part 9

6 3 0
                                    

Zacky meraba bekas tamparan Elisha. Dirinya tak pernah menyangka Elisha akan berani menamparnya.

" Dengar Zack, aku memang udah ngelakuin hal yang keterlaluan padamu, aku juga tau kesalahanku dan aku juga tau kalau kau sangat membenciku..." Ujar Elisha dengan suara bergetar

" Tapi aku mohon jangan libatkan kak Ethan di sini. Dia sama sekali gak ada hubungannya dengan semua ini.!!" Lanjutnya dengan setetes air mata yang dihapusnya dengan kasar.

Zacky masih diam mendengar apa lagi yang akan dikatakan Elisha, tangannya masih tak lepas dari pipinya.

" ... Dan terakhir Zack !! Kau sudah punya pacar yang cantik, manis dan pastinya sangat sayang padamu. Sebaiknya kamu jaga dan urus saja hubunganmu itu." Putus Elisha

Elisha berniat beranjak pergi meninggalkan Zacky yang tak bergeming sedikitpun. Namun langkahnya tertahan karena gumaman Zacky

" ... Tak apa." Gumam Zacky pelan dengan wajah menunduk

" Katakan dengan jelas ucapanmu Zack." Perintah Elisha yang sebal tiap Zacky bergumam pelan dan tak jelas.

Zacky menatap Elisha, raut wajahnya rapuh dan hancur.

" Meski dibenci olehmu, tak apa bagiku. Asalkan aku bisa bersamamu." Ujar Zacky jelas dengan mata yang sedikit berair sedih.

"?!" Elisha mematung usai perkataan Zacky.

" Sebenarnya...kenapa " ucapan Elisha terpotong kala Zacky menarik tangannya hingga tubuhnya berbentur dengan tubuh Zacky.

Elisha hendak memarahi Zacky, namun bibirnya terkunci oleh bibir lembut Zacky.
Zacky melumat bibir Elisha pelan dan melepaskan tautan mereka yang tak berlangsung lama.

Elisha membelalakkan matanya, tubuhnya kaku dan sedikit bergetar. Wajahnya yang merona hilang digantikan pucat dan panik yang terlihat jelas.

Zacky mencoba memeluk erat tubuh Elisha, menenggelamkan wajahnya diceruk leher Elisha. Tempat ternyaman baginya.

" Elisha.." ucapnya rendah tersirat kerinduan dan masih pada posisi memeluk Elisha dengan erat.

'tidak...!!! Jangan !!' teriak Elisha dalam hati.

" He hentikan Zack !!! Cukup...!!" Teriak Elisha melepas paksa pelukan mereka hingga lepas

' tidak... Apalagi ini ? Tubuhku bergetar' Elisha membatin takut. Memandang wajah Zacky yang terus menatapnya penuh cinta.

Namun Elisha merasa ketakutan dan mulai menatap nanar Zacky

" Lish..." Ucap Zacky terpotong

" Gak ! Aku gak mau... Melakukan kesalahan yang sama lagi !! ". Teriak Elisha dan berlari ke luar ruangan.
Tubuh Elisha kembali gemetar dan napasnya juga tak beraturan kala memori masa lalunya terpatri di ingatannya.

Mencoba melupakannya, Elisha pun berlari kencang menuju toilet sekolah.

Sedangkan Zacky yang hendak mengejar Elisha entah mengapa mengurungkan niatnya dan malah tertunduk lesu bersandarkan tembok ruangan yang baru ditinggal Elisha.

Zacky menangis lirih, tak bisa dipungkiri bahwa dirinya sangat mencintai Elisha, wanitanya, miliknya.

Ethan dan beberapa temannya baru saja keluar dari ruang OSIS. Dirinya memang ramah seperti biasanya namun itu hanya luarnya saja.

" Ah... Ethan, ini ada yang jatuh." Ujar Bella menyerahkan benda yang yang terjatuh milik Ethan

" Thanks." Balasnya singkat sambil tersenyum ramah dan menerima benda itu

" Ih itu kak Ethan..."

" Iya kak Ethan keren banget ya..."

" Baik murah senyum pinter lagi..."

" Senior kebanggan itu..."

" Dia ranking 1 terus dari kelas 1 loh..."

Yah hampir sepanjang jalan Ethan dihadapkan dengan segala pujian yang dilontarkan untuknya, dirinya hanya membalas dan tersenyum seperlunya.

Tangannya masih menggenggam benda kecil yang terjatuh tadi dan melihatnya dengan pandangan yang sang sulit diartikan.

Sudut matanya menangkap Zacky yang tengah membelakanginya dengan bersandar pada tembok di sebuah ruangan serbaguna yang kosong.

Melihat sosok Zacky, Ethan meremas cincin yang ada digenggamannya.


*

" Elisha.." panggil Ethan menegur Elisha yang menunggunya

Elisha nampak terkejut karena dirinya barusan sedikit melamun.
" Ah kak, kakak ngaggetin aja." Ujarnya sambil tersenyum

" Loh bukannya kakak ada les ya ?." Tanya Elisha yang memang mengetahui jadwal Ethan

Ethan mengangguk

" Iya memang, tapi lagi diliburin buat istirahat. Bukanya aku udah chat kamu ya ? Belum kamu cek ?." Tanya Ethan memastikan

" Ya ampun, aku gak ada cek hp kak... Bener ada chat kakak, maaf ya kak." Ujar Elisha setelah mengecek ponselnya

" Ya gak apa-apa. Lalu bukanya kamu ada acara ya sama teman-teman kamu." Ujar Ethan

" Eh...?! Darimana kakak tau ?." Tanya Elisha

" Tadi aku tanya sama temen kamu, tapi katanya kamu mau ketemu aku tadi. Tapi kamu gak ada tuh nyamperin aku." Balas Ethan

" Ah ha ha... Itu tadi perut aku sakit kak, jadi ke toilet dulu terus malah kelupaan kak." Ujar Elisha sambil tertawa menutupi rasa gugupnya

" Ya ampun tapi kamu udah gak apa-apa kan ?" Tanya Ethan memastikan

" Ya udah baikan kok. Yaudah sekarang kita pulang bareng aja yuk kak." Usul Elisha

Di perjalanan Elisha lumayan banyak bercerita sedangkan Ethan mendengar dengan tatapan kosong. Entahlah, Ethan merasa dirinya sedikit kurang bersemangat hari ini padahal ia bersama kekasihnya

" Kak...?" Panggil Elisha

" Ya..?" Balas Ethan menoleh kearah Elisha dan memasang senyum topengnya

" Kakak lagi pusing ya ? Atau banyak pikiran ?" Ujar Elisha memastikan

" Ah, bukan apa-apa kok." Balasnya menenangkan Elisha

Elisha mengangguk paham, pikirnya Ethan mungkin kelelahan akibat materi ujian atau kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan.

" Elisha... Bisa aku bertanya satu hal ?." Tanya Ethan tiba-tiba

" Ya tentu saja kak. Emang apa ?"

" ... Apa kamu... Mencintaiku ?" Tanya Ethan serius menghentikan langkah kaki mereka.

Elisha ikut berhenti melangkah. Melihat raut Ethan yang tiba-tiba saja serius.

" A apa yang kakak tanyain sih ? Kenapa tanya gitu... Bukannya udah jelas perasaan aku ke kakak ." Balas Elisha tertawa hambar.

Harusnya Ethan merasa lega dan senang namun hatinya menjerit sakit dan ingin menangis. Matanya terpejam dan melanjutkan perjalanan mereka.

" Kadang aku berpikir, kalau kamu tak merasa bahagia didekatku..." Lirih Ethan yang jelas dapat didengar Elisha

Elisha berjalan sembari memandang wajah teduh Ethan. Dirinya tak mengatakan sepatah kata pun, namun raut wajah Elisha terpancar ketenangan dan ketulusan.

" ... Kau tau Liz, kebahagiaan terbesarku hanyalah bersamamu." Ujar Ethan lagi kali ini wajahnya memasang senyum yang amat tulus dan memandang mata Elisha dalam.

" Mulai sekarang aku akan coba cari cincin yang terbaik untukmu." Ujarnya sambil mengusap lembut pipi Elisha.

' kak Ethan '. Hati Elisha gusar namun ada kehangatan menghampirinya.
' sekarang... Walaupun kak Ethan ada di hadapanku... Tapi dia bukanlah orang yang benar-benar ingin kulihat...' lirih relung hati Elisha yang paling kecil

TBC 🌸

Delete or Return (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang