GANGNAM GIRL [TAMAT]

11. Mandoo girl

Lisa pov.

Malam ini angin bertiup kencang,udara pun sedikit dingin dari biasa nya, mungkin ini karena akan memasuki musim salju.

Aku berdiri di depan jendela apartemenku,sudah satu bulan aku memberhentikan missi ku, karena aku sedang memfokuskan untuk menyembuhkan daddy ku terlebih dahulu. Dan sekarang keadaan daddy mulai membaik walau belum sepenuhnya, dan mulai besok aku akan melanjutkan missi ku untuk mengambil surat yang di tulis daddy. Kenapa harus di ambil, kan daddy mu sudah ada?. Jika tidak ku ambil kemungkinan besar ha-joon lah yang akan mengambil nya, dan usaha ku untuk mengambil kembali cips itu sia-sia.

Dan selama satu bulan ini juga aku dan jennie semakin dekat. Tapi aku belum tahu dengan perasaan ku sendiri, jika di tanya apa aku menyukai nya? ya memang aku menyukai nya. tapi, jika aku di tanya apa aku mencintai nya? Sepertinya rumit untuk menjawab pertanyaan itu. Tapi aku akan tetap mencoba meyakin kan hatiku, bahwa jennie adalah orang yang tepat untuk ku pulang layak nya sebuah rumah dan ia juga adalah sumber kebahagiaan ku.

Malam ini, aku dan jennie akan mengunjungi sebuah pasar malam yang diadakan di sungai han yaitu Yeouldo Night Market.

Aku memakai Johanson denim jacket,adidas daniële cathri trouser, and white t-shirt.

Aku berdiri di depan cermin untuk memastikan penampilan ku.

Tok tok tok!

"Lisa," Ujar seseorang di balik pintu kamar ku, Aku pun lekas membuka pintu dan mendapati daddy yang sedang tersenyum.

"Wae daddy?" Tanya lisa.

"Berkencan?" Goda daddy ku dengan senyuman yang tak pernah luntur,bahkan senyuman nya melebar setelah mengatakan itu.

"Anni, aku hanya pergi ke yeouldo night market yang berada di sungai han dengan teman ku." Ujar ku seraya membetulkan jaketku.

"Teman? Baiklah, ku kira anak ku sudah memiliki kekasih. sayang sekali, padahal aku ingin kau memeperkenalkan ku kepada calon menantuku," Ujar daddy ku mendramatisir nada bicaranya.

Sebenarnya daddy ku sudah mengetahui orientasi seksual ku satu bulan belakangan ini, tapi ia tak begitu mempermasalah nya. Bahkan ia sangat mendukung jika itu bisa membuat ku bahagia. Aku sangat bersyukur memiliki daddy sepertinya, ia tak terlalu menghakimi ku untuk menjadi seperti apa yang ia mau.

"Daddy hajima, kau tidak ada bakat berakting." Ujar ku seraya tersenyum padanya.

"Aku saja jiji melihat diri ku seperti tadi, haha" Ujar daddy ku dengan tawa ciri khas nya, Kini aku pun ikut tertawa bersama nya. lihat lah, hanya dengan seperti ini saja daddy sudah bisa membuat ku bahagia.

"Andai mommy masih ada, pasti kebahagiaan ku akan berkali-kali lipat." Batin ku.

"Yasudah daddy aku berangkat nee"