Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Dilihat-lihat muka lo mirip Kak Yeji." Celetuk Yuna sembari menjilat es krim vanilla yang bikin Arka spontan mengeluarkan ponsel untuk berkaca di layar hitam.
"Mana ada!" sahut Arka, masih melihat wajahnya melalui layar ponsel.
Sahutan Arka membuat Yuna menengok ke arahnya. Matanya naik turun seperti sedang meneliti tampilan Arka.
"Mirip."
"Mirip darimana."
"Dari muka."
"Nggak ah."
"Mirip." Yuna masih ngotot
"Nggak."
"Mirip."
"Nggak."
"Bodo amat pokoknya mirip titik." Putus Yuna bersamaan dengan habisnya es krim di tangan.
Arka melirik bibir Yuna yang belepotan. Menghela napas, cowok itu merogoh selembar tisu di tas Yuna—bawa tisu kemana-mana tuh kayak sesuatu yang wajib bagi Yuna—dan mulai menghapus jejak es krim tersebut dengan lembut seakan dirinya sedang mengelap berlian.
Mereka memang sudah tidak dalam sebuah hubungan, tetapi Arka masih care pada Yuna karena dia tahu, Yuna ceroboh, polos, dan mudah dibohongi. Arka tidak mau kepolosan seorang Yuna ternodai orang-orang akhlakless.
"Thanks." Yuna senyum dikit sebelum dering ponsel menginterupsi. Cewek berambut blonde itu mengeluarkan ponsel dan segera mengangkat telepon tersebut.
"Halo? Harus sekarang ya, Pi? Nggak bisa ditunda beberapa jam? Yaudah. See you."
Al—papinya Yuna—mematikan telepon membuat Yuna menarik napas dalam.
"Kenapa?" Arka sadar ada mengganggu Yuna.
Yuna menggeleng kecil. "It's okay, tapi kayaknya gue nggak bisa ke rumah lo."
Tadi selama berjalan menuju rumah Arka, dia sempat menyinggung perihal adiknya yang bakal pulang dari Amrik. Disaat yang sama Yuna belum pernah ketemu sama adiknya Arka. Alhasil, mereka berencana menyambut kepulangan adiknya Arka di rumah. Namun planning tersebut harus pupus usai Yuna mendapat telepon dari Al.
"Maaf banget ya gue nggak bisa ikut menyambut adik lo."
"Nggak apa-apa Ryuna." Arka berkata sembari menepuk pelan puncak kepala Yuna, membuat cewek itu merasa... spesial.
🕰️
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.