Setiap detik, menit, dan jam yang berlalu membuat tubuh Naruto semakin sakit dan rasanya sangat menyiksa, nafasnya mulai terputus-putus, netra birunya menatap orang-orang didepannya yang terlihat khawatir, Naruto tersenyum tipis, kalau boleh jujur, Naruto tidak ingin meninggalkan mereka begitu saja,
"Naru, kau..." Sasuke terlihat mengepalkan tangannya, dia tidak terima dengan Naruto yang selalu diam jika ada masalah, dia benci ini,
"Sasu-nii...jika ada kesempatan, kita akan bertemu lagi" Naruto memeluk Sasuke, ini adalah pelukan perpisahan untuk selamanya atau mungkin tidak,
"Kau benar-benar sangat menyebalkan!"
"Terimakasih" Naruto menatap onyx Sasuke yang menyendu, semua orang lebih tepatnya,
"Maaf kalau selama ini aku menyusahkan, tapi jujur, aku sangat senang dengan kasih sayang yang kalian berikan, begitu aku menghilang, orang-orang yang menurutku tidak penting akan melupakanku begitu saja, jadi kalian jangan khawatir jika Namikaze itu bertanya yang tidak-tidak" Kurama muncul dibahu Naruto,
"Apa kau siap, gaki?" Naruto tersenyum dan mengangguk, tubuhnya terbungkus oleh cahaya putih yang sangat terang,
"Tunggu, Naruto!" Sasuke mencoba meraih tangan Naruto, tapi itu semua.......kosong, dia sudah tidak tersentuh lagi,
"Kau sangat jahat, kau pergi tanpa memberitahuku sebelumnya, aku membencimu!" Air mata Sasuke menetes, dadanya begitu sakit melihat kepergian Naruto,
"Gomen Sasu-nii, aku hanya tidak ingin kau merasa bersalah dan sakit seperti ini, aku sangat menyayangimu dan juga kalian semua, kalau ada waktu lagi, mungkin kita akan bertemu dengan wujud yang berbeda, bukan begitu Kurama?"
"Ya, kau tunggu saja Uchiha gaki!" Cahaya menyebar, baik Naruto atau Kurama benar-benar menghilang sepenuhnya, Sasuke hanya bisa menangis dalam diam, rasanya sakit sekali,
"Sasuke" Obito menatap sendu Sasuke, adik sepupunya ini terlihat sangat sedih,
"Maaf, Naru" gumam Kakashi,
"Seharusnya kita lebih cepat menemui Naru, mungkin kita bisa lebih lama menghabiskan waktu" Nagato menunduk, perasaannya hancur sekarang,
"Hiks....aku benci....hiks.....kau!" Sasuke mengepalkan tangannya, Naruto selalu saja diam-diam begini, sejak kecil selalu saja begini, masalah waktu itu, Sasuke memukul tembok dengan sangat keras, tangannya berdarah,
"Sasuke" lirih Sakura, mereka semua sedih dengan kepergian Naruto, tapi Sasuke lah yang paling tersakiti disini, Sasuke sudah sejak kecil bersama Naruto, mereka sering kemanapun bersama, mereka tidak terpisahkan sejak kecil, tapi gara-gara Uchiha itu,
Lambang bulan ditangan Sasuke berubah menjadi hitam, kebencian sudah merasuk dalam diri Sasuke, tatapan Sasuke berubah menjadi dingin dan tajam,
"Aku akan membuat Uchiha hancur!" Obito langsung melebarkan matanya mendengar itu,
"Sasuke, jangan bercanda!" Obito menarik tangan Sasuke, betapa terkejutnya Obito melihat tatapan Sasuke yang berubah menjadi dingin dan penuh kebencian tersirat disana,
"Apa aku pernah bercanda dengan omonganku!" Sasuke menepis tangan Obito,
"Sasuke, Naru-chan tidak akan suka melihatmu seperti ini, dia akan merasa kecewa denganmu!" Ucap Kakashi,
"Diam kau! Seharusnya kau langsung bilang pada kami kalau Naruto tidak punya banyak waktu!"
"Aku mau bilang, tapi Naruto menyiapkan Kurama untuk menerkam ku" lirih Kakashi, dia tahu seberapa buasnya Kurama saat mengamuk, mengerikan,
KAMU SEDANG MEMBACA
Sasuke dan Naruto (Brother) 2✓
FantasyPerpisahan yang memberi jarak pada Sasuke dan Naruto akhirnya tersingkir, mereka bisa bersama sebagai saudara yang saling menyayangi seperti dulu lagi. . . . .jn lupa tekan 🌟 setelah selesai baca! 🙇♀️ Cerita tidak mengandung unsur Yaoi, jangan sa...