57. 타살 - Pembunuhan Berantai (Pt. 4)

799 155 47
                                    

Ruang Bawah Tanah
01:00 JST

Seseorang dengan pakaian serba hitam dan ransel hitamnya datang menghampiri Jonathan yang sedang melihat-lihat senjata.

"Kau dari mana saja?" tanya Jonathan tanpa menatap pria di samping nya.

"Menyelesaikan misi,"

"Bagaimana jika aku memberimu misi?"

"Kau berani membayarku berapa?"

"Ya! Aku ini kakakmu! Kau masih meminta bayaran padaku? Asal kau tau, mereka datang kesini untuk mengawasi kita." ujar Jonathan menatap sang adik dengan pistol ditangannya.

"Aniya, lebih tepatnya menangkap kita," sambung Jonathan.

"Mereka?" tanyanya bingung.

"Iya mereka. Ketujuh anak sialan yang telah memenjarakanku," jawab Jonathan memberikan pistol tersebut.

"Jehian dengar, kau harus membantuku membawa mereka kembali ke Korea. Aku akan memberimu tugas,"

"Aku tidak mau. Itu urusanmu dengan mereka, kenapa aku harus ikut turun dengan masalahmu? Karena aku adikmu? Persetan dengan hubungan darah." tolak Jehian cepat.

"Aku akan membayarmu dua kali lipat lebih mahal dari bayaran biasamu," ucap Jonathan enteng.

"Oke, deal. Dimana mereka sekarang? Chakama, aku butuh snipper atau pistol biasa?"
🔍
🔍
🔍
Tempat Kejadian Perkara
01:20 JST

Suara tembakan berhasil mengejutkan ketiga belas anggota bighit tersebut. Dan ya! Beomgyu lah yang terkena tembakan di lengan kirinya, untungnya bukanlah luka parah.

"SEMUANYA SEMBUNYI!!" teriak Namjoon.

Semua anggota mengikuti perintah Namjoon, mereka semua berpencar untuk menyembunyikan diri masing-masing.

"Beomgyu- ah gwenchana?" tanya Soobin yang bersembunyi bersama Beomgyu di balik pohon tumbang.

"Arghhh, hyung kau harus mengambil pelurunya." ucap Beomgyu meringis dan menahan tangan kirinya agar darah tidak terus keluar banyak.

"Hah? Bagaimana caranya?" tanya Soobin terkejut sekaligus bingung.

"Ambilkan penjepit di saku belakang celanaku, gunakan barang itu untuk mengambilnya. Ini lebih sakit jika peluru masih menempel arghh,"

"Chakama,"

Soobin bergerak perlahan untuk mengambil penjepit tersebut lalu mengambilnya kemudian menjepitkan ke dalam puluru yang menancap di lengan kiri Beomgyu dan menariknya perlahan.

"Jika sakit bicaralah tidak usah menahannya," ucap Soobin hati-hati.

"Hyung palli arghh," ujar Beomgyu menahan rasa sakitnya.

"Tenanglah, aku juga sedang berusaha."

"Tarik saja cepat jangan perlahan arghh sakit, hyung."

"Araseo," Soobin mengikuti ucapan Beomgyu dan menariknya dengan sekali tarikan.

"Argghh, sialan. Appo," umpat Beomgyu.

"Nih pakai bandanaku untuk menahan aliran darahnya," ucap Soobin memberikan bandana merah bermotif yang menggantung di celananya.

"Gomawo, hyung."

"Appo?" tanya Soobin.

"Hmm, jika kau ingin tau rasanya. Dengan senang hati aku akan membantu menembakkan pada lenganmu," jawab Beomgyu yang masih fokus mengikat bandana tersebut pada lengannya.

SOLVING CRIMES || Ft. BTXT✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang