Hari demi hari berlalu. Kini tinggal seminggu lagi Ulangan Kenaikan Kelas akan diadakan.
📍Kantin
"Ntar lo mau nembak siapa, Zan?" tanya Zio.
"Nggak nembak siapa-siapa," jawab Fauzan.
"Udah tobat lo?" tanya Kevin.
"Bukan gitu. Kalian kan tau kalau menjelang ujian gue males nembak cewek. Gue mau fokus ke ujian dulu," jelas Fauzan.
"Oh iya, lo kan selalu gitu ya," ucap Kevin.
"Berarti untuk beberapa minggu ke depan lo jomblo dong?" tanya Akmal dan Fauzan langsung mengangguk.
"Akhirnya, gue ada temen jomblo juga," ucap Akmal terlihat bahagia.
"Kalian liburan pada ke mana?" tanya Kevin.
"Gue belum tau," jawab Fauzan.
"Gimana kalau kita liburan bareng? Ke puncak atau pantai gitu?" usul Zio.
"Gue sih setuju-setuju aja," ucap Fauzan.
"Gue juga setuju," ucap Akmal.
"Setuju," ucap Keysa dan Paula.
"Gue nggak bisa," ucap Raisa membuat mereka langsung menatapnya.
"Kenapa?" tanya Fauzan mewakili.
"Gue sama keluarga mau liburan ke Paris," jawab Raisa.
"Kapan? Berapa lama? Kok nggak ngasih tau gue?" tanya Fauzan beruntun.
"Sehari setelah pengambilan raport. Seminggu kayaknya. Gue juga baru dikasih tau semalem sama bunda," jawab Raisa.
"Enak ya lo liburan ke Paris. Gue juga pengen ke sana," ujar Keysa.
"Gimana kalau kita ikut Raisa ke Paris?" usul Fauzan.
"Boleh Sa kita ikut?" tanya Paula.
"Boleh-boleh aja. Asal bayar sendiri ya," jawab Raisa dengan nada bergurau.
"Soal tiket mah biar Fauzan yang bayarin," kata Akmal.
"Kok gue?" tanya Fauzan.
"Kan lo yang ngajak kita. Jadi, lo harus tanggung jawab bayarin tiket kita. Ya nggak guys?" jawab Akmal.
"Yoi!" seru Kevin dan yang lain.
"Yaudah gampang, ntar gue yang bayarin," putus Fauzan.
"YES!" pekik Kevin, Zio, dan Akmal.
"Paris, I'm coming!" seru Keysa dan Paula.
"Kalau gue ngajak mama sama papa nggak papa kan, Sa? Biar ayah sama bunda ada temennya," tanya Fauzan.
"Iya, boleh. Ajak aja mama sama papa," jawab Raisa mengizinkan.
"Cie manggilnya mama papa ayah bunda," goda Keysa.
"Udah kebiasaan dari kecil," ucap Raisa.
"Kalian nggak ada niatan pacaran gitu?" tanya Zio.
"Gue pacaran sama Raisa?" tanya Fauzan.
"Iya, Zan. Daripada lo gonta-ganti pacar, mendingan stay aja sama Raisa," jawab Kevin.
"Kalian kan tau gue sama Raisa udah sahabatan dari lama. Jadi, kita nggak mungkin pacaran. Ya nggak, Sa?" tanya Fauzan menatap Raisa.
"Iya," jawab Raisa dengan singkat.
"Ke kelas yuk, Sa! Udah mau bel nih," ajak Keysa.
"Ayo, Key!" balas Raisa.
"Lo ikut nggak, Pau?" tanya Keysa.
"Ikut dong," jawab Paula.
Raisa dkk berjalan meninggalkan kantin untuk menuju ke kelasnya.
👍❤️
"Lo nggak papa kan, Sa?" tanya Keysa di perjalanan.
"Emang gue kenapa?" tanya Raisa tidak mengerti.
"Omongannya Fauzan tadi-"
"Nggak papa, Key. Kan emang bener kalau gue sama Ojan cuma sahabat," sela Raisa.
