25

60 5 2
                                    

Dua minggu setelah kematian kakek, kami kedatangan tamu dimana mereka adalah saudara jauh entah dari keluarga siapa, aku tak tahu.

Dua orang lelaki beda generasi. Satu seorang ayah dan satunya lagi putranya.

Maksud kedatangan mereka tidak lain adalah untuk meminangku.

Dan kalian tahu? Hanya Dalam sekali lihat aku sudah tidak menyukainya, sama sekali tidak suka.

Untuk kali ini pihak keluargaku tidak menerima pinangan tersebut. Kenapa? Karena ayahku sudah mencari tahu tentang orang itu. Ayah tahu dari ketua RT dan RW tempat mereka tinggal.

Ayah mencari tahu bagaimana kesehariannya. Memang mereka keluarga berada, tapi kelakuan si anak yang tidak disukai orangtuaku.

Bagaimana tidak, dia adalah seorang pengangguran dan lagi seorang pemabuk. Keluargaku tidak mentoleril hal ini.

Tapi...... Ayah tidak dapat langsung menolak pinangan tersebut. Ayah menolak dengan memberitahu jika aku sudah punya calon sendiri, tapi kenyataannya tidak.

Dan keluargaku menggunakan situasi ini untuk menjodohkanku dengan rekan ayah Yang bekerja di sekolah Muhammadiyah.

Umurnya 4 tahun lebih tua dariku. Dia berbadan gembul dan agak hitam. Ayah menjodohkanku karena dia lihat laki-laki itu mempunyai banyak kelebihan.

Beberapa kelebihan yang pernah ayah  sebut diantaranya, orangnya baik, agamanya baik, rajin sholat, punya rumah sendiri, orangnya loyal dan masih banyak lagi.

Tapi meski banyak kelebihan yang dia punya, aku sama sekali tidak tertarik. Bukan apa-apa, kalian tahu aku bagaimana. Aku tidak menyukai laki-laki. Ya, yang aku suka sesama perempuan.

Aku sudah pernah cerita, jika aku pernah menjalin hubungan dengan seseorang. Seorang wanita, meski kami hanya berhubungan lewat media sosial. Selain itu karena kami beda negara.

Aku sebenarnya sudah berkali-kali bilang aku tidak mau dijodohkan. Tapi tetap saja, apapun yang aku bilang tidak mereka dengarkan.

Banyak sekali yang membuatku merasa tertekan. Entah itu dari keluarga intiku ataupun keluarga besar. Entah pelet apa yang laki-laki itu berikan pada keluargaku. Semua orang benar-benar sangat mempercayainya.

Dan akhirnya, dengan sangat terpaksa, aku terima perjodohan itu. Dengan berbagai pemikiran. Semua terngiang apa yang ibu bilang, "Kamu sudah tidak bisa menolak lagi untuk kali ini. Kamu sudah menolak dua orang sebelumnya. Pamali kalo kamu menolak untuk kali ini."

Dan satu lagi tambahan Yang tanteku bilang, "Kamu tuh nggak kasian sama adik-adik kamu? Mereka udah pada punya calon, tapi nggak bisa nikah karena kamu belum nikah. Kamu tuh cucu pertama keluarga yang harus nikah dulu."

Habis sudah.....aku sudah tidak punya pilihan lagi.

---TBC

Yg ini keknya lebih panjang dr part sebelumnya. 😃

Moga kalian suka ya.

Free MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang