chpt 34 : hentikan khayalanmu itu,

1.4K 300 38
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

💙gais mau ngingetin, kalo di chapter ini bacanya pelan-pelan ya, soalnya takutnya kalian ga paham sama isinya.💙

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

"Ma petite princesse(putri kecilku), bisakah kau mengambilkan buku dongengku?"

Aku mendongakkan kepalaku dan menatap Kakek senang. Ah, ini berarti Kakek akan mendongeng untukku malam ini, batinku.

Aku mengangguk cepat.

"Oui, grand-père(tentu, kakek)." aku meloncat dari pangkuannya dan berlari menuju ruang perpustakaannya yang letaknya tak jauh dari ruangan utama ini.

Aku mencari buku dongeng yang dimaksud oleh Kakek. Buku dongeng yang selalu ia ceritakan padaku. Biasanya dia meletakkannya di lemari buku barisan nomor dua. Tapi sampai bermenit-menit kemudian, aku tidak menemukannya.

Aku memutuskan untuk berlari kembali padanya. Namun saat aku kembali, aku mendengar suara tembakan dari arah ruangan Kakek. Aku terkejut dan langsung berlari menuju ruangan Kakek.

Deg.

Jangan bilang...

Mataku membulat saat melihat Kakek sudah terduduk lemas tak bernyawa di atas tempat duduknya dengan kepala yang berlobang.

Aku terjatuh di atas karpet merah. Tubuhku tak berdaya lagi. Dan air mataku mengalir deras.

Mimpiku...

Menjadi kenyataan lagi.

"Mon grand-père!!(kakekku)" teriakku sekeras mungkin.

Tak lama kemudian, orang-orang berdatangan dan aku tak sadarkan diri.

Scadoshh.

Luna dan aku sedang bermain di rumah kaca milik keluargaku. Kami harus saling memberikan-menjawab pertanyaan tentang hal-hal yang hanya kami ketahui. Jika ada salah satu yang lupa, maka dia harus mengabulkan satu permintaan dari lawannya.

Selang beberapa waktu, permainan itu berakhir karena salah satu pelayan di tempatku mengatakan jika mereka sudah membuat pudding yang diminta Luna saat sarapan tadi pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selang beberapa waktu, permainan itu berakhir karena salah satu pelayan di tempatku mengatakan jika mereka sudah membuat pudding yang diminta Luna saat sarapan tadi pagi. Luna sangat senang dan antusias sehingga berlari mengikuti mereka meninggalkanku sendiri. Aku tidak sedih, aku sudah terbiasa ditinggal olehnya karena semangkuk pudding.

Aku hendak menyusulnya tetapi aku menemukan bunga-bunga mawar yang kami tanam telah bermekaran. Terbesit dipikiranku untuk membawakan ini kepada Nenek, ia pasti akan suka.

Karena aku tidak membawa apapun, aku menggunakan kedua tanganku untuk memetiknya. Dan saat aku memetik bunga mawar itu, jari telunjukku tergores lebar karena duri yang ada di batangnya. Luka itu mengeluarkan darah cukup banyak. Aku berlari ke ruangan Nenek, karena di sanalah tempat paling dekat dari rumah kaca.

PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts (editing but complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang