Chapter 9🐙

18 3 0
                                        

"AAAAAAA.....!!!!" Pekik Tissa

Ia masih menutup rapat matanya, tak ketinggalan kedua tangannya juga masih berada tepat menutupi telinga.

"CKIIIITTT.....!!!!"

"TISSA...!!!!" Pekik Bram yang langsung berlari berusaha menyelamatkan putri kesayangannya itu dari kecelakaan

"BRUGH....!!!!"

Benturan keras terdengar jelas, tubuh mungil Tissa langsung terpental.

Seragam yang berwarna cerah itu seketika langsung berubah menjadi merah, pekat.

Kecelakaan tak dapat terelakan, Tissa langsung jatuh tersungkur dan langsung kehilangan kesadarannya.

Semua orang disekitar tempat kejadian langsung berkerumun, tentu saja kecelakaan itu mengundang banyak pasang mata

"TURUN BU!!" teriak salah seorang warga seraya mengetuk kaca mobilnya

"I-Iya pak."

Pemilik mobil itu langsung turun dari mobil untuk melihat keadaan Tissa.

"TISSA!!! BANGUN NAK..." pekik Bram

Darah langsung mengalir deras tepat pada bagian belakang kepalanya, Bram langsung memangku kepala Tissa dan segera mengangkatnya menuju mobil

"Pak, masuk ke mobil saya saja." ucap seorang wanita paruh baya sipemilik mobil itu, raut wajah cemas tergambar jelas dimatanya

Bram terdiam sejenak, namun karna jarak mobilnya yang cukup jauh akhirnya Bram menurut dan membawa Tissa kerumah sakit dengan mobil wanita itu.

***
Mereka bertiga masih dalam perjalanan pulang.

"I'll stop time for you
The second you say you'd like me to
I just wanna give you the loving that you're missing
Baby, just to wake up with you
Would be everything I need and this could be so different
Tell me what you want to do..."

Suara Algi semakin meninggi ketika lagu kesukaannya itu tepat pada bagian Reff.

Drrtt...Drrrtt....

"Cause I know I can treat you better
Than he can
And any girl like you…"

"Eh, Hp lo bunyi tuh." ucap Edo yang pertama menyadari dering ponsel yang sudah berbunyi  berkali-kali itu.

"Gi, Woi..." Teriak Reza ikut menyadarkan Algi yang masih bernyanyi dengan suara keras dan terus naik menjadi 8 Oktaf.

Tap!

Karna kesal, Edo langsung mempause Lagu itu sambil terus menyeimbangkan pandangan antara menyetir dan mematikan musik

"Lho. Kok dimatiin sih. Gak seru banget orang lagi nyanyi." sungut Algi dengan memasang wajah kesal

"Dari tadi Hp lo bunyi, gue sama Reza udah ngomong baik-baik lo malah gak denger, kan kampret." ujar Edo cengengesan

Mendengar hal itu Algi langsung meraih ponselnya dan segera memeriksa siapa yang menelponnya itu

"Hahaha.. Tau lo. Punya telinga gak dipake." Sambung Reza

"Nyokap gue." Singkat Algi

"Yaudah lo telpon balik. Gue pinggirin mobil dulu deh bentar." Ujar Edo yang langsung meminggirkan mobilnya.

Algi langsung menekan tombil Calling dan selang beberapa detik panggilan langsung tersambung

"Halo mah? Maaf ya Algi bar-"

ALGISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang