Chapter : Its Real

2.1K 467 50
                                    

" Ah...akhirnya kita pindah juga dari ruang IGD yang berisik itu." Ucap Ibu Carlin sambil merapikan beberapa buah buahan dari teman teman Carlin.

" Ms. Vetiana sepertinya perlu kaca..." Bisik Lira pada Yora dan Hana.

Yora dan Hana buru buru menjitak gadis itu.

Sementara itu Carlin terdiam sambil mengunyah apel yang baru dipotongkan oleh ayahnya tadi, beliau sekarang sedang pergi untuk membeli makan malam untuk Carlin, dan yang lainnya.

Yah, Carlin sudah mendengar seluruh kronologi bagaimana dia bisa berakhir dirumah sakit ini.

Sesuai apa yang diceritakan Mr. Nick tadi sore, beliau bercerita, saat tur wisata kemarin, sebelum badai datang, anak anak diminta untuk  segera kembali masuk ke Vila, dan permainan pun diberitahukan untuk  ditunda sampai badai selesai.

Lalu saat Mr. Nick mengabsen anak anak kelasnya, hanya Carlin dan Lucas yang belum kembali padahal hujan sudah turun dengan sangat deras.

Disitulah kepanikan mulai merambat kemana mana, Mr. Nick langsung menelfon tim pencari yang berada di kota. Karena merasa terlalu khawatir akhirnya Mr. Nick langsung memutuskan untuk mencari sendiri bersama beberapa guru lainnya dan pendamping tur wisata sampai tim pencari tiba.

Karena penuh kabut dan hujan yang deras, para guru yang mencari tidak bisa menemukan apa apa dengan jarak pandang sependek itu, akhirnya mereka kembali karena merasa usaha mereka sia sia.

Lalu saat tengah malam, tim pencari akhirnya tiba, namun badai masih menerjang dan belum selesai selesai dari sore hari tadi.

Mau tak mau mereka pun tetap memaksa misinya untuk menemukan Lucas dan Carlin.

Semalaman tim pencari berkeliling, mereka kesusahan karena jejak sudah dihapus oleh hujan badai.

Lalu saat subuh tiba, akhirnya badai berakhir, tim pencari akhirnya lebih leluasa untuk memperbesar jarak pencarian mereka.

Dan disitulah para tim pencari menemukan titik terang, mereka menemukan Lucas dan Carlin yang berada dibawah tebing yang tidak terlalu curam dalam kondisi yang agak mengenaskan.

Yah...mereka berdua terlihat pucat bak mayat dengan badan yang agak kaku, awalnya semua orang panik, namun kepanikan itu terbayar ketika tim pencari mengecek denyut nadi mereka berdua, mereka hanya pingsan.

Kesimpulan dan perkiraan dari tim pencari, nampaknya mereka berdua tersesat saat badai tiba dan berakhir jatuh dari tebing karena tidak bisa melihat apa apa di tengah tengah kabut.

Lalu tim pencari akhirnya buru buru membawa Carlin dan Lucas ke rumah sakit terdekat yang berada di pinggiran kota sambil mengabari wali kelas mereka.

Disitulah wali kelas mereka langsung mengabari kedua orang tua Carlin dan Lucas, saat tiba disana tepat pukul 5 pagi mereka berdua langsung di bawa ke IGD untuk diperiksa.

Dan akhirnya mereka berdua sadar bersamaan saat sore tiba di ruang IGD.

" hah...hanya hilang semalam? Tapi...rasanya aku... sudah berhari hari..."  pikir Carlin dengan kening berkerut.

" anak anak, aku keluar sebentar ya..." Ucap Ibu Carlin sambil menutup pintu dengan buru buru.

" Iyaa..." Balas serempak ketiga teman Carlin.

" pertama kali aku bolos tur wisata seumur hidupku..." Gumam Lira sambil menatap Carlin.

" wajar lah, semua acara dibatalkan TERMASUK ACARA BBQ hari itu karena hujan dan hilangnya dua anak paling populer disekolah, tidak asik sekali...semua ditunda." Ucap Yora sambil melirik ke arah potongan apel Carlin.

SKY TRAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang