Lucas dan Carlin berjalan melewati hutan yang kali ini warnanya terlihat seperti hutan biasa, namun lebih berkilau.
Bulan menyinari jalan setapak itu dengan benerangnya, mungkin karena tidak ada pencahayaan lain disana.
" Sekarang dimana lagi ini? " Ucap Carlin sambil menyentuh pundaknya yang menggigil.
Lucas mengamati Carlin, " Siapa suruh memakai baju setipis itu." Gumamnya.
" Apa? " Ucap Carlin sambil menatap sinis Lucas.
" Aku tidak tau ini dimana, berharap saja disini tidak ada mahluk pemakan manusia lainnya." Ucap Lucas dengan wajah cuek.
Seketika Carlin berjalan lebih mendekat ke arah Lucas.
Huk huk huk!
Mematung. Mereka berdua menghentikan langkah secara otomatis.
" Apalagi suara tangisan itu? Hantu? " Kini Lucas si pemberani kehilangan jati dirinya sambil berdiri dibelakang Carlin.
" Suara tangisan anak kecil..." Ucap Carlin dengan santai.
" Haruskah kita lanjut berjalan? " Ucap Lucas sambil menarik lengan kaus Carlin dengan wajah angkuh.
" Suaranya dari sana..." Tunjuk Carlin pada sebuah pohon di samping kanan mereka yang tak jauh dari tempat mereka berdiri.
" mau apa kau? " Ucap Lucas sambil menahan Carlin.
" Bagaimana kalau anak itu bernasib sama seperti kita? " Ucap Carlin.
" Aku peringatkan, kali ini aku tidak akan bisa membantumu." Ucap Lucas dengan wajah pucat.
" Baiklah. Tunggu disini." Ucap Carlin.
" Kau ini tidak belajar dari pengalaman tadi ya?! " Ucap Lucas dengan geram.
Namun Carlin dengan cuek berjalan ke arah pohon yang berkilau itu.
Sesampainya dihadapan pohon itu, Carlin tidak menemukan sosok apapun, entah itu hantu atau mahluk mistis lainnya.
" Aku hanya mendengar suaranya tapi tidak melihat wujudnya..." Ucap Carlin sambil mengerutkan kening.
Saat mencoba mendengar suara tangisan itu lagi, dia memfokuskan indra pendengarannya.
Dibawah pohon?
Carlin terkejut saat melihat manusia dengan ukuran sekecil burung dengan sayap bening yang menyala nyala.
" Hei Trevolks! " Carlin memanggil Lucas yang masih berdiri dengan kaku di jalan setapak.
Lucas dengan ragu ragu berjalan menghampiri Carlin.
" Lihat ini..." Carlin menunjukkan peri kecil yang terbaring di kedua tangannya.
" Apa itu? " Tanya Lucas keheranan.
" aku tidak tahu, tapi sayap kanannya sobek..." ucap Carlin sambil menunjukkan satu bagian helaian sayap nya yang sobek.
" Lalu bagaimana? " Tanya Lucas kebingungan.
Carlin menatap peri itu dengan wajah iba, peri kecil itu tersenyum lalu menuliskan sesuatu dengan jarinya.
Hebatnya, jari peri itu mengeluarkan serbuk kuning cantik yang dibentuk seperti gambar sebuah pohon.
" Ehm...pohon? " Ucap Lucas tidak mengetahui apa yang peri itu maksud.
Carlin berfikir keras lalu bertanya pada peri itu, " apa kau mau kami mencari rumahmu? " tanya Carlin.
" Pfft...kau pikir dia paham bahasamu? " Ledek Lucas saat melihat Carlin dengan polosnya berbicara pada peri kecil itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY TRAIN (END)
De TodoTERJEBAK DI DIMENSI LAIN BERSAMA PRIA YANG KAU BENCI ! ! ! Carlin dan Lucas saling membenci satu sama lain, semua orang tau tentang hal itu. Namun disuatu hari saat tur wisata, mereka berdua terjebak disebuah tempat antah berantah yang ternyata adal...