👍❤️
📍Rumah Fauzan, tepatnya di ruang keluarga
"Ma! Pa!" panggil Fauzan lalu duduk di sebelah mamanya.
"Ada apa, Zan?" tanya mama.
"Liburan besok aku sama temen-temen mau ikut Raisa sama keluarganya ke Paris. Boleh kan?" tanya Fauzan meminta izin.
"Kalau mama sih terserah kamu," jawab mama.
"Papa juga terserah," jawab papa.
"Tapi aku yang bayarin tiket temen-temen, soalnya aku yang ngajak mereka," ucap Fauzan.
"Tadi katanya ikut Raisa sama keluarganya. Kok jadi kamu yang ngajak?" bingung mama.
"Iya, Ma. Jadi, aku yang ngajak temen-temen buat ikut Raisa sama keluarganya ke Paris," perjelas Fauzan.
"Kamu punya uang nggak buat bayarin tiket mereka? Kalau nggak punya, biar ntar mama transfer," tanya mama.
"Punya kok, Ma," jawab Fauzan. "Oh ya, Mama sama Papa juga boleh ikut biar ayah sama bunda ada temennya," ucap Fauzan kemudian.
"Gimana, Pa? Papa mau ikut nggak?" tanya mama.
"Boleh, Ma. Kebetulan itu pas jadwalnya liburan kan. Jadi, papa nggak ke kantor," jawab papa.
"Yaudah, nanti mama sama papa ikut," putus mama.
"Oke, Ma, Pa. Aku ke kamar dulu ya," ucap Fauzan lalu pergi.
👍❤️
Liburan yang dinantipun tiba. Sesuai kesepakatan, Raisa dkk, Fauzan dkk, serta kedua orang tua mereka berlibur bersama ke Paris.
Keluarga Raisa memiliki sebuah rumah yang cukup besar di Paris. Jadi, mereka semua memutuskan menginap di sana daripada harus menyewa hotel.
Pagi ini ada kehebohan di rumah tersebut. Karena tiba-tiba Raisa dan Fauzan kejar-kejaran dari lantai atas ke lantai bawah.
Tanpa mereka sadari, di ruang keluarga ada kedua orang tua mereka yang melihat kejadian tersebut.
"Sini lo Sa, jangan kabur!" seru Fauzan berusaha mengejar Raisa.
"Kejar gue kalau bisa wleee," ledek Raisa.
"Awas lho ya," ucap Fauzan.
Raisa segera berlari menjauhi Fauzan. Tapi tak lama kemudian, Fauzan berhasil menangkapnya.
Fauzan tidak menyia-nyiakan kesempatan. Ia langsung menggelitiki Raisa.
"Hahahahahaha ... u ... udah, Jan. Ge ... geli. Hahahaha ...." ucap Raisa.
"Mereka cocok ya," celetuk mama.
"Iya. Mereka keliatan serasi dan bahagia," ucap bunda menimpali.
"Gimana kalau mereka kita jodohin aja?" usul papa.
"Gue setuju-setuju aja. Lagipula mereka juga udah saling mengenal sejak kecil kan. Jadi, udah saling tau satu sama lain," balas ayah.
"Tapi apa mereka setuju?" tanya bunda.
"Mereka pasti setuju," jawab mama dengan yakin.
"Tapi biarin aja untuk sementara waktu mereka kayak gini dulu. Nanti pas lulus SMA, baru kita bicarain lagi soal perjodohan ini," ucap papa.
"Semoga pas lulus mereka sama-sama masih sendiri," harap ayah.
"Semoga mereka emang berjodoh," harap mama dan bunda.
"Aamiin!" seru papa dan ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEAR (COMPLETED)
Teen FictionOrang yang dekat kadang terlupakan 🍂 Ya, ungkapan itu memang benar adanya. Seringkali kita melupakan seseorang yang ada di dekat kita dan justru berusaha mencari seseorang yang jauh dari kita. - Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat - Kisah...