Chapter : Wizard Village

2K 477 15
                                    

Berkat bantuan Kane si duyung dan para kawanannya, Carlin dan Lucas bisa menyebrangi sungai walau bayarannya adalah pakaian yang basah kuyup.

Setelah mengeringkan tubuh dibawah sinar matahari yang perih menyengat kulit, mereka berdua akhirnya melanjutkan perjalananannya.

" Oh iya, bagaimana dengan Bane? " Tanya Lucas pada Carlin.

" Entahlah...saat aku mau memindahkannya tadi, dia sudah tidak ada disana..." Balas Carlin.

Seketika Lucas menatap Carlin dengan wajah khawatir, " Dia tidak mungkin dimakan kan...? ".

Carlin tertawa kecil, " Bane itu keledai yang sangat peka dengan bahaya, mungkin dia berlari pulang atau mencari tempat lain untuk singgah..." gumam Carlin.

" Apa tidak apa apa kita tinggalkan begitu saja? Bagaimanapun, itu dari Nortin." Ucap Lucas sambil menatap Carlin dengan wajah 'itu hadiah dari Nortin mu tersayang loh...' dengan ekspresi yang menyebalkan.

Carlin berjalan dengan cuek, " Dia memberikannya pada kita, dan kita  memilih untuk membebaskannya." tekan Carlin pada Lucas.

" Yah, bukan kita, tapi kau...ah aku malas sekali berjalan." Keluh Lucas sambil menaruh tangannya kedalam saku celana.

" cih..." Ucap Carlin sambil berjalan mendahului Lucas.

Carlin dan Lucas berjalan masuk melewati semak semak lalu menemukan hamparan ladang gandum dan rerumputan tinggi yang terlihat menyilaukan berkat cahaya matahari yang terik.

" Kalau aku membawa ponselku, sekarang aku akan melakukan photoshot disini." Carlin menatap hamparan kekuningan yang luas itu dengan takjub.

" Hah..." Lucas menggeleng gelengkan kepalanya dengan miris berkat apa yang diucapkan Carlin.

" Hei tunggu..." Ucap Carlin menyusul Lucas yang sudah berjalan lebih dulu.



"

Hahh...panas sekali..." Keluh Carlin sambil mengipas kipas wajahnya yang memerah dengan tangannya.

Mereka sudah berjalan lebih dari 40 menit, padahal tadi penampakan desa penyihir tepat berada di depan mata mereka, tapi ternyata itu lebih jauh dari yang mereka kira.

Lucas menoleh ke arah sebuah pohon apel ditengah tengah ladang yang sudah dekat lalu segera menarik Carlin, " Kita istirahat disana." usul  Lucas.

Carlin merobohkan tubuhnya sambil duduk bersandar disebuah pohon apel yang rindang.

Lucas mengepak kepakan hoodienya karena kepanasan.

" haus..." gumam Carlin.

Tuk!

" Aak! " Lucas meringis ketika sebuah apel merah besar jatuh tepat diatas kepalanya.

" Oh! Apel! " Ucap Carlin dengan semangat.

" Ouh..." Lucas menggosok kepalanya sambil melihat apa yang akan dilakukan Carlin.

Carlin memanjat keatas pohon itu dengan hati hati.

" Hei, sedang apa? " Tanya Lucas dengan wajah khawatir.

" Diam disana, tangkap apel yang kupetik, ini akan jadi bekal saat kita berjalan nanti..." Ucap Carlin sambil berhati hati memeluk dahan besar pohon itu dan memetik apel apelnya.

Lucas berdiri dari duduknya lalu mengangkat hoodienya agar bisa menjadi kantung, " lempar saja kesini." ucapnya dengan malas.

" Mmm...manis dan berair! " Ucap Carlin yang lega ketika tenggorokannya yang kering menelan daging apel manis yang basah dan segar.

SKY TRAIN (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang