Ehem. Akan kutuliskan kisah tentangmu lagi
Walau rasa ini terasa hampir habis
Namun selalu terisi kala mataku ini menemukan dirimu kembali.Meski hanya bertemu di beranda media sosialku
Ataupun di sebuah acara tahunan yang melibatkan diriku, dan kamu.Seperti kemarin,
Kau menyapa dengan suara yang entah mengapa terdengar manis ditelinga
Mimik wajahmu berseri yang membuat manik mataku enggan berpalingKau tersenyum. Aku ikut tersenyum
Meski kutau senyum itu bukan tertuju untukku
Meski kutau bukan aku yang menjadi sebab senyummu
Karena kutau, ada dia dalam acara ini
Dia-mu yang pernah mematahkan hatikuTapi tak apa. Cukup bagiku.
Ikut tersenyum bersamamu. Cukup bagiku.
Dapat mendengar kabarmu. Cukup bagiku.
Meskipun hari-hari berikutnya
Harus kukerahkan tenaga untuk kembali mengikis rasa ini
Karena tak mungkin bagiku membiarkannya, apalagi merawatnyaCukup bagiku.
Terluka dengan alasan yang sama
Cukup bagiku.
Bahagia melihatmu tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekadar Kata ✓
PoetryKisah ini lahir dari setiap coretan kata yang terkumpulkan menjadi kalimat seindah senja. Ketika senja telah memenuhi rasa dalam dada. Namun Ia sendiri, tak ditemani. Sampai akhirnya ini menjadi tragedi, lalu rasanya berakhir begitu saja. Kini kisa...