Hatiku lemah ternyata
Mudah goyah ketika angin sore berembus
Tak sekuat pilar-pilar kokoh penyangga rumah ituKetika dia datang dari masa lalu
Membawa seuntai kata salam rindu
Dan terucap ingin memperbaiki yang telah laluJiwa hawaku pun muncul
Lemah.
Dan terbawa suasanaMenganggap dia sebagai penolong rasa lukaku
Bodohnya hatiku pun bergetar
Jantungku berdegup tak karuanSempat terfikir olehku
"Mungkin sekarang aku telah melupakan kamu"Bodoh. Bodoh sekali
Entah sudah berapa kali aku mengucap bodoh
Atas diriku sendiriHei, hati !
Jangan mudah terbawa perasaanLihatlah !
Dia bukan ingin menolongmu
Hanya ingin menyapamu
Lalu pergi lagiHati !
Dia tak salah
Kau yang perlu diperiksa
Lain kali lihat dulu, jangan terburu-buru
Memusnahkan rasa itu
Semuanya butuh waktu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekadar Kata ✓
PoesíaKisah ini lahir dari setiap coretan kata yang terkumpulkan menjadi kalimat seindah senja. Ketika senja telah memenuhi rasa dalam dada. Namun Ia sendiri, tak ditemani. Sampai akhirnya ini menjadi tragedi, lalu rasanya berakhir begitu saja. Kini kisa...