DUABELAS

107 77 25
                                    

Bell pulang sekolah SMA Adijaya telah berbunyi Anna Kissha Rion dan Rigel berjalan beriringan menuju ke parkiran.

"Tumben lo Yon pulang bareng sama Kissha?"tanya Rigel

"Mumpung Kissha nya mau,"jawab Rion

"Dih kalo nggak karena gue balas budi sama lo, gue ogah ya,"celetuk Kissha

"Tau gitu gue nggak nolongin lo kemaren,"canda Rion dengan muka sinis yang buat-buat.

Kissha menimpuk kepala Rion menggunakan novel yang ia bawa, "ikhlas nolongin nggak sih lo."

"Sakit Sha kasar banget sih ikhlas kok Sha, gue mah ikhlas kalo sama lo,"ucap Rion

"Sa ae lo kembaran monyet,"ketus Kissha

"Duh Sha gue ganteng gini loh masa disamain sama monyet sih,"kesal Rion

Kissha hanya menanggapi dengan tatapan sinis sementara Anna dan Rigel hanya tersenyum melihat perdebatan mereka.

~*~

"ANNA!"teriak Alena dari kamarnya

Anna yang sedang mencuci piring di dapur terpaksa bergegas karena Alena meneriaki namanya.

"Apa?"tanya Anna

"Ambilin gue makan cepet!"suruh Alena

"Emang ngambil sendiri nggak bisa?"kesal Anna

"Mulai ngelawan ya lo,"ketus Alena

"Ck, iya-iya gue ambilin,"ujar Anna

Lima menit berlalu Anna telah telah selesai mengambilkan makanan Alena.

"Kok minumnya nggak sekalian sih nggak becus banget,"ucap Alena

Anna menurut ia langsung mengambilkan Alena minum.

Saat Anna hendak pergi Alena menjatuhkan gelas yang tadi Anna bawa.

Prang

"Mau kemana lo? bersihin dulu itu,"ujar Alena sambil menunjuk pecahan gelas yang tadi ia jatuhkan.

Anna menurut ia lalu mengambil sapu dan tempat sampah yang terletak di pojok ruangan.

Alena tersenyum puas melihat Anna, "yang bersih awas nggak bersih."

Tok ... Tok ... Tok

"Udah selesai belum tuh ada tamu,"ujar Alena

"Ya terus?"tanya Anna

"Ya bukain dong,"jawab Alena

Anna menghela napas lalu turun ke lantai bawah untuk membukakan pintu.

Tok ... Tok ... Tok

"Iya sabar,"ucap Anna

Anna membukakan pintu utama rumahnya betapa terkejut nya ia mendapati Kenan.

"Kalo nggak ada perlu gue tutup,"ujar Anna sambil bersiap menutup pintu.

"Jangan,"ucap Kenan

LUKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang