part 10

6 3 0
                                    

Malam ini Ethan menghampiri sebuah club malam milik seorang temannya.
Ethan memang orang yang terbuka hingga mendapatkan banyak teman walau kelihatannya dirinya cukup serius.

Ethan menghampiri meja yang sudah dikelilingi tiga orang temannya.

" Oi, Ethan... Tumben Lo ke sini ?." Tanya James yang bertampang cukup badboy

Ethan tertawa kecil dan menduduki kursi nan nyaman itu.
" Yeah, les tambahan ku libur jadi aku punya waktu kosong. Jadi mampir aja aku kesini."

James dan kedua lelaki yang sudah lebih dulu datang dari Ethan hanya mengangguk paham. Mereka tahu betul betapa seriusnya Ethan mengejar cita-citanya.

Vero memberikan segelas cocktail pada Ethan. Ya, minuman kesukaan Ethan setiap mampir ke sini.

Mereka pun mengobrol membahas banyak hal dan sesekali tertawa.

" Ngomong-ngomong, aku butuh bantuan kalian, aku udah kasih tau sedikit lewat group chat kemarin ". Ujar Ethan serius namun senyum wajahnya tak pernah luntur

" Tapi aku mau membahasnya secara langsung." Lanjut Ethan sambil memutar pinggiran gelas cocktailnya.

James, Vero dan Bobby pun tertarik akan ucapan Ethan.

" Lalu gimana penjelasannya ?." Tanya Bobby tak kalah serius.

Ethan tersenyum senang melihat respon temannya yang tak pernah mengecewakan.

" Yah, dia lulusan dari sekolah khusus putri di California. Lebih tepatnya St. Wishtellton California. Aku mau kalian cari tau tentang dia. Semuanya." Jelas Ethan dan didengar baik oleh ketiga temannya

" Wishtellton... Itu sekolah yang cukup populer bung." Ujar Vero yang memang cukup tau tentang sekolah khusus putri itu

" Yah, gue juga pernah denger sih. Apa Lo punya kenalan di sana ?." Tanya Bobby pada Vero

" Tuh gampang... Terus kapan kita berangkat ke sana ?." Tanya Vero lagi tak sabar.

" Hahaha, tentu saja kita akan ke sana sesegera mungkin" timpal James tak kalah semangat.

Sedangkan Ethan tersenyum miring memikirkan apa saja yang akan ia ketahui nantinya.

" ... Lalu gimana sama bayarannya ?." Tanya James sembari menghembuskan asap vapenya

" Itu tak perlu dikhawatirkan." Ujar Ethan sambil mengeluarkan tas ukuran sedang di hadapan mereka.

Ketiga lelaki temanya itu tersenyum puas dan senang.

" Kalian cari tahu sebanyak mungkin, sisanya akan kuberikan setelah itu." Lanjut Ethan menandaskan cocktail miliknya.

Ya, Ethan sering membeli informasi kepada teman-temanya ini. Namun hanya informasi terkait orang yang dianggapnya perlu saja.

Dan informasi yang didapatkannya pun tak pernah mengecewakan dirinya dan selalu berbuah fakta.

Dan kali ini dia menginginkan segala informasi tentang kekasihnya. Liza Elisha.

Di lain tempat, tepatnya kediaman Elisha dan ibunya.

Elisha duduk di kursi belajar, menangkupkan kepala dengan bersanggah kedua tangannya.

Matanya memandang kotak kecil berisi cincin pemberian Ethan. Cincin itu sangat mungil dan manis. Namun Elisha merasa pusing tiap kali menatap cincin itu.

Helaan nafas panjang sering terdengar dari Elisha.

" Pembicaraan tentang masa depan kami semakin berlanjut dan serius..." Lirihnya menenggelamkan kepalanya dibalik kedua lengannya yang terlipat diatas meja.

Delete or Return (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang