17. This is all destiny, so are you and me

4.9K 548 1
                                    

gangnam street at 12.00 p.m.

Lisa dan jennie pulang lebih awal hari ini, begitu juga dengan yang lain nya. Karena fakultas mereka sedang mengadakan rapat untuk kelulusan angkatan mereka yang hanya tinggal beberapa bulan lagi.

Sudah satu tahun lebih lisa berada di korea, missi nya juga belum tuntas walaupun hanya tinggal mengambil sebuah cips di tangan ha-joon. Tapi selama ini ia, daddy, young kwang, dan teman-teman nya telah memikirkan rencana untuk mengambil cips itu, bahkan mereka tahu ha-joon menyembunyikan cips itu di dalam berangkas dan juga kode untuk membuka kode itu, dari rekaman cctv yang pernah lisa dan young kwang ambil, dan di lihat secara detail oleh wendy menggunakan laptop nya. Esok hari mereka akan melakukan rencana yang sudah di buat matang-matang.

"Yasudah masuklah sana, aku akan menunggu mu di sini. Setelah itu baru aku pergi." Ucap lisa dengan elusan di kepala jennie yang tak pernah ia lupakan. Jennie tersenyum kala lisa mengelus lembut kepala nya, dan ia sangat menyukai kegiatan lisa yang satu ini.

"Nee," Ujar jennie lalu ia mengecup sekilas pipi lisa.

Cupp~

"Byee manobal, jangan lupa besok temani aku mengunjungi appa nee," Lanjut nya dengan senyuman yang tak pernah luntur.

"Nee, sudah sana" Ujar lisa.
jennie pun segera memasuki gerbang,  setelah itu lisa segera menyala kan mesin motor nya dan pergi dari kediaman jennie. Tapi belum beberapa meter ia pergi, tiba-tiba handphone nya bergetar. Ia pun segera mengambil handphone nya dari dalam saku jaket dan ternyata jennie yang menelpon nya, Lisa segera mengangkat telepon itu.

"Wae honey?"

"L-li-lisaa hikss"

"Waeee?!" Lisa mulai panik ketika ia mendengar jennie menangis.

"Lisaaa e-eo-mma hiksss" Ujar jennie tak jelas dari balik telepon.

Lisa segera mematikan telepon nya dan berbalik arah menuju kediaman jennie. Saat sampai di depan rumah jennie, lisa langsung memasuki nya karena tak ada siapapun yang berjaga disana dan rumah pun terlihat sepi.

Lisa memasuki rumah jennie yang tak terkunci, saat lisa masuk ia di suguhkan oleh jennie yang memangku kepala nyonya kim yang terkulai lemas, dan banyak bercak darah di baju nyonya kim. Lisa segera menghampiri mereka. Dan terlihat nyonya kim yang menangis tanpa suara ia juga sedang menahan sakit di perut nya yang terdapat luka seperti tusukan.

"Lisaaa tolong panggil kan ambulance jeballl hikss" Ujar jennie menoleh ke arah lisa.

"Nee,nee sebentar" Lisa pun menghubungi ambulan dan setelah beberapa menit menunggu akhirnya ambulance pun datang. Tim medis segera membawa ibu jennie ke dalam ambulance.

"Naiklah aku akan mengikuti mu di belakang, eomma mu pasti akan selamat" Ucap lisa dan di angguki oleh jennie. Lalu ambulance pun pergi dengan kencang dan lisa mengikuti nya dari arah belakang.

Di dalam mobil ambulance jennie tak berhenti menangis dan memegang tangan eomma nya.

"Eomma bertahan lahhh hikkss jebal hikss"

.
.
.

Sekarang eomma jennie sedang di tangani di ruang operasi, terlihat di ruang tunggu jennie yang terus memeluk lisa sambil menangis.

"Sudah jangan menangis lagi, eomma mu pasti selamat, dokter juga bilang itu tidak terlalu dalam dan tidak melukai organ dalam."

"Tapi aku takut hikss" Ujar jennie semakin mengeratkan pelukan nya.

"Ada aku disini, kau tak perlu takut arra?" Lisa menumpukan kepala nya di atas kepala jennie dengan tangan yang memegang kepala jennie, dan satu tangan nya lagi mengelus lembut punggung jennie. Mungkin itu akan membantu agar jennie lebih tenang.

GANGNAM GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang