Setelah bel pulang sekolah berbunyi, Raisa bergegas keluar kelas. Ia sengaja ingin cepat-cepat pulang karena agar bisa menghindar dari Fauzan untuk sementara waktu. Tapi tiba-tiba ia berubah pikiran, Raisa tidak ingin langsung pulang ke rumah. Jadi, ia memilih menuju ke kedai ice cream favoritnya.
"Raisa mana?" tanya Fauzan pada Keysa dan Paula yang baru keluar kelas.
"Udah pulang," jawab Keysa.
"Sama siapa?" tanya Fauzan.
"Nggak tau. Dia nggak bilang," jawab Paula.
"Aarrgghh ... sial!" gumam Fauzan.
Fauzan berusaha menghubungi Raisa, tapi handphonenya tidak aktif. Ia berlari ke parkiran dan segera melajukan motornya keluar dari sekolah. Tujuannya kini adalah rumah Raisa.
👍❤️
📍Kedai ice cream
"Hai, Mas Iky!" sapa Raisa.
"Hai, Mbak Raisa! Kok lemes gitu sih, Mbak?" tanya Iky.
"Capek habis jalan hehe," jawab Raisa.
"Loh Mbak Raisa ke sini sendiri? Jalan kaki?" kaget Iky.
"Iya, Mas," jawab Raisa.
"Ada masalah apa lagi sih, Mbak?"
"Nggak ada, Mas. Cuma lagi pengen aja. Oh ya, gue mau ice cream cone rasa cokelat dong."
"Oke, Mbak. Sebentar ya!"
👍❤️
Sesampainya di rumah Raisa, Fauzan langsung memencet bel. Tak lama kemudian, muncullah bibi yang membukakan gerbang.
"Cari siapa, Mas?" tanya bibi.
"Raisa udah pulang, Bi?" tanya Fauzan.
"Belum, Mas," jawab bibi.
Fauzan berdecak. "Yaudah Bi, makasih ya," ucapnya kemudian.
"Nggak masuk dulu, Mas?" tanya bibi.
"Nggak usah, Bi. Aku langsung pulang aja," jawab Fauzan.
Lo di mana, Sa? Tanya Fauzan dalam hatinya.
Kini, tujuan Fauzan adalah kedai ice cream Iky. Ia tahu kalau Raisa sangat suka ice cream di kedai itu. Ia berharap dapat menemukan keberadaan Raisa di sana.
👍❤️
"Mas Iky!" panggil Fauzan membuat Iky yang sedang membuat ice cream sontak menoleh.
"Eh, Mas Fauzan. Ada apa?" tanya Iky.
"Tadi Raisa ke sini nggak?" tanya Fauzan.
"Iya Mas, tadi mbak Raisa ke sini," jawab Iky.
"Terus sekarang dia ke mana?"
"Baru aja pergi, Mas. Katanya mau pulang."
"Sama siapa?"
"Sendiri Mas, jalan kaki."
"Yaudah Mas, makasih."
👍❤️
Fauzan segera melajukan motornya ke arah pulang. Ia memicingkan mata saat melihat ada seorang gadis yang tengah berjalan kaki seorang diri. Melihat dari postur tubuhnya, Fauzan yakin kalau itu pasti Raisa.
"Raisa!" panggil Fauzan membuat gadis itu menengok. Dan benar saja, ia adalah Raisa.
"Sa, gue minta maaf," ucap Fauzan setelah turun dari motornya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NEAR (COMPLETED)
Novela JuvenilOrang yang dekat kadang terlupakan 🍂 Ya, ungkapan itu memang benar adanya. Seringkali kita melupakan seseorang yang ada di dekat kita dan justru berusaha mencari seseorang yang jauh dari kita. - Mendekatkan yang jauh, menjauhkan yang dekat - Kisah...