Manekin Jeon | kth + jjk

24

Orang secantik Kookie mau kamu sia sia kan tet ? Yakin 😎

.
.
.
.
.
.

Taehyung jadi bertambah merasa bersalah sekali pada Kookienya, saat melihat tubuh gempal itu tertidur duluan dengan membelakanginya, bahkan dalam tidurnya pun Taehyung masih bisa mendengar Jungkook yang cegukan kecil akibat menangis.

"Kookie maaf, maafkan aku.. Aku tidak bermaksud untuk membentak mu sama sekali. Maafkan aku sayang." lirih Taehyung, ia pun menaikki tempat tidur secara perlahan agar tidak membangunkan Jungkook yang tengah tertidur.

Tangan Taehyung terulur untuk membalik tubuh Jungkook agar menghadap nya, menarik tubuh mungil itu ke dalam pelukan hangat yang penuh sesal.. Ia tidak perlu khawatir jika Jungkook akan terbangun, karna Jungkook akan lebih melanjutkan tidur akibat pelukan nyaman nya.

"Maafkan aku, mimpi indah Kookie." Taehyung mengecup kedua kelopak mata Jungkook sebelum akhirnya menyusul ke alam mimpi dengan Jungkook yang ada di pelukan nya.

.
.
.
.
.
.

Jungkook menggeliat pelan, badan nya terasa sedikit sesak karna seseorang yang memeluk nya ? Mata bulat sejernih air itu membulat saat mendapati keberadaan Taehyung yang sedang memeluk nya erat, bahkan kepala Jungkook, Taehyung tekan hingga membentur dada bidang nya.

Jungkook hanya diam saja tidak bergerak atau sekedar melepaskan pelukan Taehyung, ia sedang sibuk memandangi wajah tampan Taehyung yang terlihat begitu polos saat sedang tidur.

Ia tidak marah soal bentakan Taehyung semalam ngomong ngomong, ia hanya apa ya ? Sedih karna Taehyung yang dia cintai membentak nya mangkanya ia melampiaskan nya dengan menangis, tapi tetap saja Jungkook tidak mau memaafkan Taehyung dengan mudah, dia mau bermain main terlebih dahulu dengan Taehyung sebentar, mungkin akan menyenang kan ? Kkekke

Dan perkataan nya yang bilang akan bicara pada eomma Baek itu tidak sungguhan, Jungkook hanya asal bicara saja.

"Euhh lepash! Lepaskan aku Taehyung-ssi!" Jungkook meronta dalam pelukan Taehyung, bahkan sekarang ia memanggil pria dengan senyum kotak itu tanpa embel embel hyung, karna permainan akan segera di mulai.

Mata hazel Taehyung perlahan terbuka, memandang terkejut pada Jungkook yang meronta dalam pelukan nya, tidak biasanya.

"Kookie ? Ada apa ? Kau kenapa ?" tanya Taehyung tapi pelukan nya tidak di lepas sama sekali.
"Lepaskan pelukan nya Taehyung-ssi aku sesak!" Jungkook bicara dengan nada datar

Taehyung terperangah saat mendengar nada datar dari suara yang Jungkook keluarkan juga panggilan nya ? Apa apaan itu Taehyung-ssi ? Panggilan yang terasa begitu asing saat Jungkook yang mengenakan nya.

"Kau kenapa ? Dan apa apaan panggilan mu itu ? Panggil aku hyung lagi seperti biasa!" tak terima Taehyung
Jungkook hanya diam saja mendengar itu dengan tangan yang terus mencoba melepaskan pelukan erat Taehyung di tubuhnya.
"Yak! Lepaskan!!" teriak Jungkook tepat di telinga Taehyung, membuat Taehyung reflek melepaskan pelukan nya dan memegangi telinga nya yang berdengung.

Jungkook tidak menyianyiakan kesempatan itu, ia langsung berlari menuju kamar mandi untuk mandi.

Taehyung menghela nafas berat melihat itu, sepertinya ia harus benar benar meminta maaf secara langsung pada Jungkook jika tidak pemuda gigi kelinci itu akan pura pura tidak mengenal nya seperti orang asing, lucu sih tapi kalau kelamaan buat jengkel juga nanti nya jadi opsi yang paling baik dan bagus adalah minta maaf dengan tulus karna sudah membentak bocah gembul itu...

.
.
.
.
.
.

"Kookie, ayolah jangan mendiami hyung begini, iya hyung mengaku salah telah membentak mu. Hyung mohon maafkan hyung ya ? Jangan mendiami hyung begini! Lebih baik kau marah marah atau pukul saja hyung, hyung tidak apa asal kau jangan mendiami hyung begini! Hyung tidak suka." rengek Taehyung, ia terus memohon maaf pada Jungkook yang terlihat acuh.

"Hhuftt Tae hyung berhentilah, kau membuatku pusing." ujar Jungkook pada akhirnya, kasihan juga saat melihat Taehyung yang terus mengekorinya hanya demi mendapatkan maaf darinya, kan Jungkook jadi tidak tega.

"Tidak mau sebelum Kookie memaafkan hyung!" ngotot Taehyung

Jungkook baru saja akan mengatakan iya sebelum suara cempreng milik seseorang yang sudah lama tidak ia dengar suara nya pun menggema di ruang tamu.

"KOOKIEE?! BAYI KINCI NYA JIN HYUNG KAU DI MANA SAYANG ??!!"

Maka tanpa membalas ucapan Taehyung, Jungkook pun berlari untuk mencari sumber suara itu.

"Mama burunggg!!! Kookie rinduuu!!" teriak Jungkook lantas langsung menubruk kan tubuh gempal nya pada Seokjin yang dengan sigap menerimanya.
"Aigoo kau menggemaskan sekali sayang!! Hyungie juga rindu pada bayi kinci hyung ini!! Hyung dengar kau habis di culik ? Katakan pada hyung ? Kau tidak apa apa kan ? Penculik nya tidak melukai mu kan ?" tanya Seokjin khawatir
"Kookie baik baik saja hyungie!! Tapi kenapa hyung bisa ada di sini ? Bukan nya ini jam pelajaran sekolah ya ?" bingung Jungkook tapi pelukan di tubuh Seokjin mengerat tanpa niatan untuk melepas pelukan nya.
"Hyung bolos satu hari hanya untuk melihat anak kinci hyung ini, hyung sangat khawatir pada mu tahu."
"Hehe maaf sudah buat hyung bolos karna ku." cengir Jungkook lucu

Dan jadilah Taehyung terabaikan kehadiran nya oleh dua orang uke tersebut:v

"Kookie kamu kapan masuk sekolah lagi sayang ? Hyung rindu liat Kookie di sekolah." sedih Seokjin
"Kookie mau sekolah, tapi Kookie masih takut jika penculik nya akan menculik Kookie lagi." jelas Jungkook raut wajahnya sulit sekali di tebak
"Jangan takut sayang! Hyung akan melindungi mu jika penculik nya nekad menculik mu lagi maka akan hyung lempar kepalany itu dengan panci pink hyung." Seokjin bersunggut sunggut
"Tapi di sekolah memang boleh bawa panci ya hyung ?"
"Boleh karna panci hyung memang sudah ada lama di dapur sekolah bekas pelajaran tataboga beberapa saat lalu.. Jadi hyung akan lempar sungguhan panci berat itu agar mengenai kepala penculik nya! Enak saja dia mau culik anak kinci nya hyung!"

Jungkook bergidik setengah bangga saat melihat Seokjin yang terlihat begitu menyayanginya seperti seorang adik kandung, bahkan rela memukul orang demi melindungi nya yang nyatanya bukan siapa siapa.

.
.
T
.
.
B
.
.
C
.
.

~~~ 31 Oktober 2020 ~~~