chpt 22 : kau menyukaiku, kan?

2.1K 376 76
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Selama beberapa hari terakhir aku jarang sekali bertemu dengan Malfoy. Entah apa yang membuatnya lebih sibuk tapi dia masih menyempatkan untuk latihan denganku. Kami latihan di ruangan rahasia di dalam kamarnya yang ia bilang itu adalah ruang latihan pribadinya. Kami hanya bertemu di jam latihan saja dan jam pelajaran saja. Di luar itu, dia sama sekali tidak menggangguku seperti biasanya.

Ya, setidaknya aku bisa fokus dengan pelajaranku sendiri juga.

Prof. Slughorn memberikanku nilai yang baik karena aku berhasil mengikuti seluruh ujian yang diberikannya dengan sangat baik. Itu juga aku berhasil karena mendapat guru yang cerdas juga, Hermione yang mengajariku sedangkan Harry... Dia terlalu sibuk dengan buku milik Prof. Severus.

Oh, iya tentang Prof. Severus. Aku berhasil memiliki kemampuan Occlumency. Meskipun begitu Prof. Severus tetap tidak mengubah cara pandangannya padaku, tak seperti Prof. Slughorn yang menatapku bangga. Dia tetap menatapku datar dingin seperti biasanya.

"Apa kau tidak pulang ke tempatmu, Rosie?" tanya Hermione padaku. Kami tengah menuju kelas Prof. Minerva.

Aku tersenyum tipis. "Sepertinya aku akan tinggal disini dan mengambil banyak kelas pada Prof. Severus."

"Bagaimana kau bisa betah dengannya selama ini? Bukankah ia sangat menjengkelkan?" tanya Ron sembari mengunyah beberapa makanan ringan.

"Well, betah tidak betah yang jelas aku membutuhkannya. Hanya dia yang dipercayakan oleh Prof. Dumbledore untuk mengajariku." jelasku padanya.

"Aku merindukan Prof. Dumbledore." celetuk Harry tiba-tiba.

Kami bertiga menatap ke arah Harry bersamaan.

"Aku juga," lirihku.

Paman Berjanggut Putih pergi tanpa berpamitan denganku secara langsung. Aku tidak tahu tujuannya kemana. Ia pergi dimalam yang sama saat aku berdansa dengan Malfoy di ruangannya. Dan saat pagi-pagi, aku menemukan sebuah note di atas ranjangku. Note dari Paman.

'Rosie, maaf karena tidak pamit secara langsung padamu. Aku akan jalan-jalan sebentar. Jika ada waktu aku akan mampir ke tempat keluargamu, aku akan memastikan mereka baik-baik saja. Kau harus menuruti ucapan Severus. Kalau kau butuh seseorang untuk bercerita, kau bisa cerita pada Minerva. Well, semoga tidak terjadi apa-apa padamu saat aku pergi.'

- Paman

nb : anak laki-laki itu membutuhkan sebuah pundak. dia sendirian, Rosie. dan kau sudah berjanji untuk bersamanya. jadi sebisa mungkin tepati janji itu.

"Pelajaran hari ini sudah berakhir. Kalian bisa segera membersihkan diri dan mari bertemu saat makan malam nanti," Prof. Minerva menyudahi pelajaran siang menuju sore ini.

Aku merapikan tubuhku dan hendak menuju ke asramaku. Aku harus berganti pakaian dan segera datang ke tempat latihan secara diam-diam tentunya.

"Ms. Darkleys, kau punya waktu?" Prof. Minerva tiba-tiba menghadang jalanku.

Aku melihat Malfoy yang melirikku. Kami saling bertukar pandangan dan hingga aku melihat dia menganggukkan kepalanya sedikit. Itu berarti aku bisa terlambat sedikit bukan?, tanyaku dalam hati.

"Tentu saja, Professor." jawabku santai.

"Mari kita bicara di ruanganku," Prof. Minerva melewatiku dan mendahului jalan kami.

PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts (editing but complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang