Perjalanan Yogyakarta 6.

1.9K 157 5
                                    

Siang itu aku dan Mbak Ina  sampai juga di sebuah lembaga masyarakat untuk perlindungan perempuan. Mbak Ina semalam bercerita bahwa lembaga disini khusus menangani permasalahan yang dihadapi kaum hawa. bantuan yang mereka berikan antara lain secara psikologis dan pendampingan hingga kejalur hukum jika diperlukan, banyak kasus telah mereka tangani seperti permasalahan pelecehan, masalah rumah tangga, kekerasan atau KDRT dan masalah lainnya.

Saat aku memasuki bangunan yang cukup luas itu, jantungku berdegup lebih cepat. Sesampainya di meja resepsionis mereka menanyakan tujuan kedatangan kami. Setelah mengisi beberapa prosedur kamipun dipersilahkan masuk kebagian dalam  gedung tersebut, ada pemisah gedung satu dengan lainya, ditengah pemisah terdapat taman dan kolam ikan, petugas menuntun kami masuk kedalam gedung kedua kemudian berhenti pada ruang tunggu yang cukup luas. Kemudian ia pamit sebentar meninggalkan kami.

Kulihat di sekitar ada beberapa ruangan dengan tulisan ruang konsultasi di samping pintunya.

Petugas tadi menyapa kami kembali, kami dipersilahkan memasuki sebuah ruangan di pojok kiri, kami segera melangkah memasuki ruangan dengan warna cream tersebut.

Terlihat Seorang wanita berkaca mata, dengan gaun maroon dan jilbab senada duduk di meja kerjanya.

"Diana Anggraini, M.Psi" kulihat namanya terpampang di depan meja kerja. Ia tersenyum ramah menyambut kami, Kemudian mempersilahkan kami duduk di sofa depan meja kerjanya.

"Tian.... Kamu mau mbak temenin atau sendiri aja??" Bisik mbak Ina

"Ditemani mbak aja...." Jawabku pelan.

"Oh ya sudah.." sahut mbak Ina lagi

"Perkenalkan saya Dian, dengan mbak siapa ya? Wanita itu segera mengulurkan tangan dengan ramah

"Oh iya... saya Ina...."

" Saya Tian mbak...."

Kamipun segera menjabat tangannya bergantian.

"Mbak Ina..., Mbak Tian ada yang bisa saya bantu?" Ia mulai bertanya

Aku melirik kearah mbak Ina, sepertinya mbak Ina mengerti kode dari ku, aku tak tau menjelaskan dari mana.

Mbak Ina mulai menceritakan permasalahan yang ku alami, dari perselingkuhan sampai kekerasan yang Arya lakukan padaku.

Mbak Dian tampak mendengarkan dengan sesekali menganggukan kepala menyimak penjelasan mbak Ina.

" Nah..., Tian ini mau nanya kenapa suaminya yang sudah jelas selingkuh begitu..., tetap kekeh gak mau bercerai... Karena dia udah jauh disini, ngurus cerai kan susah juga ya..."

" Trus ...,Itu apa yang ada dipikiran suaminya itu... kenapa bisa selingkuh begitu? Sebabnya kira-kira kenapa gitu...?? Mbak Ina dengan antusias bertanya mewakili ku.

Setelah mendengar dengan seksama,
Mbak Dian mulai menjelaskan sesuatu pada kami.

"Untuk kasus yang dialami mbak Tian, sudah sangat banyak kami tangani, perselingkuhan yang berulang kali apalagi dengan orang yang berbeda dan hampir semuanya si suami ini tidak mau menceraikan istrinya. Padahal dia sudah jelas memiliki wanita lainnya."

Deeg! jantungku berdegup lebih kencang saat mendengar penjelasan ini.

Mbak Dian mulai menjelaskan lagi

"Nah untuk kasus seperti ini biasanya lelaki ini memiliki permasalahan dengan sisi maskulinitas, ia merasa lebih maskulin atau lebih tertantang jiwa lelakinya, ketika bisa menarik perhatian lawan jenis lainnya, walaupun dia sudah memiliki pasangan. semakin banyak dia bisa mendapatkan perhatian atau memiliki hubungan dengan wanita yang baru. Maka sisi maskulinitas nya semakin terpacu"

GOOD BYE.. MY BAD HUSBAND (Kelanjutan Kisah Tian)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang