ENAMBELAS

86 60 18
                                    

Kissha baru saja keluar dari gerbang rumahnya ia melihat Rion yang sedang bersandar di motornya sambil tersenyum ke arahnya.

"Pagi,"sapa Rion

"Lo ngapain ke rumah gue?"tanya Kissha

"Mau ngajak lo bareng,"jawab Rion

"Kok tiba-tiba sih gue kan biasanya juga sama supir,"kata Kissha

"Nggak tau kenapa gue hari ini pengen banget berangkat bareng lo,"balas Rion

Kissha mendelik, "nggak jelas banget sih."

"Kissha kok dari tadi belum berangkat,"ujar Trisha sambil berjalan menghampiri Kissha.

"Pagi tante,"sapa Rion

"Pagi juga Rion,"jawab Trisha

"Tante Rion boleh ajak Kissha berangkat bareng nggak?"tanya Rion

"Ya boleh dong,"jawab Trisha

"Bunda,"panggil Kissha

Trisha menatap Kissha, "kenapa? kasihan Rion nya udah jauh-jauh kesini juga."

Kissha mendengus, "yaudah deh gue hari ini berangkat sama lo."

"Nah gitu dong udah sana kalian berangkat,"ujar Trisha

Kissha memutar bola matanya dan mendengus sebelum akhirnya naik ke motor Rion.

"Hati-hati ya kalian,"ucap Trisha

"Iya tante,"jawab Rion

~*~

Anna yang seperti biasa telah siap dengan seragam sekolahnya menuruni tangga rumahnya dan ikut bergabung di meja makan dengan ayahnya, Alena dan Sinta.

Alena mengambil roti tawar lalu mengolesinya dengan selai kacang.

"Kok kamu nggak makan nasi kenapa?"tanya Sinta

"Alena nggak suka nasi goreng buatan bi Siti,"jawab Alena

"ALENA!!!"teriak Anton

"Mas udah biarin aja orang Alena nya nggak suka kok di paksa,"sahut Sinta

"Lagian bi Siti gimana sih masak nasi goreng aja nggak becus,"lanjut Sinta

"Maaf nyonya,"ujar Bi Siti

"Iya nggak becus mending di pecat aja,"ujar Alena dengan wajah tanpa dosanya.

"ALENA JAGA MULUT KAMU!!!"bentak Anton

Anton meraih tangan Anna, "ayo Anna kita berangkat."

"Mas kok nggak dihabisin makanannya!!!"ucap Sinta setengah teriak

Anton berbalik, "ajari anak kamu sopan santun."

Setelah Anton tak terlihat Alena menendang meja makan, "ngeselin banget sih."

"Sabar sayang,"ujar Sinta menenangkan Alena

~*~

"Ayah Anna turun ya,"pamit Anna sambil menyalami Anton.

"Sekolah yang benar kalo ada apa-apa kasih tau ayah,"pesan Anton seperti biasanya

Anna mengangguk lalu berjalan menuju kelasnya di koridor ia berpapasan dengan Rion dan Kissha.

"Rionsha,"panggil Anna

"Rionsha apaan?"tanya Kissha

"Rion Kissha biar singkat aja,"jawab Anna

Rion dan Kissha menjawab dengan ber'oh' ria.

"Eh kok kalian bareng?"tanya Anna

Kissha melirik Rion, "nggak tau tuh si curut satu tiba-tiba udah dirumah gue."

"Kok curut sih Sha,"protes Rion

"Cie Kissha,"goda Anna

"Apaansih Na,"kesal Kissha

"Kalian gemes banget sih kapan mau official?"

"Lo kira apaan Na,"jawab Kissha

"Gue sih sekarang juga mau Na,"kata Rion

"Nah Sha gih cepet kasih Rion kepastian,"ujar Anna

Kissha mendengus lalu pergi meninggalkan mereka.

"SHA KOK GUE DITINGGAL SIH!!!"

"KALIAN NGESELIN!!!"

Anna menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu.

"Ekhem,"deham Rigel

Anna menoleh dan mendapati Rigel, "hai."

"Kok kalian bisa bareng?"tanya Rigel dengan nada datar.

"Tadi ada Kissha kok tapi udah jalan duluan,"jawab Anna

"Iya tadi gue bareng Kissha bukan Anna lagian gue cintanya sama Kissha,"sahut Rion

"Oke,"jawab Rigel

"Kalo gitu gue duluan ya,"ujar Rion

Anna mengangguk, "iya Yon."

Setelah Rion pergi Anna menatap Rigel, "Rigel kamu kenapa sih?"

"Kenapa gimana?"tanya Rigel

"Aku ngerasa makin kesini kamu jadi posesif,"jawab Anna

"Kamu kenapa sih?"lanjut Anna

"Aku cuman nggak suka lihat kamu sama cowok lain,"jawab Rigel

Anna menghela napas panjang, "Rion cuman temen aku Rigel lagian kan Rion sukanya sama Kissha kan?"

Rigel diam sampai Anna bersuara, "udahlah aku mau ke kelas."

Rigel mencekal tangan Anna, "maaf."

"Iya dimaafin,"balas Anna

"Makasih,"kata Rigel

"Iya,"jawab Anna

~*~

haii gimana bab ini?

maaf pendek huhu next chapter aku panjangin deh kalo bisa

maaf juga baru up

maaf juga baru up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ RION ]

huhu Rion ganteng banget jadi mleyot:((

mau next?

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang