Carlin dan Lucas mengikuti Livari menuju ke lantai 2 kamarnya untuk pergi keruang baca Livari.
" Sudah lama sekali sejak aku punya teman untuk diajak bermain..." Ucap Livari sambil membuka ruangan itu.
Penuh buku dan hangat, itulah kesan pertama yang disimpulkan oleh Carlin.
" Silahkan duduk." Ucap Livari sambil mempersilahkan Carlin dan Lucas duduk disebuah sofa nyaman diruangan itu.
" Tunggu sebentar ya, akan kubawakan cemilan untuk kalian! " Livari buru buru keluar dari ruangan itu dan meninggalkan Carlin dan Lucas didalam.
" Kita harus keluar. Sekarang." Ucap Carlin pada Lucas.
" Kau bicara apa sih? " Tanya Lucas dengan kening berkerut.
" Gadis itu, Livari dan keluarganya, mereka bukan manusia." Ucap Carlin dengan bisik bisik.
" Apa maksudmu? Livari adalah gadis yang baik dan polos." Ucap Lucas.
" Ada apa denganmu? Kau yang mengajariku untuk selalu waspada, sekarang kau malah meragukanku? " Ucap Carlin pada Lucas.
" Waspada? Aku tidak melihatmu waspada pada Nortin saat pertama bertemu..." Ucap Lucas pada Carlin.
" Itu beda cerita tuan Trevolks! " Bisik Carlin penuh dengan tekanan.
" Kau bukan waspada, kau cemburu pada Livari." Ucap Lucas dengan emosional.
" Aku apa? Dengar tuan muda Trevolks, sejak awal aku bertemu gadis itu, sudah ada banyak kejangganggalan, mana mungkin bandit akan melepaskan gadis secantik itu dengan cuma cuma." Ucap Carlin sambil menatap Lucas.
" Bisa saja mereka bandit amatir..." Ucap Lucas dengan nada meremehkan.
" Mari berfikir dengan logika bandit, kau menemukan seorang gadis bangsawan kaya, apa kau akan melepaskannya hanya dengan beberapa perhiasan, orang dan kuda? Tentu tidak! Bandit yang sebenarnya akan menyandera gadis itu dan mengirim si pelayan untuk meminta tebusan pada keluarganya! " Bisik Carlin dengan cepat.
Seketika Lucas memalingkan wajahnya.
" Pertama aku dengar dia tinggal di hutan Hesh, aku sudah sangat curiga karena hutan ini adalah kawasan para monster malam! Aku sampai mencoba berfikir positif mungkin keluarga mereka pemburu monster! " Bisik Carlin lagi.
" Dan yang paling mengejutkan, sebelum kita mengikuti Livari tadi, aku sempat mencium aroma gelasnya, dan itu bukan bau wine, Trevolks, itu bau darah. Livari dan keluarganya adalah vampir." Ucap Carlin.
Lucas kemudian menyentuh keningnya dengan bimbang.
" Ada apa denganmu? Seharusnya kau lebih tajam dariku..." Ucap Carlin dengan wajah kecewa.
Lucas menatap Carlin yang berwajah marah, " Maaf...aku–sedang tidak fokus...".
" Kalau begitu sekarang ikuti rencanaku..." Carlin menyodorkan sebuah pisau makan berbahan perak pada Lucas.
Lucas menatap Carlin dengan kebingungan, " Kutemukan di saku yang menempel di bantal kursi Bane. Ini dari Nortin." Ucap Carlin.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY TRAIN (END)
RandomTERJEBAK DI DIMENSI LAIN BERSAMA PRIA YANG KAU BENCI ! ! ! Carlin dan Lucas saling membenci satu sama lain, semua orang tau tentang hal itu. Namun disuatu hari saat tur wisata, mereka berdua terjebak disebuah tempat antah berantah yang ternyata adal...