15. Destiny

5.5K 572 10
                                    

Gangnam 9:30 PM.

Langit semakin menggelap, udara pun semakin dingin. Tetapi masih banyak orang-orang yang berlalu lalang di pusat kota. Ada yang sedang menikmati malam dengan secangkir kopi dan buku, ada juga yang sedang terburu-buru dengan kantong belanjaan di kedua tangan nya. Ada juga dua orang wanita yang sedang berjalan di pinggir jalan saling berenggandengan tangan.

"Baby, kenapa kau tak memakai syal? Cuaca mulai semakin dingin." Ujar wanita berpipi mandu, yang lebih pendek dari si wanita di sebelah nya. Pasti kalian tahu siapa orang ini kan? Ya mereka adalah jennie dan lisa, mereka telah mengunjungi appa jennie dua jam yang lalu. Dan kini lisa sedang mengantar jennie pulang ke rumahnya.

"Aku tak suka memakai syal baby, leher ku serasa tercekik dan membuat ku sesak nafas. seperti ini," Ujar lisa seraya memegang lehernya lalu menjulurkan lidah nya tak lupa dengan bunyi seperti seseorang yang tercekik "Ekkkh"

"Haha, tapi kau tak kedinginan kan?" Tanya jennie memastikan kembali.

"Anni malah sekarang aku merasa hangat karena ini," Ujar lisa seraya mengangkat genggaman tangan mereka lalu lisa menempelkan bibir nya di tangan jennie cukup lama.

"Tak ada satu pria pun yang bisa membuat jantungku berdetak tidak normal selain wanita ini" Batin jennie dengan senyum yang mengembang.

"Honey," Ujar lisa memandang jennie, Tak lama kemudian ia mendongakan kepala nya dan mengarah pandangan nya ke atas langit.

"Hmmm?" Jennie hanya berdehem seraya menolehkan kepalanya ke arah lisa.

"Apa kau percaya takdir?" Tanya lisa. Ia menolehkan kembali pandangan nya pada jennie. Dengan sorot mata berwarna hazel milik lisa yang bersinar ketika ia terkena cahaya dari lampu jalanan. Dan itu adalah bagian daya tarik lisa bagi jennie selain pahatan wajah yang sempurna dan bibir tebal yang menggoda siapa pun, tapi jennie tak akan membiarkan siapa pun menyentuh milik nya.

"Aku percaya, wae, Tiba-tiba bertanya seperti itu?" Tanya jennie masih beradu pandang dengan lisa.

"Mmm.. Bagaimana jika kau dan aku tak di takdirkan untuk bersama, apa kau masih percaya takdir?" Tanya lisa dengan tatapan yang mulai sendu. Tiba-tiba jennie menghentikan langkah nya dan melepaskan genggaman tangan lisa, saat pertanyaan itu keluar dengan mulus dari mulut lisa yang mampu membuat dada nya sedikit sesak. Lisa hanya diam saat jennie melepaskan genggaman nya, tapi tak lama kemudia jennie mengulurkan tangan kanan nya yang tadi ia lepaskan dari genggaman lisa untuk memegang wajah lisa.

"Baby, sebenar nya aku tak suka jika kau bertanya seperti itu. Karena itu seolah-olah kau tak mempercayai ku. Tapi aku harus menjawab pertanyaan mu ini, agar kau tak bertanya dengan pertanyaan yang sama terus menerus. Ya aku percaya takdir, tapi jika tuhan tidak menakdir kan ku untuk mu maka kita harus mengubah nya bersama dan membalikan takdir itu, menjadi bahwa, aku dan kau memang di takdir kan untuk bersama. Dan takan ada siapapun di dunia ini yang bisa memisahkan kita kecuali tuhan. Dan harus kau ketahui, rasa cintaku lebih besar dari apapun, sehingga takdir pun tak bisa memisahkan ku dari mu. I love you today, tomorrow and forever" Jennie menjawab pertanyaan lisa dengan senyuman yang sangat manis di akhir kalimat. Dan itu mampu membuat mata lisa memanas, ia menyesali pertanyaan itu. Jennie benar, ia seolah-olah tak mempercayai jennie dan terdengar seperti orang putus asa yang tak ingin berjuang demi kebahagiaan nyadan jennie.

"Mianhae-yo baby, aku menyesali pertanyaanku, aku juga menyesali mulut bodoh ini yang berucap seenaknya. Dan kau juga harus mengetahui bahwa cintaku juga sama besar nya dengan mu. bahkan lebih besar lagi, sampai dunia pun terhalang oleh cintaku padamu, and i love you today, tomorrow, forever and ever until God says I have to go back to him" Ujar lisa seraya tersenyum. Kini mata jennie pun ikut memanas karena ucapan lisa.

GANGNAM GIRL [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang