Happy reading.......
.
.
.
.Bukankah bagus sekali bisa berbaring bersama seperti ini?” tanya jungkook yang berbaring di tempat tidurnya. “Ya, itu benar,” jawab yuna yang juga berbaring tepat di sebelah tempat tidur jungkook.
Jungkook memanggil seokmin. “Tidakkah ini terlalu berlebihan?”
ternyata seokmin duduk dengan mata ditutup kain di antara jungkook dan yuna.
“Kau tidak benar-benar percaya aku akan melakukan sesuatu sebelum upacara pernikahan dilakukan bukan?” tanya jungkook kesal, “Apa kau tidak percaya padaku?”
Seokmin menghela nafas panjang. “Hamba percaya pada Yang Mulia. Tapi hamba tidak bisa percaya pada desakan dalam diri Yang Mulia yang telah tersimpan begitu lama.”
Jungkook menghentak-hentakkan kakinya di dalam selimut. " bagaimana aku bisa tidur dengan keadaan seperti ini?". Seokmin membuka penutup matanya.
"bisakah anda berjanji padaku. Aku minta anda berjanji tidak akan…benar-benar tidak akan…bagaimanapun juga…tidak akan menyerah pada naluri pria dalam diri anda yang mulia…tidak akan menyentuh nona yuna bahkan seujung jari pun".
Jungkook duduk dan berteriak marah.
" kau telah melewati batas seokmin-ah..." yuna buru-buru duduk dan membujuk seokmin. Mungkin ia juga khawatir jungkook akan menghukum pria itu. Seokmin melihat wajah memelas yuna dan memalingkan wajahnya. Dia tak akan tahan melihat wajah yuna yang seperti itu.“Jika aku memikirkan 8 tahun lamanya aku tidak bisa melihat Yang Mulia, rasanya tidak akan cukup walau aku melihatnya siang dan malam. Tolong biarkan aku melihatnya sesuka hatiku walau dalam kegelapan.”
Seokmin menghela nafas menyerah. “Hamba akan menganggap permintaan Puteri sebagai permintaan seorang anak perempuan pada kakaknya. Jadi bawalah Yang Mulia ke dalam mata dan hati Puteri sesuka hati.”
Jungkook tercengang. Seokmin bangkit berdiri dan meninggalkan kamar sang raja. Jungkook mengomel karena seokmin yang sudah melayaninya selama 20 tahun tidak mengikuti perintahnya malah mengikuti keinginan yuna.
"kau tenang saja, aku tidak akan menyentuhmu sedikit pun". Jungkook membaringkan dirinya kembali dengan kesal. Gadis disampingnya itu tersenyum. Ia membaringkan dirinya menghadap jungkook.
“Benarkah itu?”
“Benar. Seorang pria tidak akan menarik kembali kata-katanya,” ujar jungkook tegas.
Belum selesai jungkook berbicara, yuna mengulurkan tangannya menyentuh tangan pria itu. Jungkook terkejut dan melihat tangannya. Yuna menggenggam erat tangan jungkook.
“Karena hamba berani menyentuh Yang Mulia, apa hamba akan diusir keluar?”
Jungkook tersenyum senang. “Tidak akan.”
“Apa Yang Mulia akan menghukum hamba?”
“Tentu saja tidak,” ujar jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
the moon that embrasing the sun
Historical Fictioncerita ini terinspirasi sepenuhnya dari drama dengan judul yang sama. END~~