chpt 73 : pilihan dari Mr. Lucius

984 187 153
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Aku tak tahu mengapa keluarga Malfoy terlihat tegang saat acara sarapan pagi ini. Mereka memang masih mengundangku untuk ikut serta, tapi hal yang berbeda adalah sikap mereka pagi ini. Termasuk sikap Mama Narcissa yang biasanya tidak kaku seperti ini padaku. Aku melirik ke arah Malfoy dan berpikir apakah sebaiknya aku kembali ke ruanganku saja?, tanyaku dalam hati.

Tetapi wajah Malfoy tertekuk dan aku pun menelan pertanyanku sendiri. Sarapan kali ini sama sekali tidak menggugah seleraku. Aku hanya memakan 2 potong apel hijau dan memilih untuk menyudahi sarapanku. Aku meminta ijin kepada mereka untuk pergi ke hutan belakang rumah mereka untuk berlatih beberapa mantra saja. Mama Narcissa mengiyakan, sedangkan Mr. Lucius hanya terdiam. Malfoy mengatakan untuk aku berhati-hati, aku mengangguk mengerti.

Sepanjang perjalanan aku memikirkan tentang apa yang terjadi saat setelah aku mengunjungi kakekku di ruang bawah tanah. Saat itu aku berniat kembali ke ruanganku dan ke pelukan Malfoy yang sebelumnya aku tinggal dengan keadaan tertidur pulas. Tapi saat aku kembali, aku tak menemukan dia di atas ranjangku. Aku berkeliling ke seluruh penjuru ruanganku tetapi aku tak menemukannya. Aku berjalan keluar dengan sangat hati-hati. Dan tak sengaja telingaku menangkap suara debaman cukup keras dari kantor Mr. Lucius.

"Kau tidak perlu melindunginya seperti itu, Draco! Dia yang memilih kembali. Dia yang seharusnya bertanggung jawab jika dia harus mengabdi pada My Lord!" suara Mr. Lucius terdengar sangat marah.

Aku meneguk salivaku. Aku merapalkan badazzling hex supaya tak ketahuan lagi. Aku ber-dissaperate dan ber-apperate ke ruangan itu. Aku meneguk salivaku berat saat melihat wajah Malfoy memerah padam dan kedua matanya berair. Dia menangis.

"Tapi Papa, aku sangat mencintainya. Aku tak bisa terus-terusan membiarkannya terluka." ucap Malfoy dengan suara seraknya.

"Jika aku tahu kau akan seperti ini, aku sebaiknya tak mengijinkanmu membawanya ke rumahku ini malam itu." Mr. Lucius terdengar kesal.

Mama Narcissa hanya terdiam. Dia pastinya sedang bingung berada di pihak siapa.

Malfoy menghapus air matanya kasar. Lalu dia mendongakkan kepalanya dan menatap papanya, Mr. Lucius dengan tatapan seriusnya.

"Aku akan membawanya pergi dari tempat ini nanti pagi. Aku akan membawanya jauh pergi dari tempat ini." ucapnya mantap.

Aku terkejut bukan main. Malfoy? Kenapa kau seperti itu?

"Kau gila. Lalu bagaimana dengan keluarga kita, Draco?" Mama Narcissa angkat bicara.

Mr. Lucius menatapnya menantang. Malfoy menggigit bibirnya bingung.

"A-Aku... A-Aku akan..."

Mr. Lucius membalikkan badannya dari anaknya. Dia berjalan ke mejanya. "Kau boleh membawanya pergi, asalkan kau punya alasan yang kuat untuk My Lord dan dia. Kau harus meninggalkannya di tempat yang kau anggap aman itu dan kembali kesini untuk mengabdi sepenuhnya pada My Lord. Kalau perlu kau obliviate dia. Bagaimana?"

Kalimat terakhir Mr. Lucius membuatnya mendongak dan menatap ayahnya tajam. Air matanya tak berhenti mengalir sejak tadi. "Ba-Bagaimana kau bisa sekejam itu, Papa?"

"D-Draco?" Mama Narcissa tersentak terkejut mendengar kalimat dari Malfoy.

Lalu sedetik kemudian, Malfoy membalikkan badan dan menggandeng tanganku cepat. Dia menggeret diriku dan membawaku kembali ke ruanganku. Dia menghilangkan mantra ilusiku dan aku terkejut bukan main dengan apa yang dilakukannya tadi. Bagaimana bisa dia tahu aku disana?, tanyaku dalam hati.

PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts (editing but complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang