Chapter : Night Festival

1.9K 395 21
                                    

Lucas dan Carlin sampai disebuah toko perhiasan, mereka hendak menukar perhiasaan Ibu Livari dengan mata uang di dunia ini, yah, untuk modal membeli makanan dan menyewa tempat untuk tidur tentu saja.

" Hm...ini menarik, sangat menarik..." Ucap seorang penyihir cebol sambil melihat perhiasan yang ditunjukkan Lucas dengan kaca pembesar.

" Ini perhiasan yang lumayan langka...umurnya sekitar...500 tahun..." Ucap penyihir cebol itu lagi.

Seketika Lucas dan Carlin saling pandang satu sama lain.

" Dimana kalian dapatkan ini? " Tanya penyihir itu dengan sinis.

Carlin menatap Lucas.

" Kami menyelamatkan seorang gadis bangsawan dan dihadiahkan ini." Ucap Lucas dengan santai.

" Baiklah. 500 volks? " Tanya penyihir itu.

Lucas kali ini menatap Carlin, " berapa itu Volks? " bisiknya.

Carlin menatap penyihir itu, " biasanya perlu berapa untuk menyewa kamar penginapan? ".

" Hmm...70 sampai 100 volks?...untuk kamar mewah." Ucap penyihir itu.

" Itu lebih dari cukup! " ucap Carlin pada Lucas.

" Yaampun nak, ini perhiasan langka...kau bisa menentukan harga yang kau mau untuk ini." Tiba tiba seorang pria jangkung menghampiri Carlin dan Lucas.

" Vlen, kau masih melakukan ini? " Tanya Pria jangkung pada si penyihir cebol.

" tuan Dunks, saya hanya menyarankan harganya..." Balas penyihir cebol yang ternyata bernama Vlen itu.

" Kau hanya memanfaatkan kepolosan mereka...Hei nak, minta saja 1000 Volks, lagipula kalau nanti pria ini menjual perhiasan yang kalian tukar, harganya akan sekitaran segitu." Ucap Pria jangkung bernama Dunks.

" 1000?! Dunks, kau keterlaluan." Ucap penyihir cebol itu wajah kesal.

" Apa aku salah, Vlen? " Tanya Dunks sambil mengangkat kalung emas putih dengan berlian 3 warna itu.

Lucas dan Carlin menatap tuan Dunks dengan kagum, " aku tidak tau berapa itu 1000 dunks tapi sepertinya itu sangat banyak..." bisik Carlin pada Lucas.

Lucas menatap penyihir cebol itu, " Kami akan ambil 1000 Volks." Ucapnya dengan yakin.

Wajah penyihir itu begitu kesal, dia berjalan masuk kesebuah ruangan, lalu kembali keluar dengan sebuah kantung kulit berwarna coklat sebesar ukuran perutnya yang buncit di kedua tangannya.

Dengan penuh perjuangan, dia mengangkat kantung itu sampai tangan dan kakinya gemetar saking  beratnya.

Brugh!

Kantung itu dibantingnya ke atas meja kayu coklatnya dihadapan Carlin dan Lucas.

" Wow..." Lucas dan Carlin melongo menatap kantung berisi kepingan uang yang sebesar kepala Lucas itu.

" Terimakasih pak." Ucap Carlin sambil membawa kantung uang itu kedekapannya.

" Pilihan bagus Vlen..." Ucap Tuan Dunks sambil mengedipkan sebelah matanya.

Penyihir bernama Vlen itu menggerutu, " cih, akan kujual perhiasan itu dua kali lipat yang mereka dapatkan.".

Tuan Dunks tertawa kecil sambil menatap Lucas dan Carlin yang nampaknya sedang menatapnya juga.

" Terimakasih sudah membantu kami tuan." Ucap Carlin dengan sopan.

" Kalau kalian sangat berterimakasih padaku, kenapa kalian tidak menginap di penginapanku? " Usul tuan Dunks dengan santai.

SKY TRAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang