LIMA

184 118 53
                                    

"Anna pulang,"ujar Anna

"Darimana saja kamu jam tujuh malam baru pulang?"tanya Anna yang sedari tadi berdiri di dekat tangga.

"Ayah, Anna habis dari rumah Kissha,"jawab Anna

"Kamu mau jadi gelandangan iya jam tujuh baru pulang."

Anna menunduk, "enggak ayah."

"Lihat itu Alena dia pulang tepat waktu tidak seperti kamu," lanjut Anton mulai membanding-bandingkan Alena dan Anna.

"Mulai besok kamu berangkat dan pulang sekolah bareng ayah ngerti,"ucap Anton

"Anna ngerti,"jawab Anna

"Bagus, sana kamu masuk kamar,"ujar Anton yang dianguki Anna.

Setelah Anna memasuki kamarnya Alena menghampiri Anton yang hendak masuk ke ruang kerjanya.

"Ayah tadi temennya Anna nampar pipi aku,"adu Alena

"Temen Anna nggak akan nampar kamu tanpa sebab,"ujar Anton dengan muka datar.

"Tadi Alena nyiram Anna pake jus jadinya Alena ditampar sama temennya,"ujar Alena

"Ya itu pantas buat kamu, jangan kurang ajar kamu sana anak saya,"ujar Anton sebelum ia masuk ke ruang kerjanya.

"Awas lo Anna,"gumam Alena yang hanya bisa ia dengar.

~*~

Keesokan paginya Anton telah berdiri di depan kamar Anna.

"Anna cepat nanti kamu telat,"ujar Anton

Anna telah selesai langsung membukakan pintu, "Anna udah siap yah."

Anton mengangguk berjalan dahulu diikuti Anna dibelakangnya.

"Ayah enggak sarapan?"tanya Alena karena tak biasanya Anton melewati meja makan.

Anton menghentikan langkahnya, "saya sarapan dijalan."

"Oh ya kamu mulai hari ini berangkat sendiri karena saya berangkat bareng sama Anna,"lanjut Anton

Alena menatap sinis Anna yang berdiri di belakang Anton, "iya yah."

Anton mengganguk kemudian melanjutkan langkahnya menaiki mobilnya disusul Anna, setelah itu mobil Anton meninggalkan pekarangan rumahnya.

Diperjalanan tak ada yang membuka suara sampai akhirnya Anna yang memulai.

"Ayah kemarin di ulangan bahasa Inggris Anna dapet nilai seratus,"ucapnya sambil memperlihatkan selembar kertas yang di pojok kanannya terdapat angka seratus.

Anton melirikan matanya melihat selembar kertas itu, "bahasa Inggris itu gampang coba kalo kamu dapat nilai seratus di matematika seperti Alena itu baru bagus."

Anna memaksakan senyumannya, "iya ayah Anna bakal usaha lagi."

Anton berdeham kemudian melanjutkan menyetir,sepuluh menit kemudian mereka telah sampai di SMA Adijaya.

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang