02

87 15 2
                                    

Anjir Yeji lama banget, begitulah batin seorang Ryujin Lituhayu Byakta berteriak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anjir Yeji lama banget, begitulah batin seorang Ryujin Lituhayu Byakta berteriak. Sudah 10 menit sejak Ryu menyuruh Yeji membelikannya coca cola dan bocah itu belum kembali sampai detik ini.

Ryu mencoba menyibukkan diri dengan ponselnya ketika sebuah pesan dari nomor tidak dikenal muncul di notifikasi.

Uknown:
Gue Keana

Uknown:
Ayo kenalan

Uknown:

Uknown: Kita satu kafe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Uknown:
Kita satu kafe

Pesan terakhir manusia yang katanya bernama Keana membuat Ryu terkejut sekaligus celingukan mencari keberadaan orang itu.

Ponselnya bergetar lagi.

Uknown:
Gue di belakang lo

Sontak Ryu memutar tubuhnya ke belakang hanya untuk mendapati sesosok cowok tersenyum manis kepadanya.

"Ryujin Lituhayu Byakta."

"Iya?"

"Pretty." Ujar Nana

"Sorry?"

"Your name." Nana terkekeh. "Nama gue Keana Eunoia."

"Eunoia—"

Nana mengangguk. "Yes, we're familly."

"KOK GUE BARU TAU???!!!" Ryu nge-gas sampai-sampai semua mata pengunjung lain dalam kafe mengarah padanya.

"Lo kurang jauh mainnya." Nana kembali tertawa dan harus Ryu akui dirinya mulai mengagumi tawa itu.

"I think i don't need to introduce myself?"

"Yah, it's up to you. But, can i take this seat first?"

"Silakan." Ryu  menarik senyum paling manis yang dia punya. Nggak apa-apa lah cari perhatian dikit, siapa tahu Ryu bakal beruntung kali ini.

20 Minutes [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang