DUAPULUHSATU

28 21 18
                                    

Anna, Devan dan Julian memasuki kelas berbarengan.

"ANNA!!"teriak Kissha dari bangkunya.

"Anna lo tau gak sih masa semalam Alena chat gue,"ujar Kissha ketika Anna telah duduk di bangkunya.

"Nge chat gimana Sha?"tanya Anna

Kissha mengambil handphone di saku rok nya lalu membuka aplikasi chatting. Setelah itu ia memberikan nya ke Anna.

Si Cabe
Kissha

Kissha
Apa?gak usah kebanyakan basa-basi lo

Si Cabe
Sans boss gue chat lo pengen ngasih tawaran buat damai

Kissha
Damai? sama lo? ogah

Si Cabe
Ayolah Sha kita damai terus hancurin Anna bareng-bareng

Kissha
Gak waras lo ya

Si Cabe
Gue masih waras kok kalau lo nerima tawaran gue, gue beliin tas branded keluaran terbaru deh

Kissha
Gak butuh gue bisa beli sendiri

Si Cabe
Emg lo ga kesel gitu sama Anna gue pernah liat dia sama Kenan beberapa kali

Kissha
Paling juga lo yang kesel kalo Anna sama Kenan, gue sih biasa aja ya

Si Cabe
Serius Sha lo gak mau kerja sama sama gue?

Kissha
G dl

You blocked Si Cabe

"Lo block kontaknya Sha?"tanya Anna

Kissha mengangguk, "iya ngapain juga nyimpen kontak Alena, bisa-bisa handphone gue karatan."

"Selamat pagi anak-anak," sapa Pak Farhan

"Pagi juga pak,"jawab semua murid

"Hari ini Bapak bacakan ya hasil ulangan kemarin."

"Amanda, tujuh puluh lima."

"Abell, tujuh puluh sembilan."

"Anna, sembilan puluh dua."

"Wih lo keren,"bisik Kissha tepat di telinga Anna

"Devan, delapan puluh delapan."

"Julian, enam puluh delapan."

"Kissha, delapan puluh dua."

"Niko, enam puluh lima."

"Rian, tujuh puluh."

"Riko, enam puluh delapan."

"Rion, sembilan puluh."

"Ruly, tujuh puluh dua."

"Sintya, tujuh puluh tiga."

"Xavier, tujuh puluh tiga."

"Zefanya delapan puluh."

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang