chpt 65 : pil-pil itu,

1.1K 217 139
                                    

👣 hai guys, jangan lupa vote dan komentar di setiap chapter ya. Karena setiap vote dan komentar akan berharga bagiku.👣

✨jangan lupa ucapkan 'Alohomora'✨

Aku masih terdiam di ruang tengah toko Ollivanders. Aku melihat berbagai macam benda yang membuatku bingung setengah mati. Topi Daddy, benda-benda yang diwariskan Paman Berjanggut Putih padaku serta bungkus obat yang diberikan oleh bapak tua tadi.

Aku mencoba memahami satu per satu apa yang aku lalui hari ini. Tadi ada Jacob dan Kementerian Sihir Perancis datang. Masalah itu sudah selesai, biar aku anggap selesai saja, toh Mr. Antonio sudah berjanji padaku.

Lalu tentang topi itu. Apakah Daddy berkunjung kesini hanya untuk memesankanku obat? Tidak aku yakin seratus persen jika Daddy bukan hanya memesan obatku. Jika dia memesan obatku dia seharusnya tidak disini, melainkan di tempat apotek saja.

Tentang benda-benda yang diwariskan oleh Paman, aku mengambil buku itu dan membukanya secara acak. Muncul sebuah kalimat yang bertuliskan.

'Menjadi bijak bukanlah segalanya. Menjadi berani meskipun akan mendapat resiko yang besar adalah lebih dari segalanya.'

Tes.

Paman...

Aku membacanya seakan aku mendengarkan suara Paman yang biasanya menasehatiku.

Aku menghapus air mataku dan memeluk buku itu erat. Aku merindukan Paman. Sungguh, batinku.

Kemudian tentang apa yang diberikan Kementerian Sihir Perancis padaku... Aku mengambil kertas itu dan membukanya. Aku terkejut bukan main. Itu ternyata berisi sebuah note dengan tinta darah.

'Jangan pernah main-main dengan kami.'

Deg.

Aku meneguk salivaku berat.

Aku menatap ke sekitar dan aku tak menemukan Fernir di tempat biasanya. Tubuhku menegang dan aku celingukan bersiap-siap dengan keadaan apapun. Fernir tidak akan meninggalkanku begitu saja, dia sudah diberi kepercayaan oleh Aunty Bella agar jangan sampai kehilanganku. Tapi lihatlah sekarang, aku sama sekali tida melihat bayangannya.

Aku menggenggam tongkat sihirku erat. Aku menyimpan semua barang-barang yang aku dapatkan hari ini di tas selempang yang dipinjamkan Mama Narcissa padaku. Aku mengendap-endap dan hendak keluar untuk melihat situasi. Tapi sebelum langkahku sampai tepat di depan pintu, seseorang membekap mulutku dan menarikku pergi ke dalam gudang toko Ollivanders bersamaan dengan suara pintu depan toko terbuka kasar. Aku berusaha melepaskan diri dari bekapan seseorang itu dan membalikkan badan untuk melihat siapa yang berani membekapku.

"Sttt... ini aku, darling." ucap seseorang yang membekapku yang ternyata adalah Malfoy.

Aku menatapnya tak percaya. Itu benar-benar Draco, sungguh.

"Pegang tanganku erat-erat," bisiknya padaku.

Aku mengangguk mengiyakan dan kemudian kami ber-dissaperate dari tempat itu. Aku tak menyangka jika Malfoy membawaku ke Hutan Terlarang. Saat kami ber-apperate kesana, Hutan Terlarang dalam keadaan malam. Dia mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan mengucapkan sebuah mantra. Dia membangun sebuah perkemahan dadakan di dalam hutan tersebut. Aku menyadari jika dia mengambil tempat yang sangat indah. Lebih tepatnya di lakeshore hike.

Disini aku bisa melihat pemandangan kastil Hogwarts saat malam hari. Aku tersenyum terkagum-kagum. Lihatlah, aku masih merasakan jika aku barusaja keluar dari kastil itu kemarin.

PURE-BLOOD; a secret story in Hogwarts (editing but complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang