Sakura,
"Tenang saja, masalah Neji biar Sasu-nii yang urus"
"Ba..baiklah" Hinata tersenyum manis pada Naruto,
"Hime-chan memang yang paling manis" Naruto memeluk erat Hinata,
"Bocah ini tidak tahu tempat sekali" Sasuke menghembuskan nafasnya kasar,
"Hahaha, biarlah, lagipula sudah lama sekali Naruto tidak bersemangat seperti ini semenjak Akatsuki menghilang dan kau pergi dengan para Uchiha"
"Benar juga" Sasuke menatap Sakura, "setelah pulang dari mansion, ayo kencan denganku!" Pinta -perintah- Sasuke,
"Eeh?" Sakura langsung ngeblush mendengar ucapan Sasuke,
"Saki, kau baik-baik saja? Wajahmu merah" Sasuke memegang dahi Sakura,
'ter..terlalu dekat' batin Sakura, dia lalu pingsan karena tidak siap hati dan mental.
.
.
.
.
.
.
꧁༺[j̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅g̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅ ̲̲̅̅l̲̲̅̅υ̲̲̅̅ρ̲̲̅̅α̲̲̅̅ ̲̲̅̅т̲̲̅̅є̲̲̅̅k̲̲̅̅α̲̲̅̅и̲̲̅̅ ̲̅]༻꧂🌟🌟
∆Terima Kasih 🙏😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke dan Naruto (Brother) 2✓
FantasyPerpisahan yang memberi jarak pada Sasuke dan Naruto akhirnya tersingkir, mereka bisa bersama sebagai saudara yang saling menyayangi seperti dulu lagi. . . . .jn lupa tekan 🌟 setelah selesai baca! 🙇♀️ Cerita tidak mengandung unsur Yaoi, jangan sa...