"Jika masa iddahnya telah berakhir, saya ingin mengkhitbah Tian menjadi istri saya pak.... Bisakah pak Rudi membantu saya?
Hening beberapa saat, suasana makan siang kali itu berubah mencekam, kulihat mata paman Sidik yang membulat sempurna dengan wajah memerah, kulihat lagi arah lainnya terdapat pak Rudi yang terdiam karena sangat kaget mendengar ucapan tiba-tiba dariku.
"Pak Yarhan yakin? Tian itu single mom dengan dua putra, saya tidak bisa menerima gurauan untuk hal ini..." Ucap pak Rudi kemudian
"Insyaallah saya sangat yakin pak, saya rasa ini jawaban dari semua doa saya...!"
"Yarhan.... Sebaiknya kamu kabari orang tua mu dulu untuk semua ini. "
Paman Sidik segera memberikan tanggapan"Ya benar. .. betul apa yang disampaikan pak sidik, kamu anak lelaki... Kamu milik ibumu, minta restu dulu pada orang tuamu, baru menghadap saya untuk mengkhitbah Tatiana..." Ucap pak Rudi lagi
"Pernikahan itu bukan main-main, ini langkah yang besar sekaligus ibadah terpanjang untukmu" ucap paman Sidik lagi
"Baik paman, pak Rudi, karena masalah perusahaan sudah mulai membaik, Minggu depan atau dua Minggu lagi insyaallah saya akan ke rumah Abi dan mama untuk meminta izin dan mempersiapkan lamaran saya pada Tian, insyaallah" ucapku yakin
"Semoga niat baik pak Yarhan dipermudah oleh Allah... " Pak Rudi mendoakanku dengan tatapan paling damai yang pernah kulihat dari wajahnya
"Amin.." ucap paman Sidik dengan seulas senyum dan air muka yang sudah kembali normal.
"Aamiin" ucapku kemudian
Siang itu terasa seperti rintikan hujan yang mulai teduh ditengah pancaran warni pelangi, sejuk dan membahagiakan. Tak ada sedikitpun keraguan untuk melangkah kedepan, meminta izin orang tua ku dan menemui Wanita yang selalu saja menghiasi hatiku.
"Ya Allah jika Tian Memang garis jodohku karena Mu, mudahkanlah semua jalanku untuk menghalalkannya ya Robb. Bukakan pintu hati kedua orang tuaku dan juga hati pemilik nama itu ya Allah".
°°°°
12:00 WIB, Jakarta
Dua Minggu berlalu, sejak niat mengkitbhah Tatiana pada pak Rudi ku ungkapkan, siang ini aku sudah melangkahkan kaki di ibu kota, Kedatanganku ini, sengaja tidak kuberi tahu pada kedua orang tuaku. Saat mengetuk pintu rumah, benar saja aku langsung dihadiahi tatapan shock dari empunya rumah yaitu abi dan juga mama yang berteriak cukup keras.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam... ya Allah Yarhan...! Gak bisa kamu kasih kabar dulu kalau pulang kerumah.." Sahut Abi
"Maaf abi, Zhey sengaja hehehe, kejutan....." Ucapku lagi
"Kejutan apa? Jangan ngana coba-coba lagi.., sama orang tua tu jangan main-main, kabari nak, kalo kenapa-napa dijalan gimana...." Mama mulai bersuara dengan nada cukup panik
"Iya... Zhey mintaa Maaf ya Abi, mama, saking gembiranya pulang dan buat kejutan, sampe salah begini..." Kuciumi pipi mama dan memeluk Abi kemudian.
Tak terasa malam pun telah menyambut, sehabis mandi dan beristirahat seharian ini, aku segera menunaikan sholat magrib. Kemudian menuju ruang makan untuk makan malam bersama dengan Abi dan mama, setelah selesai tampa kutunda- tunda lagi, segera ku utarakan isi hatiku pada kedua orang tuaku.
"Abi, mama... Ada yang mau Zhey sampaikan..."
"Opo itu le? Abi segera menyambut ucapan ku
"Zhey ingin mengkhitbah seorang wanita untuk jadi istri..."
KAMU SEDANG MEMBACA
GOOD BYE.. MY BAD HUSBAND (Kelanjutan Kisah Tian)
Romancerang #1 jalan hidup Hai semua.... Terimakasih untuk semua dukungan kalian. Setelah beberapa coment yang kalian kirim. Akhirnya cerita ini lebih dulu dipublish. cerita ini berisi kelanjutan kisah Tian, buat yang baru baca, silahkan baca dulu bad hu...