Chapter 6🐙

14 5 0
                                    

***
15 menit berlalu begitu saja, Berkali-kali Tissa melirik jam tangannya untuk melihat waktu, kakinya tak berhenti melangkah kesana kemari karna lelah menunggu.

"Duh.. Papah mana sih!!" Gumamnya

"Ehm!!" Dehaman seseorang membuat Tissa langsung beralih menatap orang itu.

"Ngapain lo?" ketus Tissa

"Eh Ada lo ternyata." jawab Algi seadanya berpura-pura memainkan ponsel

"Hufft..Pindah-pindah!!! Kan banyak tempat lain." usir Tissa

"Emang kenapa? Tempat ini punya nenek moyang lo?"

"Serah lo." Ketus Tissa kemudian melangkahkan kaki dan memutuskan untuk berjalan kaki seraya menghindari Algi.

Algi tidak tinggal diam, ia langsung mengikuti langkah Tissa dan berjalan berdampingan.

"Eh, Sa. Gue mau nanya dong sama lo." ucap Algi memulai pembicaraan

"Paan?"

"Rahasia jadi kecil apaan sih?" bisik Algi dengan raut wajah mengejeknya

"ALGI!!" Pekik Tissa, Mendengar hal Itu Tissa langsung mendorong Algi hingga ketengah Jalan.

Dengan secepat Kilat Algi langsung kembali ketepi jalan seraya mengelus dadanya terkejut.

"Gila lo ya!! Kalo gue mati gimana?" Pekik Algi sambil terus mengelus dadanya seraya meminimalisir nafas yang tidak beraturannya itu

"Ya tinggal Yasinan lah.." jawab Tissa dengan wajah datar tanpa dosanya

Mendengar hal itu Algi langsung memalingkan Wajah seraya mengucap sumpah serapah dihatinya.

"Gila ni cewek, Gue kan belum Nikah, jadi belom mau mati." Algi membatin

Mereka Kembali melanjutkan langkahnya. Tiba-tiba Tissa menghentikan langkahnya yang membuat Algi ikut berhenti.

"Lo mau tau rahasia jadi kecil?" tanya Tissa

"Apaan?" tanya Algi seraya menahan tawanya karna ternyata Tissa menyimak pertanyaannya tadi

"Sini nunduk." Titah Tissa

Algi menurut dan membiarkan Tissa berbisik ditelinganya

"Dasar Jerapah!!!" bisik Tissa sambil tersenyum tipis kemudian berlari jauh meninggalkannya

Algi tersenyum tipis mendengar panggilan baru dari Tissa, setelah itu mereka saling berkejaran seperti anak kecil hingga menuju sebuah tempat.

"Huuuhh..."

Algi dan Tissa menghembuskan nafasnya dengan sedikit kasar, mengusap gusar wajah mereka, dan menyeka keringat yang mulai membasahi seragam mereka.

Mereka sama-sama merebahkan diri dibawah pohon rindang, teduh, dan sangat nyaman.

"Gue baru tau ada tempat bagus disini." Tanya Tissa seraya menatap kearah Algi yang berada disampingnya

"Gue juga." ujar Algi yang juga menatap Tissa

Tissa bangkit dan mulai terduduk seraya menatap mentari yang membuat ia memejamkan mata. Sementara Algi masih diposisinya sambil terus melihat apa yang dilakukan gadis disampingnya itu.

"Gue suka tempat ini." Gumam Tissa sambil terus memejamkan mata

"Kenapa?" tanya Algi ikut terduduk disamping Tissa

"Disini tenang, dan-" Tissa sengaja menggantung ucapannya membuat Algi beralih menatap kearah Tissa

"Dan... Gue baru sadar ternyata lo gak senyebelin itu." sambung Tissa sambil tersenyum tipis

ALGISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang