Kenzo POV
Gue ama Keshya baru nyampe rumah dan pengen dorong motor ke garasi.
Drrttt... drtt...
gue berhenti mendorong motor dan berinisiatif untuk mengambil hp disaku gue, tertera nama ibunda Keshya dilayar hp gue. Gue tau betul bunda Keshya lagi nyariin anaknya.
Keshya yang dari tadi membuntuti gue dari belakang pun ikut berhenti dikala gue mengulurkan hp gue sambil berucap "Bunda".
Keshya yang melihat itu langsung mengambil alih hp gue, sedangkan gue kembali memasukkan motor ke garasi rumah yang sempat tertunda tadi.
Di dalem garasi gue mendengar sesuatu yang pecah.
PRANGGG
"Mama" Gue sedikit mengerutkan dahi, ga salah lagi itu suara Sandra pikir gue.
Terdengar jelas suaranya karna bagasi berdampingan dengan kamar Sandra, kemungkinan Sandra tengah berada dikamar atau sekitarnya.
"Jadi selama ini kamu biang kladinya! Kamu juga kan yang mencelakakan Keshya waktu diculik dulu? Sekarang kamu mau mencelakainya lagi? Tidak, kali ini rencana mu tidak akan berhasil Sandra"
"Ma, Mama ngomong apa si?"
"Jangan panggil saya Mama! Saya tidak sudi mendengar panggilan itu! Saya harus kasih tau Kenzo yang sebenernya"
Diam tidak ada percakapan diantara mereka lagi. gue sangat syok, dikala gue tau sahabat gue dari kecil yang mencelakai wanita yang gue cintai.
Gue segera keluar dari bagasi mencoba bersikap tidak terjadi apa-apa didepan Keshya. Gue takut dia malah kenapa-kenapa dan benar-benar menjadi target incaran Sandra. Gue keluar dari bagasi dengan menutup pintu bagasi, dan menghampiri Keshya.
Saat gue keluar gue melihat Keshya masi telponan ama bunda, syukurlah setidaknya dia tidak tau percekcokan tadi.
Gue langsung merebut telponnya, gue ngambil alih telponnya sekalian ijinin Keshya dibawa ke rumah.
"Ya udah kamu baik-baik disana jangan nyusahin Kenzo" Suara bunda yang mengira telponnya masi tersambung dengan Keshya.
Disaat gue dengerin bunda ngasih nasihat Keshya, dia malah narik tuh hp biar dia juga ikutan dengerin apa yang bunda omongin.
Dia kaga bisa ngeraih hp dari gue, akhirnya dia berkacak pinggang dengan kesal.
Dia mencoba menyamakan telinga dia dengan telepon yang gue pegang dengan berjinjit. Namun dia terlalu pendek dari tinggi gue yang dia cuman sedada gue.
"Hmm, iya Bun" Gue menjawab nasihat yang dilayangkan bunda ke Keshya.
"Eh Nak Kenzo?" Bunda sedikit kaget mendengar suara gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
King Tengil
Teen FictionAda jastip tuker pacar ga? Hub. +62xxxxxxxxxxx Dia itu jauh banget dari kriteria gua! Udahlah ngeselin, irit ngomong, resek bin tengil lagi. Pacar apaan yang modelannya kek kulkas jalan. HIDIHH... Salah server keknya kalo gue sama dia!! #335 in most...